Prolog

136 9 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Minggu pertama di bulan Desember, hiasan natal mulai dipasang di mana-mana. Tepi jalan, teras depan pusat perbelanjaan, loby hotel, loby bandara, di rumah-rumah, di kafe-kafe bahkan kantor pemerintahan.

Minggu pertama di bulan Desember, salju turun membuat semua daratan memutih, atap-atap mobil, atap rumah, trotoar, pepohonan hingga perosotan di taman bermain komplek.

Di salah satu kafe di daerah Mapo-gu Seoul, Hana duduk dekat pohon natal yang dihias begitu cantik di sudut kafe. Dia tidak sendirian, tapi berdua dengan seseorang yang datang mendekat membawa dua cup kopi.

"Sejak kapan lo tau gue balik ke Korea?" tanya Hana pada Wanza.

Cowok itu baru saja duduk di kursi tepat di hadapan Hana, menggeser satu cup kopi kedekatnya dan satu ke dekat Hana. Senyum simpul terpatri di bibirnya. Sosoknya tampak lebih tenang, tidak ada tanda-tanda terkejut sama sekali kendati ini pertama kalinya mereka kembali bersua.

"Apa itu sapaan setelah empat tahun lo tiba-tiba hilang gitu aja?" balas Wanza sarkas.

Hana mendesah pelan, menyesap kopinya. Pandangannya ia larikan keluar kafe, melihat salju turun perlahan. Lagi-lagi hujan salju turun malam ini, persis seperti perkiraan ramalan cuaca.

"Gue perlu mastiin dulu, Kak Sastra gak akan tiba-tiba dateng ke sini kan?"

Wanza mendengus pelan, kemudian menggelengkan kepala. "Bang Sastra sekarang lagi di Daegu, katanya hari ini pembukaan kafe dia sama temen-temennya, harusnya kita ke sana gak sih?"

"LO GILA YA?" pekik Hana. Akting sempurna di depan Wanza.

Sebab, dua minggu lalu. Tepat ketika Hana mengunjungi taman bermain di dekat gedung agensi sehabis dari bandara Incheon, dia bertemu Sastra.

Pertemuan yang amat sangat tidak terduga. Pertemuan setelah dua tahun berpisah. Sebenarnya keinginan Hana setibanya di Korea adalah bertemu dengan Sastra sebelum bertemu dengan member grup idol tujuhbelas yang lain. Namun, bukan pertemuan seperti itu yang Hana inginkan. Tak ada persiapan. Benar-benar diluar rencana.

Kembali ke hari ini. Wanza melanjutkan cerita kalau dia kini sedang sibuk persiapan mixtape baru. Menceritakan member lain yang juga punya kesibukan berbeda bahkan ada yang sudah menikah.

Demi mendengar kabar bahagia itu, Hana bersemangat untuk mengirimkan kado pernikahan. Keduanya pun sibuk memilih peralatan rumah tangga untuk si pengantin baru di marketplace online. Menghentikan sejenak cerita nostalgia tentang masa lalu.

Di luar, hujan salju semakin lebat. Intensitasnya bertambah besar. Breaking news disiarkan memberi peringatan kepada seluruh penduduk kota Seoul untuk segera pulang bagi yang masih berada di luar rumah dan agar bisa berkendara lebih berhati-hati karena jalanan yang licin akibat salju yang menumpuk di beberapa sisi.

Di sisi lain, Hana tampak santai. Tidak buru-buru pulang setelah Wanza pamit sepuluh menit yang lalu dijemput manajernya. Kopinya di cup masih tersisa setengah, meski sudah tidak hangat lagi.

Hana mendesah pelan, lantas memandang lurus ke depan. Ke arah jalanan yang mulai memutih karena salju. Dia berpikir, apakah keputusannya kembali ke Korea adalah keputusan yang tepat?

**

Note : Bab 1 akan dipublish minggu depan ya🙂🫶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note : Bab 1 akan dipublish minggu depan ya🙂🫶

Date : 27 Februari 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang