07.

336 52 2
                                    

Malam harinya,  kini Minghao telah kembali dengan selamat ke rumah utama dari pasangan Grand Duke dan Grand Duchess Xuan.

Saat ini si manis nampak duduk tenang di kasurnya,  manik nya menatap ke arah kaca jendela yang menampakkan suasana malam hari yang menenangkan. 

Terlihat sang bulan yang tertutup oleh awan,  nampak nya malam ini cuacanya agak mendung. Pantas saja terasa agak dingin. 

Minghao mengerucutkan bibirnya,  ntah kenapa ia merasa agak kesal tiba - tiba.

" Raja menyebalkan!  " kesal Minghao. 

Ntah kenapa melihat wajah angkuh milik Junhui membuat Minghao seketika ingin sekali mencabik - cabik wajah sok tampannya tadi.

" t-tapi dia tampan. " lirih Minghao.

Wajahnya memerah bak buah persik,  kedua tangannya memegang pipinya yang memerah.

" HUHUHUHUHUHU MAMAAAAAA!!  " Teriak Minghao lalu menggulung diri di lipatan selimut.  Bak ulat kepompong.

Menggemaskan.

~

" Sepertinya aku mendengar suara mingming ibu?  " ucap Kyulkyung menatap sang ibu yang sibuk menghitung pengluaran bulanan. 

Yoona memutar bola matanya malas,  lalu wanita cantik itu mendengus.

" Adik mu itu memang aneh.  Ibu curiga saat mengidam ibu meminta aneh - aneh pada ayah kalian , membuat adik kalian memiliki tingkah laku diluar nalar.  " bingung Yoona.

Sedangkan Kyulkyung sudah tertawa dengan ucapan yang keluar dari mulut ibunya sendiri. 

" astaga ibu,  hahahaha " tawa Kyulkyung menggema di ruang tengah. 

" Ada apa ini?  Nampaknya seru sekali " ucap Yanan yang baru datang dengan baju santainya.

Kyulkyung menoleh, ia menghapus air matanya yang mengalir karena menertawakan ucapan aneh ibunya.  Kyulkyung menghela nafasnya.  Menahan agar tawanya tidak keluar lagi. 

" Hanya berbicara seputar Mingming bersama Ibu. " ucap Kyulkyung

Yoona tersenyum dan menganggukkan kepalanya. 

Yanan menganggukkan kepalanya dan ikut duduk di samping Kyulkyung lalu menyenderkan kepalanya di bahu sempit adik perempuannya.  Tak lupa tangan kekarnya yang memeluk posessife sang adik,  namun Kyulkyung tak peduli.  Karena ia sudah biasa dengan tingkah manja kakak maupun adik kecilnya itu.

" Yanan lelah?  " tanya Yoona menatap wajah lelah sang putra sulung dengan tatapan khawatir.

Walaupun wajah Yanan segar karena setelah mandi,  namun tetap saja ekspresi lelah sangat kentara diwajah tampannya.

Yoona khawatir jika sampai sang anak sulungnya tiba - tiba drop,  karena memforsir dirinya sendiri secara berlebihan.

Yanan menggelengkan kepalanya,  ia membuka matanya.

" Akhir - akhir ini Yanan mendapatkan banyak tugas.  Jadi hanya sedikit merasa lelah ibu. " jawab Yanan.

" Jangan memforsir dirimu sendiri secara berlebihan hum?  Ibu tak mau kau sampai jatuh sakit.  " ucap Yoona khawatir yang diangguki oleh Yanan.

" Iya ibu,  Yanan tak akan memaksakan diri. " ucap si sulung.

Sedangkan Kyulkyung sibuk meminum air dengan santai. 

Yoona pun bangkit,  menatap ke arah dua saudara berbeda 3 tahun itu dengan tatapan sayang. 

" Ibu naik ke kamar hum?  Ibu akan berbicara dengan adikmu. Karena malam ini adalah malam terakhir Mingming tidur disini.  " ucap Yoona kemudian bangkit setelah mendapatkan anggukan dari kedua anaknya.

Yoona pun bangkit dan berjalan ke arah kamarnya terlebih dahulu untuk meletakkan berkas - berkas.  Sebelum akhirnya berjalan ke arah kamar anak bungsu kesayangan nya yang pada esok hari akan resmi menjadi istri dari seorang raja.

~

Tok!  Tok!  Tok! 

Tiga ketukan yang berasal dari pintu kamarnya, si manis kemudian mengintip dari lubang pintu untuk melihat siapa yang mengetuk kamarnya.

Terlihat wajah ayu sang ibu yang tersenyum, dengan segera Minghao membuka pintu kamarnya dan merangsek masuk kedalam pelukan hangat milik ibunya.

Yoona terkekeh dengan tingkah lucu nan menggemaskan anak bungsunya. Kemudian Yoona pun menggiring Minghao untuk duduk di kasur mereka.

Sebelum itu, Yoona menutup pintu kamar anaknya. 

Keduanya pun kini duduk dengan posisi Minghao yang masih memeluk sayang ibunya.  Bahkan manik Minghao sudah nampak berkaca - kaca sudah siap menumpahkan air mata.

Yoona menangkup kedua pipi gembil anak bungsunya,  tersenyum menatap ke arah anak bungsunya yang kini mulai terisak kecil.

Manik Yoona juga ikut berkaca - kaca.  Rasanya baru kemarin anak bungsunya baru bisa berjalan.  Namun kini nampaknya baik Yoona dan sang suami yakni Yesung harus melepaskan kesayangan mereka untuk dijaga oleh orang lain.

" Minghao,  maafkan ayah dan ibu tak bisa membantah ucapan sang emperor. "  lirih Yoona dengan setitik air mata yang mengalir membasahi wajah cantiknya. 

Minghao menghapus air mata yang mengalir di wajah ibunya,  menarik nafas kuat kemudian berbicara secara pelan agar tidak tersedak karena tangisannya. 

" Tidak apa,  mungkin ini saatnya aku membalaskan jerih payah ayah dan ibu dengan menjadi seorang istri dari yang mulia raja Wode. " Ucap Minghao pada sang ibu. 

" Tetaplah ingat,  jika baik ayah dan ibu akan selalu menganggap Mingming sebagai anak bungsu kesayangan kami. " ucap Yoona disela - sela tangisannya. 

Keduanya lantas berpelukan. 

Grep.

" Kenapa ayah tidak diajak hm?  " tanya Yesung.

" Hiks... Ayah.. " tangis Minghao kini semakin mengeras. 

Yesung tertawa, walaupun maniknya kini berkaca - kaca. 

Yesung mengecup kedua kening dua sosok yang ia sayangi. 

" Maafkan kami " ucap Yoona dan Yesung secara bersamaan.

tbc
vote

JORDAN CLAN [JUNHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang