Antara Cinta?

Part 5

S e l a m a t  m e m b a c a
(Usahakan vote dulu)
.
.
.
.

"Ughh, akhirnya semua nya udah habis".ucap Devano sambil mengelus perut nya yang terasa lebih berisi.

"Busett, kenyang banget dah gue".

"Lain kali gini-gini lagi ya All".

"Gak, gue gak jadi makan gara-gara kalian tau gak, pokoknya kita gak ada urusan lagi soal tadi, udah kelar jadi jangan gangguan gue lagi".

"Iya, iya".

Alletha melenggang pergi meninggalkan Devano, Farrel dan Ezra yang masih terduduk kenyang dikursi.

"Kok tuh cewek lucu juga ya kalo marah-marah".gumam Devano sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Ehh, Van?, lo kenapa senyum-senyum gitu?, pasti lagi mikirin Alletha kan?".ucap Farrel langsung the point.

"Iya nih, senyum-senyum sendiri, kenapa lo".

"Enggak lah, yakali gue mikirin cewek nyebelin itu, ya gue gak kenapa-kenapa, mang salah ya kalo gue senyum?".

Ezra dan Farrel mengangkat bahu mereka acuh tak acuh mendengar jawaban dari Devano yang sepertinya sedang menutupi sesuatu.

Selang beberapa menit bel masuk setelah istirahat berbunyi. Mereka pun berjalan memasuki kelas.

***

"Ehh, All barengan yok".tawar Aryan ingin barengan masuk kelas.

"Yaudah ayok".

"Lo udah kenal lama ya sama Devano?".

Sebenarnya Aryan ragu-ragu ingin bertanya seperti itu ke Alletha, tapi sungguh, ia benar-benar penasaran, apa memang benar ada hubungan antara Alletha dengan Devano?.

"Hah, kenapa?".jawab Alletha kaget mendengar nama Devano.

"Enggak papa, soalnya gue liatin dari tadi kalian kayak akrab banget".

"Gak kok, gue baru ketemu dia pagi tadi, dan lo bilang akrab? Akrab dari mana coba jelas-jelas dia cari gara-gara sama gue!".

"Kalian ada masalah apa emangnya?".

"Sebenernya masalah kecil sih, tapi malah dibesar-besarin sama Dia".

"Apa masalahnya?".

"Gue gak sengaja nabrak dia pagi tadi, tapi sebenernya dia sih yang nabrak gue bukan gue, malah dibesar-besarin sampe sekarang, tapi untung aja dikantin tadi udah kelar masalahnya".

"Oh iya iya".

"All?".

"Ya?, kenapa Yan?".

"Izinin gue buat ngelindungin lo".

"Dari apa? gue gak dalam bahaya kali".

"Dari Devanonjing itu".

"Oh, Boleh-boleh aja sih".

"Beneran?".