S e l a m a t m e m b a c a
(Usahakan vote dulu)
.
.
.
.2 tahun yang lalu....
Dikediaman Lian Abraham
"Pa, tolong ngertiin Bara, Bara gak mau nerusin kerja Papa yang jadi bos besar itu!".
"Bara, kamu mau jadi apa nantinya tanpa bantuan Papa, hah?!".
"Bara mau buka usaha bengkel Pa!".
Sebenarnya Lian sudah tau bahwa putra sulung nya itu tidak mau meneruskan pekerjaan nya, tapi ia terus menerus mencoba tawar menawar kepada Bara berharapa ia menyetujuinya.
"Bengkel, bengkel itu usaha kecil Bar, padahal Papa bisa memberikan yang lebih besar dari itu".
"Papa, gak usah khawatir!, Bara gak akan pakai uang papa buat buka usaha Bara sendiri".
"Terus kamu pakai uang dari mana Bara, kamu itu anak saya, Lian Abraham seorang Ceo terbesar, lalu kamu mau bekerja menjadi apa untuk mencari uang buat membuka usahamu itu".
"Yang penting kan, aku usaha sendiri Pa, bukan pakai uang Papa".
"Baiklah baiklah Fine, kamu bebas melakukan apa pun yang kamu mau, Bara, karna kamu adalah anak ku, aku tak akan menyuruhmu melakukan apa yang aku inginkan, tapi aku-".
"Akan menjadikan Devano sebagai penurusku, dan kamu tidak berhak mengomentari, atau menghalangi".
"Pa, biarin Vano ngelakuin apa yang dia mau, jangan terus menerus menuntutnya untuk melakukan apa yang Papa mau!".
Jujur Bara sangat sayang pada Devano walau bukan saudara kandungnya. Tapi bagaimana pun Bara sudah menganggap Devano seperti adik kandung sendiri.
"Kamu pikir, tujuan Papa mengadopsi dia dari kecil untuk apa, hah?".
Bungkam mulut Bara, tak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan ayahnya.
"Papa mengadopsi dia untuk menjadikan nya penerus Papa dan kamu bebas melakukan cita-citamu, pengusaha Bengkel. itukan yang kamu mau?".
Bara masih diam tak tau harus menjawab apa, dengan perasaan marah dan kesal ia berjalan melenggang pergi kekamarnya.
"Huh, Bara Papa harap suatu hari nanti kamu menerima tawaran Papa!".
2 tahun berlalu....
Kini Bara sudah bisa membuka sebuah bengkel, walau tidak terlalu besar, tapi ia sudah bisa mewujudkan cita-citanya.
Deon, teman Bara yang sampai sekarang masih akrab dengannya sudah bisa membuka sebuah cafe, ya.. tidak terlalu besar. Tapi mereka berdua telah bisa mencapai cita-cita sendiri.
Kini keberadaan rumah Lian dan juga Bara telah pindah jauh dari rumah mereka sebelumnya. tapi siapa sangka, rumah Bara ternyata dekat dengan rumah terpencil Alya (jauh beberapa meter).
Rumah besar bercat putih yang telah dibuat oleh anak-anak buah Lian beberapa bulan lalu, entah mengapa anaknya Bara yang ingin pindah rumah dan tentu saja Lian menyetujuinya. Apa yang tidak untuk anak kesanyangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta?
Short StoryPublish : senin, 26-february-2024 Revisi : Cover : Facebook kak @Melodylaa_