Part 15

12 4 2
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
(Jangan lupa vote)
.
.
.
.

Malam berganti siang, kini seperti biasa Alletha akan berangkat kesekolah seuisa sarapan.

Ia berniat untuk pergi dengan menggunakan mobil milik Alya, tapi sayang mengingat kemarin ia pulang dengan Aryan yang membawa motor, Alletha menitipkan mobilnya dibengkel Bara sehingga ia tidak bisa pergi dengan mobilnya.

"Anggaa!!".teriak Alletha yang kini tengah berada di halaman depan.

Angga yang neras adipanggil pun bergegas keluar, menemui atasannya.

"I-iya, ada apa, nyonya?".

"Gue, mau sepeda, sekarang!!".ucap Alletha dengan penuh penekanan.

"Tapi nyonya, kita tidak punya sepeda?".

"Beli dong, masa lo gak dikasih uang sih sama Bang Bastian! Gak mungkin kan?".

"Iya, nyonya, saya akan membelikan sepeda nya nanti".

"Kok nanti? Gue mau nya sekarang!!".

"Nyonya silahkan tunggu, saya akan membelinya untuk nyonya".

"Ya, jangan lama-lama 20 menit lagi harus sampai, kalo gak gue aduin lo ke Abang Bastian, kalo kerjanya gak becus!!".

"J-jangan nyonya, saya pergi sekarang".

Dengan perasaan tak keruan, Angga berlari keluar pagar ditemani dengan dua anak buahnya dibelakangnya.

Mereka berlari kedepan sembari memesan sebuah taxi. buset dah, ada-ada aja perintah dari Alletha.

Sudah lama Alletha menunggu didepan gerbang, tapi tak ada tanda-tanda kedatangan Angga pulang dengan sepeda yang ia pesan.

"Buset, Angga lama bener deh, bikin kesel aje".ucap Alletha dengan mulut julidnya.

Akhirnya setelah ditunggu sekian lama, Angga beserta kedua anak buahnya itu telah datang dengan taxi yang dimana diatas taxi tersebut ada sebuah sepeda bewarna pink. Lah? Kenapa warna pink? Padahal Alletha tak menyukai warna itu.

Mereka bertiga menurunkan sepeda tersebut ke dibawah dihadapan Alletha.

"Angga!!".teriak Alletha membuat Angga gelagapan.

"Iya, nyonya kenapa?".

"Kenapa, kenapa!! Kok lo beli warna pink sih, kan gue gak suka warna pink!".

"Maaf nyonya, saya sangat tidak tahu".

Perasaan Alletha mengebu-gebu menahan rasa kesalnya. Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 07 setengah, mau tak mau ia harus memakai sepeda pink itu dari pada ia harus terlambat pergi sekolah.

"Udah ah, bete!".ucap Alletha sambil melepaskan plastik yang masih menyatu pada sepedanya itu dengan sangat tidak ramah.

Setelah terlepas semua, ia mulai pergi menggayuh sepedanya menuju rumah sekolah.

Angga hanya mengeryitkan keningnya bingung, jika tidak suka, kenapa tidak minta yang lain? Sungguh bos yang satu ini emang agak lain cara pikirnya.

 Antara Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang