Part 11

12 4 0
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
(Usahakan vote dulu)
.
.
.
.

"Ciee, udah nge-date nya?".ejek Deon pada Bara yang kini tengah duduk dikursi panjang didepan bengkel.

Cahaya malam disertai bintang-bintang menambah kesan yang begitu indah. Bara dan Deon duduk bersebelahan sambil menatap lekat kearah langit malam.

"Yon, gue kok, lama-lama makin kesel ya sama tingkah lebay nya Manda".

"Hah- gimana-gimana?".

"Iya, gue gak nyaman sama dia, tapi mau gimana pun gue harus tetap bertahan sama dia karna-

"Gue harus coba ngelupain Alya".lanjutnya dengan lirih.

"Bar, lo gak harus bohongin perasaan lo sendiri, buktinya lo masih cinta kan sama Alya, kenapa gak coba cari tahu tentang dia, dan kenapa, lo lebih memilih bertahan sama orang yang gak lo cintai sama sekali".

"Gue gak tau, Yon, Alya marah banget sama gue, sampai-sampai gue diusir dari kehidupannya, padahal kami waktu itu lagi mengadakan acara pernikahan".

"Akibat kesalahpahaman itu, hidup gue hancur, Yon, dan sekarang gue lagi mencoba berusaha hidup, membuka lembaran baru dan mencoba melupakan Alya, tapi kenapa rasanya begitu sulit?".

"Karna ini yang namanya cinta, Bar, cinta yang abadi, gue rasa Alya juga pasti belum bisa melupakan lo, pasti dimana pun dia berada, dia selalu memikirkan lo, karena kalian itu dulunya adalah belahan jiwa yang dipaksa berpisah".

"Huh, gue gak tau harus gimana, Alya dimana, Apakah dia baik-baik aja, atau mungkin- dia sudah menikah".

"Gak mungkin Bar, gue rasa Alya masih belum menikah, karna yang pantas jadi suami nya dia itu, lo".

"Kok lo bisa se-yakin ini, Yon?".

"Pengalaman".

Bara mengeryit bingung. Pengalaman? Apa maksudnya.

"Udahlah, ribet gue jelasinnya".tukas Deon sedikir kesal mencoba mengingat masalalunya.

Bara hanya mengangguk kaku, ia mendongak kan kepalanya menatap lagi langit-langit malam.

***


"Al, udah siap semuanya?".

"Iya, Yon. Kalo Alletha, udah?".

"Udah, Al, soal Alletha aku udah suruh banyak bodyguard buat jagain dia".

"Hmm, oke, kita berangkat?".

"Oke".

"Alletha!".teriak Alya dari bawah.

Alletha yang merasa ada yang memanggil nya pun bergegas berlari kebawah dengan sempoyongan.

"Iya, Kak, ada apa?".

"Turun bentar".

"Hmm, kenapa kak, kok ada koper, kakak mau kemana?".

"Kak Alya, sama Bastian mau keluar kota, beberapa hari- ".dengan berat hati Alya harus menibggalkannya.

"Kamu disini dulu ya, tapi tenang aja, kakak udah nyuruh banyak bodyguard untuk ng-awasin kamu, jadi jangan khawatir dan takut okey".ucapnya sambil memeluk erat tubuh Alletha.

 Antara Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang