Part 17

14 4 3
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
(Jangan lupa vote)
.
.
.
.

"Ezraa".panggil Alletha saat melihat Ezra dan Farrel berada didepan gerbang sekolah.

Ezra dan Farrel sontak menoleh keraha Alletha yabg sedang bersepeda menghampiri mereka.

"Kenapa, All?".tanya Ezra.

"Itu, Vano sama siapa?".tanya Alletha sambil memandangi punggung Vano dan Sasya yang kerah menjauh dari area sekolah.

"Pacarnya, mungkin".jawab Farrel asal.

"Hah? Serius Devano punya pacar?".tanya Alletha dengan spontan dilanda bingung, penasaran dan... Ia saat ini tak tahu harus mengekspresikan diri seperti apa.

"Kita gak tau, All".ujar Ezra sambil mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Ya, kan kalian temennya".

"Kenapa? Cemburu ya, Vano deket sama cewek lain?".goda Ezra.

"Heh! Gak ada sejarahnya Gue cemburu sama dia!! kan gue cuma nanya, ya penasaran aja gue kira gak ada yang mau kan sama cowok nyebelin kayak dia".ujar Alletha dengan wajah yang biasa. Sebisa mungkin untuk tidak terlihat berlebihan.

"Itu Sasya, kelas sebelah, mereka cuma temen doang kok".ucap Farrel.

"Oh, ya terserah sih mau temen, sahabat, pacar, gak peduli juga".

"Gak peduli tapi nanya".ketus Ezra memutar bola matanya malas.

"Kan kepo, hehe".

"Iya-iya sipaling kepo dan penasaran".

"Btw mereka mau kemana?".tanya Alletha lagi yang dibuat penasaran.

"Kepo banget lo".

"Bukan Alletha kalo gak kepo".

"Katanya tadi sih, Sasya mau ngajakin Vano ketaman, ada yang mau dibicarain".

"Oh, thanks Zak, Rel".

"Iya, All, kalo gitu kita duluan ya".

"Iya, makasih, ya".

Alletha mengayuh pedal sepedanya menuju bengkel Bara, berharap ada dia dibengkel, karena jika harus pulang sekarang Alletha mungkin akan merasa sangat bosan.

***

"Yon?".panggil Bara dengan lirih.

"Kenapa lo?".tanya Deon lalu berjalan mendekati Bara dan duduk disebelahnya.

"Gue kesel sama setiap perlakuan Amanda yang buat gue bertambah gak nyaman".tutur Bara dengan perasaan campur aduk setelah mengatakannya.

"Lah, lo kenapa?".Deon pikirx ada yang tak beres dengan Bara hari-hari ini. Sikap nya berubah, bertambah aneh.

"Gue gak tau kenapa, pengen nyerah sama dia".tutur

"Dia bakalan sakit hati lo, kalo tau lo mau akhiri hubungan kalian".

"Gue capek, Yon. Gue capek sama hubungan toxic ini, lebih baik dulu gue putus dia, gue bener-bener gak cinta sama dia, Yon. Gue terpaksa tembak dia buat ngelupain Alya, tapi sampai sekarang pemegang tahta tertinggi dihati Gue tetep Alya, gak akan bisa tergantikan oleh siapapun termasuk Amanda, Yon".

"Yaudah lo coba omongin baik-baik sama dia, gue harap aja semua kemauan lo kewujud, gue mah gak bisa ngapa-ngapain, yak".

Bara mengehembuskan napasnya berat, mengeluarkan ponselnya dari sakunya lalu mencoba mengetik sesuatu. Entah mengapa kini ia sudah benar-benar muak dengan hubungan ini, ia ingin cepat-cepat mengakhirinya.

 Antara Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang