17.

538 61 9
                                        

Selama tiga hari Minghao terus saja merasakan kesakitan yang Junhui lakukan padanya.  Dan puncaknya ialah hari kemarin dimana Junhui bahkan menyetubuhinya di beberapa sudut kamar.  Dengan akhir Minghao yang jatuh tak sadarkan karena tak kuat melawan dan melepaskan diri dari keganasan suaminya di ranjang. 

Dan kini di pagi hari yang cerah ini Minghao bangun tanpa merasakan kesakitan yang Junhui layangkan pada tubuhnya yang bahkan sudah dikatakan memar - memar.  Yang membuat Minghao hanya mampu meringis dan mengumpat emosi pada laki - laki sinting bergelar raja itu.

Minghao memilih menyenderkan tubuhnya di ranjang yang sudah dialaskan bantal dengan tinggi itu dengan susah payah karena nyeri dan mati rasa yang ia rasakan. 

Menatap ke arah tirai yang telah dibuka oleh para pelayan beberapa menit yang lalu, tanpa membangunkannya karena sang raja telah menitahkan untuk membiarkan sang ratu beristirahat.

Ceklek.

Pintu terbuka,  menampakkan seorang laki - laki berkacamata yang membawa sesuatu di kedua tangannya.

" Kak?  Kakak baik - baik saja kan?  " tanya nya.

Minghao menoleh,  menggesturkan tangan agar seseorang itu mendekat dan mendudukkan dirinya di kursi yang ada di samping ranjang tempat Minghao berada.

Seseorang itu dengan langkah riang berjalan mendekat dan mendudukkan dirinya di kursi,  dirinya pun meletakkan sesuatu yang dia bawa itu di meja nakas di samping ranjang.

" Aku baik - baik saja Kwaniee.. " ucap Minghao penuh senyuman.

Betrand Seungkwan Greyas, anak perdana menteri yang merupakan sepupu sang Raja yang berasal dari pihak Empress atau Permaisuri Sooyoung.

Ibu Seungkwan adalah adik dari sang Permaisuri itu menikah dengan seorang laki - laki tampan bergelar Viscount Betrand yang dulunya pemimpin dari satu wilayah kota yang terkenal akan ketegasan dan kearifannya dalam memimpin itu kini naik dan memiliki jabatan sebagai perdana menteri di kekaisaran Jordan bersama dengan Grand Duke Xuan,  keduanya merupakan dua orang penting di kekaisaran kewilayahan Jordan.

Minghao mengenal Seungkwan saat umurnya delapan tahun, saat itu Minghao berserta anggota keluarga inti Grand Duke dan Grand Duchess hadir dalam salah satu perayaan kekaisaran.

Keduanya pun bertemu dan memutuskan untuk berkenalan,  dan dari pertemuan mereka pun keduanya kini menjalin persahabatan yang masih awet hingga saat ini.

Seungkwan memang menganggap Minghao sebagai kakaknya,  ia sangat menyayangi Minghao karena Seungkwan kehilangan kakaknya akibat penculikan para lady,  dimana kakak Seungkwan hadir namun berakhir tewas karena terjatuh di jurang lima tahun yang lalu.

Tentunya sebagai anak bungsu,  Seungkwan sangat merasa kehilangan dan sebagai sahabat Minghao akan selalu membuat si mentari keluarga Betrand itu selalu memancarkan cahaya keceriaannya setiap saat.

" Apa yang kau bawa? " tanya Minghao pada  Seungkwan.

Seungkwan menoleh ke arah nakas, dirinya tersenyum dan mengambil satu bungkus sesuatu itu lalu membukanya secara perlahan.

" Tara!  " ucap Seungkwan memperlihatkan sesuatu di tangannya.

Terlihat manik Minghao berbinar dengan cerah,  Minghao menengadahkan tangannya bermaksud meminta pada Seungkwan yang juga menatapnya dengan wajah cantik penuh keceriaan.

Itu adalah kue salju berawan.

Kue kesukaan mereka yang sangat terasa manis dan gurih juga lembut dan kenyal saat dimakan.

" Aku membawa ini karena aku tahu kakak pasti belum dapat mencoba kue menggemaskan ini selama menjadi seorang istri dari orang jelek itu " ucap Seungkwan menggebu - gebu.

Orang jelek yang dimaksud oleh Seungkwan adalah Junhui.  Sepupu menyebalkan nya yang selalu mampu membuat awan mendung di wajah Seungkwan setiap kali keduanya bertemu.

Minghao terkekeh dan menganggukkan kepalanya.  Ia mengambil satu potong kue salju berawan itu lalu memakannya dengan perlahan.  Tenggorokan Minghao agak nyeri karena ulah ular dari suaminya.

Keduanya pun memilih saling bercengkrama satu sama lain, di kamar pribadi sang Ratu,  terdengar suara tawa yang berasal dari Minghao dan Seungkwan.

~

Junhui sibuk dengan pekerjaannya,  dirinya dibuat sibuk karena selama tiga hari yang lalu Junhui sibuk berolahraga bersama dengan istri nakalnya.

Dan pada akhirnya kertas - kertas yang harus diurus itu pun pada akhirnya menumpuk dan menggunung membuat Junhui mungkin akan lembur untuk mengerjakannya.

tok! 

tok!

tok!

" Permisi Yang Mulia.  "

" Masuk."

Terlihat bawahan Junhui masuk kedalam ruang kerja sang Raja, 

" Ada seorang Lady yang ingin bertemu dengan anda untuk membicarakan sesuatu yang penting.  " ucap sang bawahan.

Alis kiri Junhui naik,

" Apa alasan dirinya kemari?  " tanyanya.

" Hamba tidak tahu Yang Mulia,  untuk itu sebaiknya anda mendatangi nya karena beliau memberitahukan pada hamba bahwa ini adalah sesuatu yang penting. " ucap sang bawahan.

Junhui terdiam,  kemudian mengangguk.

Junhui keluar dari ruang kerjanya,  diikuti oleh sang bawahan yang setia mengekorinya.

~

" Ada apa? , Lady Chreistone " tanya Junhui.

Adora Jihyen Chreistone,  adalah anak dari Baron Chreistone yang baru saja mendapatkan gelar kebangsawanan karena kekayaan dan kejayaan mereka dalam mengolah minyak bumi dan pertambangan Jordan membuat keluarga Baron Christone disegani oleh para bangsawan.

Jihyen datang dengan balutan gaun merah dengan balutan warna hitam dan emas yang mempercantik warna,  dengan tali spageti yang mengikat punggung menampakkan punggung, tengkuk, dan lengan yang tak ditutupi kain apapun. 

Belahan dadanya bahkan terlihat seolah menggoda siapa saja yang melihatnya,  namun nampaknya itu tak berpengaruh pada Junhui yang menatapnya datar.

Sret.

Sebuah bola proyektor dikeluarkan oleh Jihyen.  Jihyen menatap penuh damba pada Junhui.

" Bukalah ini nanti malam,  Yang mulia.  Dan satu pinta hamba.  Agar yang mulia tidak emosi. "

Bahu selebar samudra itu Jihyen elus penuh damba.  Sedangkan Junhui hanya terdiam.

Kemudian Jihyen pun pamit pergi bersama dengan bawahannya.

~

Manik Junhui memerah,  emosi nya tak stabil. Urat - urat ditangannya terlihat sempurna sebab kedua tangannya yang terkepal.  Di layar proyektor itu menampakkan.

Minghao. 

Bersetubuh.

Dengan.

















































































































Lima belas pria berbeda,  di sebuah klub malam.

tbc
votenya dung.

JORDAN CLAN [JUNHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang