HUJAN DERAS BIKIN MALAS

194 21 12
                                    

Senin pagi ini langit berawan dan hujan turun cukup lebat. Membuat siapa saja enggan rasanya untuk beraktivitas, begitu juga dengan 4 penghuni Kost Neo Harapan.

"Elah hari senin pula" ucap Jehian sambil melihat hujan yang enggan berhenti. Pria itu bahkan sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Santai aja kali. Nggak bakal upacara kalau hujan hujan gini" ucap Yohan sambil berbaring di sofa. Berbeda dengan Jehian yang sudah rapi Yohan masih Setia menggunakan piyamanya.

"Bukan masalah upacaranya. Coba aja hujannya kemarin pas libur, kenapa harus sekarang. Males banget gua"

"Bolos aja lah kayak gua" ucap Raka yang baru datang dari arah dapur.

"Ajaran sesat lu bang"

"Tunggu aja hujannya reda" ucap Seno.

Ketiga mahasiswa itu kompak untuk tidak masuk hari ini.

"Kalian mah enak"

"Kan udah gua bilang bolos aja"

"Bentar lagi gua ujian kelulusan bang ya kali bolos"

Pria itu daritadi sudah uring uringan di lantai. Tidak mungkin dia berangkat sekolah dengan menerobos hujan.

Tin tin!

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan kosan. Jehian yang kebetulan ada di depan pintu langsung bangkit melihat mobil itu.

Ternyata itu adalah mobil milik pak Jamal "Kamu nggak sekolah, Je?" tanyanya sedikit berteriak.

"Ayo bareng kita aja" ajak Sheryl yang duduk disamping ayahnya.

Jehian menoleh ke arah Raka, ia ingin meminta persetujuan darinya.

"Udah ikut aja daripada lu telat" ucap Raka.

"Yaudah deh gua duluan yah bang" ucap pria itu sambil mengambil tas miliknya.

Setelah itu dia berlari sambil menaruh tasnya ke atas kepala sebagai alas agar tidak terkena hujan. Kemudian dia masuk ke mobil pak Jamal dan duduk dibelakang sendirian.

"Nanti pulangnya bapak Jemput" ucap pak Jamal.

"Makasih banyak pak"

Kemudian pak Jamal mulai menjalankan mobilnya meninggalkan kosan.

"Kak Raka nggak ke kampus, Je?" tanya Sheryl.

"Enggak, mau bolos katanya"

"Hujan hujan gini emang bikin orang jadi malas buat ngapa ngapain" timpal pak Jamal tapi pandangannya fokus pada jalanan.

"Kalau bukan karena mau ujian mungkin aku juga nggak mau sekolah sekarang"

"Sama si, gua aja masih ngantuk sebenarnya"

"Kalian udah mau ujian kan. Gausah terlalu dibawa pusing, belajarnya santai aja yang penting masuk di otak" ucap pak Jamal memberi nasihat.

"Iya pak"

Tak lama kemudian sampailah mereka di pekarangan sekolah. Dilihat dari parkiran sepertinya belum banyak guru dan siswa yang datang.

"Nih payung. Belajar yang bener" ucap pak Jamal.

"Iya makasih pak" ucap Sheryl menerima payung itu. "Ayo Je" ajaknya.

Jehian ikut saja, jadinya mereka menggunakan satu payung untuk berdua.

Sesampainya dikelas pun belum banyak siswa yang datang, tapi tidak berlaku untuk Citra dan Aidan yang sudah duduk dibangku masing-masing.

"Barengan lagi?" tanya Citra ke Sheryl.

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang