Part 19

25 4 3
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
(Jangan lupa vote)
.
.
.
.

Sudah 4 hari berlalu, 3 hari lagi Alya akan pulang bersama Bastian. Rasanya sangat puas ketika ditinggal sendirian dirumah ditambah lagi tak ada siapapun yang menganggu ketenangan.

Begitupun hubungannya dengan Devano, Bara dan Deon, hari demi hari mereka bertiga sudah semakin akrab saja. Apalagi saat sedang bersama Devano, Alletha merasa seperti telah mempunyai rasa nyaman saat bersama dengannya. Begitupun dengan Devano.

Sesekali Alletha menjenguk sang papa dikamarnya, ya diketahui hubungan Alletha dan Liam tidaklah terlalu dekat, karna Liam terlalu memproritaskan Alya dari pada dirinya, tapi walau begitu Alletha tetap menyanyangi ayahnya walau dilanda rasa cemburu.

"Yah, cepat bangun ya, maaf, Alletha selama ini belum bisa jadi anak yang baik untuk ayah".ucapnya sambil mengelus-elus wajah yang dipenuhi dengan alat-alat teknis dokter untuk proses penyembuhannya.

"Kak, Alya juga lagi pergi, Alletha disini sendiri, tapi Alletha masih seneng kok, karna gak ada yang marah-marahin Alletha, gak ada yang ngelarang Aalletha, pokoknya, Alletha masih seneng kok, hehe".ucapnya diakhiri dengan cengiran.

Alletha beranjak keluar dari kamar menuju turun kebawah.

"Angga!!".teriak Alletha seusai turun ditangga.

"Ya, kenapa nyonya?".

"Panggil nona aja, risih tau gak gue denger lo ngomong gitu".

"M-maaf, nona".

"Sarapan gue mana?".

"Diatas meja nona, baru aja selesai buat".

"Oke thanks, ya".ucapnya berjalan kearah meja yang terdapat roti, selai dan susu putih diatasnya.

"Sama-sama nona".

"Beberapa hari yang lalu, ada seorang cowok dateng kesini nanyain nona Alletha, disaat nona sedang tidak ada dirumah, maaf baru memberi tahu nona".ucap Angga sembari menunduk diakhir kalimat.

"Hah? Siapa?".tanya Alletha heran.

"Den Aryan, kepercayaannya nyonya Alya, jika tidak salah".

"Ckk, ngapain dia kesini?".Alletha berdecak sebal, pikirnya siapa, ternyata Aryan.

"Nanyain keadaan nona Alletha, waktu itu dia keliatan lagi cemas, karena nona belum pulang kerumah".tutur Angga sembari memperhatikan Alletha.

"Sehari sebelum gue beli sepeda?".tebaknya sambil mengoles-oleh roti dengan selainya.

"Iya, nyonya".

"Ck, tuh cowok ngambil hati kak Alya buat dapetin gue, kah? Bjirr pede banget gue".gumamnya dalam hati.

Selesai sarapan Alletha merangkul tasnya seusai memasukkan ponselnya ke-tas.

Kini Alletha suda tidak menggunakan Mobil lagi saat pergi sekolah melainkan sepeda pink yang baru saja ia beli beberapa hari yang lalu sudah menjadi kesayangannya.

***

"Tempat nyimpan air minum itu, gamon ya?".

"Galon".

"Air sesudah hujan itu, kenangan ya?".

"Genangan".

"Buah dari arab itu, trauma ya?".

"Kurma".

"Rasa air laut itu, asing ya?".

"Asin".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Antara Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang