Part 7

19 5 0
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
(Usahakan vote dulu(
.
.
.
.

Alletha sedang menunggu ojek di halte bus, sambil melirik lirik jam tangannya dan melihat kekanan kekiri apakah ada Mamang ojek yang lewat.

Alletha yang meminta agar Alya tidak perlu menjemput atau menghantar nya lagi, karena ia ingin mandiri katanya. Pergi dan pulang sekolah sendiri, karena malu jika terus diantar, takut dikira anak mami.

Trin...

Trin...

"Kasian, gak ada ojek".ejek Devano yang memberhentikan motornya didepan Alletha menunggu.

Tak lupa juga dengan Farrel dan Ezra yang berada disamping Vano.

"Kebiasaan lo Van".ucap Ezra yang langsung mengerti.

"Kebiasaam apaan?!".

"Bucin mulu lu, kita berangkat duluan nya takut ngeganggu, kan gak enak juga jadi nyamuk awokawok".

"Dih apaansi kalian, kalo mau duluan, duluan aja gue masih mau ganggu nih cewek".

"Udah deh ya, kalian dateng kesini ribut-ribut mending pergi sana!".usir Alletha dengan kesal melihat kedatangan mereka.

"Duluan, Van". ~Ezra.

"Duluan yaa, All".ucap Farrel dengan lugunya.

"pergi kalian!".usir Devano pada Farrel dan Ezra yang sudah berangkat dulu.

"Lo, juga pergi sana kayak gak ada kerjaan ada lo ganggu gue!".gerutu Alletha penuh kesal.

"Ngusir lo, emang nih jalanan punya nenek moyang lo?!".

"Punya buyut gue!!".

"Wlee, gak percaya".ejek Devano sambil menjulurkan lidah nya bak sedang menggangu anak kecil.

"Apasih Anjg".

"Gue niatnya tadi mau nawarin lo berangkat bareng, tapi lo malah ngusir gue yaudah gue duluan aja".

"Yaudah duluan aja, gue gak mau berangkat bareng lo!".

"Oh gitu, yaudah gue duluan, jangan sampai telat nanti dihukum".

"Bab!, beneran pergi tuh anak, aaaa ngeselin banget!".

Tapi ternyata Devano malah berhenti diperempatan halte diseberang agak jauh dari tempat Alletha berdiri.

"Lah, kok tuh anak malah berhenti disitu sih, bangke!!".

15 menit berlalu masih belum ada sebuah ojek atai kendaraan lain yang lewat, sungguh hari ini adalah hari keberuntungan Devano.

Alletha yang melihat Devano beranjak dari duduknya pun menatap sinis. Sepertinya Devano mau berangkat.

"Anjing, gue harus gimana ini, aaa masa gue telat dihari kedua gue, duh gimana nih, Vano juga udah mau pergi, apa gue bareng dia aja ya, aaa tapi gimana gue harus gimana aaa".

Mau tak mau, Alletha harus berangkat bareng Devano. Saat Vano memakai helm, Alletha berteriak sekuat mungkin supaya Devano mendengarnya.

 Antara Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang