S e l a m a t m e m b a c a
(Jangan lupa vote)
.
.
.
."Vano pulang".ucap Vano dengan suara khasnya yang hendak berjalan kekamarnya yang berada diatas. Tapi ia melihat sang papa yang tengah duduk disofa dengan banyak berkas didepannya. Ia berniat untuk menghampirinya lalu bersalaman dengannya.
"Baru pulang, Van? Kok telat?".tanya nya seusai menggapai tangan Vano yang dijulurkan untuk salam.
"Ada masalah bentar tadi, pah".jawabnya seraya duduk disamping Lian.
"Oh, tapi udah selesai kan?".
"Udah kok, pah".
"Bagus, sekarang anak papa udah bisa ngatasin masalah sendiri".pujinya sambil mengelus rambut Vano.
"Kan, Vano udah besar, pah".
"Siapkan mental kamu, Van. Karna, 2 tahun lagi kamu bakalan jalanin usahanya papa, buat papa bangga, jangan kayak abang kamu itu".tutur Lian penuh harapan ketika melihat anak disampingnya itu.
"Iya, pah. kalo gitu, Vano keatas dulu".
"Iya".
Vano berjalan keatas untuk mengganti pakaiannya lalu membaringkan diri dikasurnya berniat membuka ponselnya. Tapi urung karna terdengar suara ketukan pintu kamar.
Tok
Tok
Tok"Masuk".titahnya tegak dan mendudukkan diri dikasur.
"Ini, Den, makanan".ucap seorang ART bernama bi santi.
"Taroh diatas nakas, bi".
"Iya, Den. Kalo ada apa-apa panggil bibi, ya, Den".ucapnya sedikit membungkukkan badan sebentar.
"Iya bi".
"Bibi permisi, Den".
***
"Makasih ya, Bang Deon".ucap Alletha dengan tersenyum lebar saat Deon membawakan ia makanan. Lalu Alletha memakan makanannya.
"Iya, All".
"Oh iya, Bang Deon udah punya pacar belum sih?".tanya Alletha penasaran. Bagaimana tidak, seorang laki-laki jangkung, berkulit putih, hidung mancung, alis tebas seperti itu masih belum mempunyai pacar.
Deon menggaruk lehernya yang tiba-tiba terasa gatal.
"Eeh- emang kenapa, All?".
"Enggak tanya doang, masa ganteng-ganteng gak punya pacar".kekeh Alletha sambil menyuap makanannya.
"Abang bukan gak punya pacar atau gimana, ya. Intinya abang cuman malas, buang waktu kayak gitu".alibi Deon. Entah berbohong mencari alasan atau memang benar seperti itu.
"Oh".
"Halu, lo banyak kerjaan apa emamg gak laku, hah?".timpal Bara yang duduk disampingnya.
"Yaelah Bar, gue cuma betah sendiri aja, BTW gue masih singgle ya, bukan gak laku!!".sergah Deon tak terima dengan ucapan Bara.
"Alasan".cibir Bara meminum minumannya.
"Kalo, Bang Bara?".
"Kalo dia, punya ya punya sih, tapi masih terjebak sama masa lalu".timpal Deon sedikit berbisik diujung kalimatnya. Sedangkan Bara hanya memberikan tatapan sinis kearah Deon yang hanya dibalas dengan cengiran.
"Emang gak enak ya bang, terjebak sama masa lalu?".tanya Alletha penasaran.
"Jelas gak enak, All. Kita bakalan terus kepikiran sama orang pernah memegang tahta tertinggi hati kita".jawab Bara dengan penuh keseriusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta?
Short StoryPublish : senin, 26-february-2024 Revisi : Cover : Facebook kak @Melodylaa_