PENGALAMAN PERTAMA

159 13 13
                                    

"Habis ini langsung istirahat yah"

"Iya. Makasih yah udah ajakin aku jalan jalan"

Raka tersenyum lebar. "Sama sama cantik. Udah masuk sana"

"Yaudah, kakak hati hati yah"

"Yaelah tinggal berapa langkah doang. Yaudah kamu masuk duluan gih baru aku balik"

Sheryl hanya mengangguk pelan dan berjalan masuk kerumah sambil melambaikan tangannya. Setelah Sheryl sudah masuk barulah Raka bergegas pulang.

Sesampainya dikosan pemandangan pertama yang Raka lihat adalah Seno yang sedang memerhatikan Jehian yang tampak fokus pada bukunya.

Pria itu berjalan ke arah keduanya dan mengusap lembut kepala Jehian. "Yang bentar lagi mau ujian kelulusan rajin banget belajarnya"

Sementara itu Jehian sama sekali tidak terganggu dengan perlakuan Raka.

"Gimana pacar kamu?" tanya Seno.

"Aman. Biasalah penyakit cewek"

"Hah penyakit apaan?" tanya Jehian penasaran.

Raka merebahkan tubuhnya disamping Seno. "Penyakit bulanan" jawabnya.

Jehian yang paham dengan maksud Raka hanya ber o ria dan kembali fokus pada pelajarannya.

"Yohan mana?" tanya Raka.

"Paling di kamarnya"

Raka hanya menganggukkan kepala kemudian bangkit dari duduknya.

"Kemana?" tanya Seno.

Raka menghentikan langkahnya dan berbalik kebelakang. "Ganti baju"

"Habis itu balik lagi yah sekalian panggilin Yohan kalau dia belum tidur, abang mau bahas sesuatu"

"Oh oke"

Tak lama kemudian Raka kembali bersama Yohan juga.

"Kenapa bang?" tanya Yohan penasaran.

Sebelum menjawab Seno lebih dulu mempersilakan Raka dan Yohan untuk duduk disampingnya.

"Uang jajan kalian masih ada?" tanya Seno yang dibalas anggukan oleh yang lain.

"Stok bulanan kita sebagian udah habis, udah abang catat juga. Jadi udah waktunya kita patungan lagi buat belanja bulanan"

Ketiganya mengangguk paham.

"Siapa aja yang mau pergi belanja?" tanya Yohan.

"Barengan aja berempat, siapa tau kalian mau beli kebutuhan lain" saran dari Raka.

"Besok pagi? Gua nggak bisa soalnya sekolah" ujar Jehian.

Yohan mengangguk pelan. "Gua juga nggak bisa besok pagi"

"Bukannya besok lu matkulnya siang?" tanya Raka sambil mengerutkan keningnya.

"Oh abang paham, mau antar Citra ke sekolahnya kan?" tebak Seno.

"Acieee makin nemplok aja nih" goda Raka yang dibalas cubitan kecil dari Yohan.

"Cuma nganterin doang"

"Percuma deket kalau nggak jadian" sindir Jehian.

Yohan sudah ancang-ancang untuk mencubit Jehian juga tapi sayangnya lelaki itu sudah lebih dulu sembunyi di belakang Seno. Sedangkan Seno dari tadi menahan tawanya melihat wajah Yohan yang memerah.

"Udah jangan diledekin mulu kasian anak orang" ucap Seno.

"Tau tuh! Mending lanjut sama topik awal" ucap Yohan.

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang