Hari yang ditunggu - tunggu oleh mereka, para rakyat kenegaraan Jordan pun tiba.
Dimana Raja mereka, Glen Junhui Wode. Akan menikahi anak bungsu dari Grand Duke, pilar terkuat Kekaisaran yakni Xuan Minghao Mina.
Sebelum bunyi ayam berkokok, Minghao sudah dibawa oleh para pengawal kerajaan untuk kegereja Suci. Dimana merupakan tempat suci. Tempat dimana nantinya Junhui dan Minghao akan melangsungkan janji suci atas nama Dewa.
Dan disinilah Minghao berada, di sebuah ruangan yang ada di gereja suci itu. Ditemani oleh perias Handal yang merupakan sosok perias wajah pengantin yang termahal di Dunia.
" Perkenalkan, namaku adalah Herlen Joshua Jian. Aku merupakan seorang perias yang berasal dari Negara Jordan namun bekerja di negara lain. Sungguh sebuah kehormatan bagiku bisa menjadi perias wajah untuk acara pernikahan anda dengan yang mulia raja Wode. tuan. " ucap Joshua.
Minghao menepuk tangan Joshua, ia memeluk erat tubuh sahabat yang sudah ia anggap sebagai seorang kakak itu dengan erat.
" Kak Shua, Mingming sangat merindukan mu. " ucap Minghao pelan.
Sedangkan Joshua terkekeh, ia ikut membalas pelukan dari Minghao yang tak kalah erat.
" Kakak juga sangat merindukan mu sayang. " ucap Joshua pada Minghao.
Pelukan keduanya kini terlepas, dan Joshua menuntun Minghao untuk duduk di kursi rias yang sudah disediakan.
" Baiklah, ayo kita mulai. Karena waktu akan terus berjalan oke? " ucap Joshua pada Minghao.
Herlend Joshua Jian, merupakan seorang perias wajah terkenal yang memang sejak kecil tinggal di kenegaraan Jordan. Ia adalah anak dari Duke Herlend Yunoh atau yang kerap disapa sebagai Duke Yon.
Memiliki kakak yang berbeda marga karena merupakan anak dari istri pertama sang ayah, sedangkan dirinya adalah anak daei istri kedua ayahnya.
Ia memang sangat pandai dalam hal memoles wajah seseorang. Ntah itu lelaki submissive ataupun wanita, semuanya sangat puas dengan riasan yang dipoles oleh tangan lentik seorang Joshua.
Dan fakta lainnya juga terungkap, jika sebenarnya baik Minghao dan Joshua adalah sahabat dekat. Jadi mereka sering memanggil tanpa embel - embel kata kebangsawanan.
Atau tidak mengemukakan sebutan Hamba atau anda. Karena memang keduanya tumbuh besar bersama. Hanya saja saat diumur 12 tahun Joshua memilih mengikuti jejak ibunya di bidang kecantikan dan belajar di luar negeri.
Dan kerja keras Joshua pun terbayarkan, kini Joshua sudah menjadi seorang perias dengan bayaran paling mahal di dunia. Namun sejauh apapun Joshua pergi, ia akan tetap pulang ke Negara Jordan. Tempat ia dilahirkan dan besar bersama teman - teman sebayanya.
Kembali lagi ke Minghao.
Minghao menganggukkan kepalanya, menatap ke arah kaca yang menampakkan wajah putih mulusnya tanpa jerawat dan cacat. Atau yang biasa disebut dengan Bareface, karena memang Minghao belum sempat mandi. Ia hanya bangun dan mencuci wajah lalu diboyong ke gereja oleh para pengawal Kerajaan.
Joshua memegang bahu sempit milik Minghao yang hanya diam menatap wajah mengantuknya. Karena memang, jika hari - hari biasanya, Minghao masih dalam keadaan tertidur. Dan bangun tepat saat matahari baru muncul.
Namun, kini bahkan matahari masih bersembunyi. Maka jelaslah Minghao masih merasakan rasa kantuk yang mendera walaupun kemarin malam ia tidur lebih awal dari pada hari - hari biasanya.
" Nah baiklah, sebaiknya kau harus mandi dulu oke? Bawahanku sudah menyiapkan air dengan taburan mawar dan wewangian. Jadi ayo mandi. " ucap Joshua kembali menuntun Minghao untuk berjalan ke arah kamar mandi.
Sesampainya di depan kamar mandi, Joshua menatap ke arah dua bawahannya yang sudah menanti kedatangan mereka.
" Bagaimana? Apakah air nya sudah siap? " tanya Joshua pada bawahannya.
Kedua bawahannya itu menganggukkan kepalanya sopan.
" Sudah Kak. " ucap mereka.
" Baiklah kalian boleh pergi, bantu Kak Jeonghan menangani pakaiannya. " ucap Joshua lagi.
Kedua bawahannya itu menganggukkan kepala mereka sopan dan pamit.
" Siap Kak. "
Setelah kepergian kedua bawahan dari Joshua, kini Minghao pun diajak masuk Joshua kedalam kamar mandi.
" Baiklah, waktu mandi mu disini hanya satu jam. Tidak ada lebih dan tidak ada kurang. Jadi pergunakan waktu satu jam itu dengan baik - baik. " ucap Joshua yang diangguki oleh Minghao.
" Aku akan datang lagi saat sudah satu jam. " ucap Joshua.
" Iya Kak Shua. " ucap Minghao.
Kemudian Joshua pun pergi dari kamar mandi itu, meninggalkan Minghao yang menatap ke arah bak mandi yang terisi sabun dan wewangian juga kelopak bunga mawar yang sangat cantik untuk dipandang.
Minghao kemudian melepaskan baju tidur sutera nya, menggantungkan pakaiannya itu di gantungan yang telah disediakan. Lalu berjalan dengan tubuh telanjang masuk kedalam bak mandi yang sangat menggugah seleranya.
" Baik Minghao, gunakan waktu satu jam mu itu dengan baik. " gumam Minghao lalu membersihkan dirinya.
~
Berbeda dengan Minghao yang sibuk dengan acara rias merias nya untuk pernikahan yang akan mereka lakukan beberapa jam kedepan, maka lain lagi dengan apa yang dilakukan oleh Junhui.
Ia saat ini sedang menatap ke arah foto besar dengan kalungan bunga yang dikaitkan ke paku di tembok dengan arah melintang. Seolah sosok yang ada di foto itu kini memakai kalung bunga yang indah.
" Gheira Junhye Mulan. Kakak izin padamu untuk menikah. Maafkan kakak, seandainya kakak ada disampingmu saat itu. Mungkin kamu masih ada disini bersama kakak. " ucap Jun.
Air matanya mengalir,
" Junhye, Kakak sangat menyayangi mu sayang. " ucap Jun lalu pergi dari ruangan itu.
Tanpa disadari foto itu mengeluarkan air matanya sendiri. Padahal wajah difoto itu tersenyum. Namun maniknya yang mengeluarkan air mata.
tbc
junhye itu oc ya
Ayo vote
KAMU SEDANG MEMBACA
JORDAN CLAN [JUNHAO]
FanfictionKetika Wilayah Teritorial Jordan terkena musibah kekeringan berkepanjangan, membuat pekerjaan para penduduk terhambat. Hingga kemudian Emperor Heecul mendapatkan mimpi jika sang Raja, atau anak pertamanya yang menjadi pewaris tahta harus menikah...