Nyatanya kini Minghao telah tampil cantik dan mempesona dengan balutan pakaian pernikahan yang berwarna lembut dan dengan hiasan yang tak terlalu tebal namun sudah membuat wajah ayunya kini semakin berseri akibat polesan indah dan rajutan kain yang berasal dari dua tangan dari dua orang kakak beradik yang dikenal sebagai ratu mode di era ini.
Dan kini sudah tiba saatnya bagi Minghao yang saat ini digandeng oleh tangan kekar ayahnya, berjalan berdua menuju ke arah altar gereja tempat dimana pernikahan orang berpengaruh di negeri Jordan dilaksanakan.
Sedangkan kedua kakak kandungnya dan ibundanya sudah berada di kursi tamu di altar pernikahan yang telah disediakan.
Dibelakang Minghao dan Yesung yang sedang bergandengan, ada para anak - anak kecil bangsawan yang memakai gaun indah bagi yang gadis dan suit jas bagi yang laki - laki tak lupa mereka membawa bunga mawar putih di genggamannya.
Sesampainya di altar terlihat Jun yang terlihat sangat tampan dan gagah dengan setelah jas pernikahan yang sangat pas membalut tubuh kekarnya.
Tanpa sadar pipi Minghao memanas sekilas, ketika manik bundarnya bertemu pandang dengan manik sang calon suaminya.
Minghao dan sang ayah pun sampai, kini keduanya berhadapan dengan Junhui yang berdiri dihadapan mereka. Dengan seorang penatua di kewilayahan Jordan yang menjadi sosok yang memimpin jalannya pernikahan kedua mempelai hari ini.
Yesung menatap ke arah samping, menatap dalam ke arah manik bundar anak bungsu kesayangannya yang pada hari ini sudah siap melepas kesendirian nya.
" Ayah dan ibu selalu menyayangi Mingming. " ucap Yesung pelan.
Sedangkan Minghao menggigit bibir bawahnya pelan, berusaha menahan tangisan yang sudah siap meluncur bebas. Namun ia masih memiliki akal untuk tidak menghancurkan tatanan riasan yang sudah susah payah Joshua buat beberapa jam yang lalu.
Oleh sebab itu Minghao hanya dapat menahan air matanya yang sudah siap meluncur dengan mengerjap - ngerjapkan maniknya secara perlagan. Dan menggigit bibir bawahnya menahan isakan.
Astaga, dirinya sangat emosional hari ini.
" Aku titip anak bungsuku, dia adalah orang pertama dari ketiga anakku yang melangsungkan pernikahan. Aku menjaganya dengan sepenuh hati. " ucap Yesung.
Junhui menganggukkan kepalanya paham.
Yesung menatap ke arah putra bungsunya, ia tersenyum dan mengecup sayang kening si bungsu.
Kemudian berjalan ke arah kursi yang telah disediakan di sekitaran altar, di deret pertama tempat dimana pasangan Emperror - Empress atau Kaisar Heecul dan Permaisuri Sooyoung, disampingnya ada Yoona istrinya dan kedua anak sulungnya, yakni Yanan dan Kyulkyung.
Yesung duduk, dan mendapatkan tepukan penyemangat dari Heecul serta senyuman tulus dari Yoona.
" Baik. Mari kita mulai acara pernikahan sakral, antara putra tunggal pasangan Emperror dan Empress kita yakni Raja Glen Junhui Wode, dengan putera bungsu dari pasangan Grand Duke dan Grand Duchess kita yaitu Xuan Minghao Mina. Kepada para hadirin dimohonkan untuk hening sejenak. " ucap sang pembawa acara dengan suara kerasnya.
Kemudian riuhan para saksi seketika hening, ketika sang penatua yang merupakan orang yang akan menikahkan Minghao dan Junhui itu berjalan maju ke arah Minghao yang berhadapan dengan Junhui tepat di tengah altar pernikahan.
" Izinkan saya, sebagai penatua yang memiliki suatu kehormatan bisa menjadi sosok yang dapat menyandingkan yang mulia sekalian. Untuk membacakan beberapa bacaan dan pujian - pujian untuk sang Dewa. " ucap sang penatua itu.
Junhui dan Minghao menganggukkan kepala mereka, memberikan izin kepada sang penatua.
Kemudian datanglah seorang bawahan dari sang penatua tadi dengan membawa sebuah buku usang namun dijaga dengan rapi itu dan memberikan kepada sang penatua.
Penatua itu tersenyum, dan mengambil buku kuno itu lalu membuka lembaran - lembaran nya, dan mulai membacakan be beberapa kata pujian - pujian pada dewa.
Beberapa menit berlalu, kini sang penatua sudah selesai dengan acara membaca bacaan nya dan melantunkan pujian - pujian pada sang Dewa sebagai bentuk rasa syukur mereka.
Setelah memberikan buku itu pada sang bawahan, dan sang bawahan yang langsung pamit dari altar, kini sang penatua itu menatap ke arah Minghao dan Junhui yang nampak terlihat agak tegang.
" Tenang. " ucap sang penatua itu dengan penuh senyuman.
" Kita mulai saja ya. " ucap sang penatua yang diangguki oleh kedua mempelai.
" Atas nama Dewa Langit, curahkanlah rahmat pada kami. Dimana kami sekali lagi meminta rahmatmu dihari yang penuh kasih. "
" Dimana takdir cinta yang berjauhan kini terjalin, oleh sekat benang merah yang ntah sejak kapan terukir di takdir yang engkau buat. "
" Saudara Glen Junhui Wode, apakah anda mencintai nya? "
" Ya, saya mencintainya. "
" Saudara Xuan Minghao Mina, apakah anda mencintainya?. "
" Ya... Saya mencintainya "
" Apakah kalian siap mencintai sehidup semati? "
" Kami siap. " - Junhui/Minghao.
Sang penatua tersenyum, memegang kedua tangan dari Jun dan Minghao untuk ia satukan, supaya keduanya kini bergandengan.
" Pakaikan cincin pernikahan kalian pada jari manis pasangan kalian masing - masing secara bergantian." ucap nya yang langsung dilaksanakan oleh kedua mempelai.
Setelah pemasangan cincin pada jari masing - masing, sang penatua berucap.
" Kedua mempelai sudah sah menjadi pasangan suami istri. Dipersilakan kepada para mempelai untuk mencium bibir pasangan mereka. " ucap nya.
Semua terasa cepat, dikala bibir lembut Minghao beradu dengan bibir Jun.
Minghao merasakan, jika kehidupannya akan berubah drastis setelah ini.
tbc
udah nikah aja, kawin nya kapan?
🌚
hehe 🌚
Jangan lupa vote 🌚🌚
Gosonk 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
JORDAN CLAN [JUNHAO]
FanficKetika Wilayah Teritorial Jordan terkena musibah kekeringan berkepanjangan, membuat pekerjaan para penduduk terhambat. Hingga kemudian Emperor Heecul mendapatkan mimpi jika sang Raja, atau anak pertamanya yang menjadi pewaris tahta harus menikah...