BUKAN DOKTER CINTA

194 17 23
                                    

Sepulang sekolah Sheryl langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mengganti pakaiannya dulu. Gadis itu benar-benar lelah.

"Ganti baju dulu dek. Itu seragam masih kamu pake besok" ujar bu Widya tepat didepan pintu kamar Sheryl.

Dengan malas gadis itu bangkit dan berjalan ke arah lemari dan mengganti pakaiannya.

Bu Widya berjalan masuk dan duduk di sisi ranjang "Kamu kenapa dek? Pulang sekolah lemes gitu"

"Nggak apa apa ma, lagi males aja"

"Ayo turun dulu kita makan. Nggak enak loh makanannya kalau udah dingin"

Gadis itu menurut saja karena tangannya sudah ditarik oleh bu Widya.

Sesampai didapur sudah ada pak Jamal yang sedang duduk menunggu anggota keluarganya.

"Kamu masih badmood dek? Daritadi cemberut mulu"

"Nggak tau pak, males"

Pak Jamal tidak mau bertanya lebih kemudian mengajak istri dan anaknya untuk duduk. Kedua orangtuanya tau jika Sheryl sedang badmood cukup diamkan saja, nanti juga moodnya bagus sendiri.

Setelah makan pun gadis itu kembali lagi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Untuk menghilangkan rasa bosan Sheryl memutuskan untuk menonton drama korea yang sudah lama tidak ia lanjutkan.

****

Seno yang baru saja selesai mandi tampak heran dengan Yohan yang tiba-tiba mengajaknya ke halaman belakang.

"Kenapa tiba-tiba kamu ajak abang kesini?"

Yohan melihat sekelilingnya dulu, memastikan jika hanya mereka berdua disitu. "Bang cara nembak cewek gimana?"

Seno mengerutkan keningnya. "Hah? Maksudnya nyatain perasaan?" tanya Seno yang dibalas anggukan oleh Yohan.

Sontak tawa pria itu meledak sampai membuat Yohan heran sendiri.

"Kok malah ketawa si" protes Yohan.

"Cewek mana nih yang berhasil ambil hati seorang Yohan yang nggak pernah jatuh cinta" goda Seno.

"Masa nggak tau padahal udah pernah di spill sama Jehian"

"Oh si Citra itu. Kenapa nggak nanya ke Raka aja dia kan ahlinya"

"Ah males ntar dia ngeledekin mulu"

"Kamu mau yang romantis gitu?"

"Gatau... Gua bingung bang"

"Nyatain aja langsung didepan orangnya"

"Ntar ditolak gua yang malu bang"

"Yaelah belum juga di coba udah pesimis duluan kamu tuh"

"Emang nggak ada cara lain?"

"Emm... Hobinya dia apa?"

"Dia suka denger musik, suka fotografi juga"

Seno tampak berpikir sebentar. "Kamu mau yang anti mainstream nggak?"

"Kayak gimana tuh?"

Seno mulai membisikkan sesuatu ke Yohan dan terlihat pria itu tersenyum.

"Gimana?" tanya Seno memastikan.

"Ide bagus. Gua setuju yang ini"

"Yaudah sana bikin. Ntar liatin ke abang hasilnya yah"

"Makasih banyak loh bang. Ntar traktir deh"

"Iyain deh" ucap Seno sambil merangkul pundak Yohan untuk mengajak ia masuk ke kosan.

KOMPLEK NEO HARAPAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang