45. Sastra Berubah

31 8 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Menurut lo gue harus gimana?"

"Gimana apanya? Ya kejar lah si Sastra dapetin lagi hati dia. Bilang kalau lo udah salah. Situasi lo sekarang udah membaik. Gak akan ada lagi orang jahat yang bakal ngejar-ngejar lo."

Hana terpekur. Diam mencerna kalimat Sarah.

"Tapi sekarang Sastra udah punya gebetan. Dia pasti kesel banget kalau gue nemuin dia sekarang dan ngajak balikan. Apalagi kemaren gue udah bikin dia marah."

Sarah mengerang pelan. Dia memegang kepalanya denga kedua tangan. Seolah akan meledak jika dia tidak melakukan hal itu.

"Hana, gue lagi pusing sama kerjaan gue. Please jangan ditambah sama persoalan cinta lo itu. Gue udah kasih lo saran, yang tinggal lo lakuin dan liat hasilnya entah sesuai ekspektasi lo atau enggak. Oke. Sekarang gue mohon tinggalin gue sendiri."

Hana memasang senyum manis sambil berdiri dan melangkah mundur ke arah pintu. "Oke, bye Sarah." Dia masih sempat melambaikan tangan ke arah Sarah yang berwajah masam. Setelah itu, Hana langsung menuju lift di ujung lorong. Pintu lift itu terbuka, dua orang keluar dari sana, Hana lantas masuk.

Dia lantai lima, lift kembali terbuka. Hana refleks mundur ke sudut lift memberikan ruang untuk orang yang akan masuk. Ternyata itu Leona dengan beberapa penari latar yang juga Hana kenal. Sesaat sesi nostalgia dan menanyakan kabar berlangsung sampai lift berhenti di lantai satu.

Hana berpisah dengan Leona dan beberapa penari latar lainnya. Bersamaan dengan itu dari sisi lain muncul Han dan Sastra. Keduanya mengenakan pakaian formal.

"Hai," sapa Hana yang terdengar canggung.

"Hai Hana, abis ketemu Sarah ya?" balas Han. Sementara itu, Sastra hanya diam dan memalingkan wajah ke arah lain.

Hati Hana mencelos. Tapi dia berusaha tersenyum ke arah Han. "Iya Kak. Kakak mau ketemu Sarah ya?"

"Iya, ada meeting penting." Han tersenyum geli. Dia melirik Sastra yang pura-pura sibuk dengan ponselnya menyadari tingkah temannya yang berusaha pura-pura mengacuhkan Hana.

"Sarah lagi kesel Kak, aku yang bikin dia kesel sih, aku harap kalian gak bikin dia tambah marah." Hana meringis pelan, agak merasa bersalah sudah membuat mood Sarah jadi jelek.

"Oh ya? Kalau gitu gue harus sendirian aja ketemu Sarah. Gawat kalau lo ikut." Han menoleh ke Sastra.

"Kok gitu?" Sastra protes.

"Gue punya cara khusus buat hadepin Sarah yang lagi marah. Lebih baik lo gak ikut."

Sastra mendelik tak suka. Dia paham maksud dibalik ucapan Han tersebut.

"Kalo gitu, gue pergi dulu ya. Bye!" Han tersenyum dengan wajah polos dan bergegas menuju lift yang setengah terbuka.

Ditinggal berdua saja dengan Hana dan posisi saling berhadapan membuat Sastra jadi kikuk. Dia mengusap belakang kepalanya dengan pandangan tidak fokus.

Dari arah belakang Sastra, Hana bisa melihat Leona dengan temannya berjalan mendekat. Hana tidak mau Sastra bertemu dengan Leona saat ini. Maka dari itu, dengan nekat, Hana meraih lengan Sastra dan setengah menyeret cowok itu untuk keluar kantor agensi.

"Kenapa sih? Ada apa?"

"Jangan liat ke sana!"

Sastra menepis tangan Hana sampai terlepas dari lengannya. "Kenapa?"

"Ada gebetan Kakak."

"Leona?"

"Iya!"

"Emang kenapa kalau ada gebetan gue? Lo punya hak apa gak ngebolehin gue ketemu gebetan gue?"

Hati Hana mencelos. Saat dia hendak bicara lagi, tiba-tiba Leona sudah muncul. Wanita itu lalu membawa Sastra kembali masuk ke kantor agensi. Sastra langsung pergi begitu saja tanpa bicara apa-apa dan sama sekali tidak menoleh ke belakang. Saat itulah Hana sadar kalau keputusannya sudah salah. Amat salah.

**

Date : 16 Juni 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 16 Juni 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang