Meet U Again! (✔)

16. Hana yang Setengah Sadar

**

"Lo punya hubungan apa sama Hana?"

Seloki wiski digeser lebih dekat ke depan Joshua oleh bartender di belakang meja bar. Bartender itu kembali sibuk menyiapkan pesanan minuman pelanggan lain, bergeser ke sudut sembari menganggukkan kepala mengikuti irama musik yang dimainkan disc jockey.

Joshua menenggak wiskinya. Keningnya agak mengernyit menerima sensasi wiski yang mengalir di tenggorokan.

"Pertanyaan lo aneh." Joshua menjawab.

"Hana punya gue," sahut Sastra penuh penekanan.

Mendengar itu, Joshua mendengus pelan. "Sejak kapan?"

Sastra berdecak. "Gue gak nyangka lo kayak gini Jo. Lo sendiri tau gimana sayangnya gue sama Hana."

"Emang gue kayak gimana? Gak ada peraturan yang bilang sesama teman gak boleh suka sama mantan temannya sendiri. Lagian Hana bukan punya lo." Joshua menyahut menjawab tanya Sastra secara tidak langsung.

"Kasih tau gue sejak kapan kalian jadi dekat?"

"Kalau gue jadi lo, gue gak akan nanya hal itu."

Sastra mengepalkan tangannya, menahan diri untuk tidak melayangkan setidaknya satu pukulan ke wajah Joshua.

Ponsel Sastra yang ditaruh di atas meja bar tiba-tiba bergetar. Ada panggilan masuk yang sepertinya penting, sebab Sastra langsung menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel di telinga. Dia lantas beranjak pergi mencari lokasi yang pas untuk mengangkat panggilan.

Ditinggal sendirian, Joshua memutar kursinya dan melihat beberapa orang yang asik berjoget di lantai dansa mengikuti irama musik. Ada satu-dua wanita yang mengedipkan mata, menggoda Joshua untuk bergabung bersama mereka di lantai dansa. Joshua hanya tersenyum simpul dan mengangguk, menolak dengan sopan.

Dia lalu melarikan pandangan ke sekeliling bar hingga menemukan dua sosok yang familiar. Itu Sarah dan Hana, keduanya sedang duduk di sofa yang ada di sudut bar. Mereka hanya berdua. Tidak ada orang lain yang duduk di sana. Daripada sendirian, Joshua memutuskan bergabung.

"Hai cewek-cewek," sapanya.

"Kak Jo! Duduk sini!" seru Hana menepuk sofa di sebelahnya.

Namun, baru saja Joshua hendak duduk, tiba-tiba dia disalip oleh Sastra yang langsung duduk di sebelah Hana.

Kesadaran Hana yang hanya tinggal lima puluh persen hanya tertawa melihat dua cowok berebut duduk di sebelahnya. Dia lantas memeluk lengan Sastra dan menggesekkan hidungnya ke leher cowok itu.

"Wangi banget cowok ganteng." Hana tertawa kecil.

"Udah minum berapa gelas dia?" Joshua bertanya.

Sarah yang juga mulai kehilangan kesadaran tertawa kecil lalu menjawab. "Satu setengah botol kayaknya."

"Hana ini gue Sastra."

Hana mendongak, menatap Sastra dengan dagu menempel di bahu cowok itu. Dia mengerjap pelan jadi tampak sangat innocent ditambah kedua pipi yang memerah karena efek alkohol.

"Ganteng banget kak Sastra. Mau cium boleh?"

Belum sempat Sastra menjawab, Hana sudah lebih dulu menempelkan bibir tepat di bibir cowok itu. Hanya menempel.

Sastra agak kaget dengan sisi liar Hana yang setengah sadar ini. Akan tetapi, dia hanya diam membiarkan Hana berbuat sesukanya.

"Kok kakak diem aja? Kakak bisu ya?"

Sastra berdeham. "Enggak."

"Nah baru ngomong." Hana kembali mengecup bibir cowok itu. "Aku kangen kakak, kakak kangen aku gak?"

"Kangen, kangen banget."

"Bohong." Hana kembali mencium Sastra, kali ini bibirnya menempel lebih lama.

Sastra menggeram pelan. Sisi Hana yang liar benar-benar membuatnya tidak tahan. "Gue boleh bawa dia pergi gak?" tanyanya pada Sarah.

"Jangan kelewatan." Joshua menjawab.

"Emang lo siapa ha?" balas Sastra menantang.

"Siapa yang mau pergi? Kakak mau pergi? Ajak aku. Jangan tinggalin aku!" ucap Hana sembari memeluk erat tangan Sastra.

Semua yang duduk di sana kompak menghela napas pelan. Meski jelas sekali Sastra memiliki banyak keuntungan.

"Hana lo bakal nyesel besok pagi," kata Sarah.

**

Date : 2 Mei 2024

Btw, mampir ke sini yuk! Di sini banyak cerpen gak cuma pakai cast Scoups dan Jeonghan aja. Ayo cek aja langsung^^