Setelah acara pernikahan yang terlihat sangat sakral, kini para keluarga dari dua mempelai dan para tamu undangan sibuk menikmati pesta yang diselenggarakan oleh pihak kerajaan.
Bahkan beberapa dari tamu undangan yang berasal dari luar pulau memutuskan menginap karena besok pagi adalah hari dimana Minghao akan diangkat menjadi ratu dari negeri Jordan.
Jadi, kini mereka sibuk melepas penat mereka dengan pesta. Anak - anak dibawah umur dan ibu hamil tak ada disini. Kecuali Minghao mungkin? Karena dia bahkan bulan depan baru umurnya akan legal.
Sekarang umur Minghao masih minor. Tentunya membuat Minghao merasakan euforia baru ketika menatap para bangsawan yang biasanya tampil tangguh serta anggun kini berubah menjadi sosok yang menikmati kerlipnya lampu musik.
Minghao duduk sendiri di pojok. Di dekat tempat para Wine berbagai jenis hadir. Yang sebelum acaranya hanyalah tumpukan kue kue manis penggugah mata Minghao ataupun mata anak - anak yang sangat menyukai dengan rasa manis kue.
Kedua kakak dan kedua orang tuanya kini ntah berada dimana. Sedangkan Jun sibuk berbicara dengan seseorang disalah satu meja yang tak terlalu jauh dengan meja Minghao.
Minghao bosan. Ia bosan dan ingin kembali segera dikamar. Dan tidur untuk menyambut hari esok yang semakin terasa melelahkan.
" Minum? " tanya seseorang sembari menyodorkan segelas Wine anggur itu pada Minghao.
Minghao tersenyum tipis, ia menggelengkan kepalanya pada sosok yang menawarkan minuman itu padanya.
" Kulihat kau sedang melamun dan wajahmu juga terlihat bosan. Apakah kau ada masalah? "
" Oh iya, perkenalkan aku Seokmin. Anak tunggal dari Duke Lian yang jarang diekspos orang. " ucapnya dengan penuh senyum.
Minghao menganggukan kepalanya dan tersenyum menatap ke arah Seokmin yang tersenyum.
Keduanya tak menjabat tangan mereka masing - masing, ntah apa. Karena memang ajaran yang didapat dari anak - anak Duke maupun Grand Duke mereka semua tidak harus berjabat tangan. Apalagi jika ada kaum bangsawan yang memiliki tingkat strata kebangsawanan yang berada di atas para Grand Duke maupun Duke.
Jabat tangan hanya berlaku untuk mereka yang memiliki ikatan bisnis ataupun pemerintahan yang merujuk pada sebuah kesepakatan.
Jadi, tak wajib untuk berjabat tangan dengan orang lain jika itu hanya untuk pelengkap dari sebuah percakapan formal ataupun informal pada orang baru atau orang asing saat pertama kali mereka bertemu dan terlibat percakapan singkat.
Namun nampaknya si manis tergoda dengan minuman berwarna ungu yang menggugah selera matanya. Tentu tidak untuk selera makannya.
Minghao melirik ke arah Seokmin yang sibuk memainkan gelas sembari menatap ke arah sekitar dengan pandangan datarnya.
Lalu manik bundar Minghao melirik ke arah Junhui yang sibuk dengan para sahabat - sahabat atau rekan - rekan bangsawan yang sepertinya sibuk membahas mengenai bisnis atau ntah apalah itu.
Minghao mengambil segelas minum bercairan ungu agak pekat itu lalu meminumnya secara anggun.
Tak ada yang menyadari, jika seseorang tersenyum tipis ke arah Minghao.
~
Junhui yang baru saja sampai di meja pojok tempat sang istrinya berada di buat bingung karena sepertinya Minghao dalam keadaan mabuk.
Terlihat dari racauan kecilnya, dan wajah sayu juga memerahnya. Dan tangan lentiknya yang nampak bergetar itu masih memegang segelas minuman bercairan ungu pekat itu.
Padahal beberapa menit yang lalu Junhui masih menatap ke arah Minghao, ia masih menemukan istrinya memakan kue susu dengan minuman susu yang khusus untuk Minghao.
Karena Junhui tahu, jika umur Minghao sama sekali belum legal. Yang artinya si manis masih minor untuk meminum cairan ungu pekat yang memabukkan sesaat itu.
Manik Junhui menatap ke arah Seokmin yang dengan santai tersenyum padanya. Manik Junhui memutar malas, ketika menatapi sang sahabat kecilnya itu tersenyum menampakkan gigi - gigi rapinya.
" Aku menyuruhmu untuk menjaganya. Bukan untuk mengajaknya mabuk - mabukkan. Tuan Lian. " dengus Jun.
Sedangkan Seokmin terkekeh.
" Aku membantumu untuk cepat mendapatkan keturunan, raja. " ucap Seokmin diiringi cengiran.
" Dia belum legal bodoh. " kesal Jun
" Setahun lagi, jadi lakukan saja sekarang. Apa salahnya? " ucap Seokmin.
" Lian Bodoh Seokmin...." umpat Jun.
Sedangkan Seokmin tertawa.
" Ayolah bung, kau ajak istirahat saja istri muda mu. Aku dan yang lainnya akan meng handle acara ini. " ucap Seokmin dengan tawa.
" Aku tidak setua itu sialan. " ucap Jun.
Sedangkan Seokmin tertawa.
Jun mendengus, ia memilih menggendong istrinya yang nampaknya sudah sangat teler. Kemudian melengos begitu saja ke ruangan untuk istirahat bersama istrinya.
Meninggalkan Seokmin yang kini harus menghandle acara orang - orang dewasa ini.
~
Sesampainya di kamar Jun dengan segera menurunkan tubuh mini namun tinggi istrinya itu.Namun Minghao merengek dan mengusakkan hidung mancungnya yang terlihat memerah itu pada Jun yang menggeram kesal.
Ibu jari dan jari telunjuk Jun mengapit wajah Minghao yang memerah akibat mabuk itu. Menatap dalam ke arah manik sayu Minghao yang kini juga menatapnya.
" Ingat, pernikahan ini ada. Demi kemakmuran Wilayah Jordan. Kau memang ratu saat ini. Tapi jangan harap kau juga bisa aku cintai. " tekan Jun
Sedangkan Minghao tertawa, jemari lentiknya mengelus rahang tegas Jun yang menatapnya datar.
" Oh ya? , sayangnya saya tidak akan pernah mau mencintai anda yang mulia raja. Saya lebih mencintai samurai saya. Daripada belajar mencintai anda yang tak memiliki perasaan. " ucap Minghao pelan.
Jun mengerjap pelan, ia menatap kembali wajah memerah Minghao.
" Berani kau? " tanya Jun geram.
" Untuk apa saya takut pada anda? Kita manusia. Jika pun anda membunuh saya, maka dipastikan sang dewa akan mengutuk anda. " ucap tenang Minghao.
Cup.
Slrupp.
Lalu diakhiri sebuah ciuman dan hisapan kecil di mulut Jun yang memerah lantaran kesal.
" SIALAN " umpat Jun.
" Ohh.. Bicara anda Raja.. " Minghao terkekeh ria mendengar ucapan dari sang raja.
Kemudian Minghao melumat bibir Jun membuat ia terjatuh dengan posisi tidur terlentang dengan Jun yang ada diatasnya memimpin ciuman.
Ciuman terlepas, dengan Jun yang menatap ke arah Minghao jatuh ke alam mimpinya.
Membenarkan letak tidur Minghao Jun kembali menatap istrinya yang tertidur.
" Kau submissive yang tangguh ya? "
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
JORDAN CLAN [JUNHAO]
FanfictionKetika Wilayah Teritorial Jordan terkena musibah kekeringan berkepanjangan, membuat pekerjaan para penduduk terhambat. Hingga kemudian Emperor Heecul mendapatkan mimpi jika sang Raja, atau anak pertamanya yang menjadi pewaris tahta harus menikah...