44. Sastra Ngambek

35 9 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Sajian kalguksu hangat diantarkan bibi pemilik restoran secara langsung. Aroma sup hangatnya menguar membuat perut semakin lapar. Setelah sesi pemotretan Hana selesai ketika malam datang, Sastra dan Joshua membawa gadis itu ke salah satu restoran yang menjual kalguksu terenak favorit mereka.

Keduanya sudah seperti manajer Hana saja. Mereka menemani Hana sampai selesai pemotretan. Mereka secara sukarela melakukan rekaman video behind the scene dan juga foto-foto dibalik layar.

"Selamat makan!" seru Hana senang dan menyesap kuah hangat kalguksu.

Sejenak mereka makan dalam hening. Sampai akhirnya Hana terkekeh sendiri. Tawanya bertahan cukup lama sampai-sampai Sastra khawatir dan bersiap memanggil dukun pengusir roh jahat kalau memang diperlukan.

"Aneh banget deh, rasanya hari ini kalian kayak menejer gue tau. Diurusin, ditemenin, bahkan kalian sibuk moto-moto dan rekam video," kekeh Hana.

"Lo cantik, sayang banget gak diabadikan." Sastra tersenyum manis sampai dua lesung pipinya terlihat.

"Bilang aja pengen simpen foto Hana banyak-banyak di hp lo," cibir Joshua.

"Iri bilang."

"Ngapain iri, gue juga punya banyak foto sama video Hana di hp gue!" balas Joshua tak mau kalah.

Hana hanya menghela napas pelan melihat tingkah kekanak-kanakan keduanya. Dia lalu memukul sumpit ke pinggir mangkuknya. Menginterupsi kontak mata setajam silet antara Joshua dan Sastra. Keduanya kompak mengalihkan pandangan. Sastra berdeham-deham. Sementara Joshua kembali memakan mienya.

"Lo mau gue kenalin ke agensi model?" tanya Sastra setelah hening beberapa menit.

"Enggak, gue gak mau jadi model."

"Terus kenapa lo nerima tawaranya Leona?"

"Kalau gue tau dia gebetan lo, gue gak akan terima. Itu juga karena gue gabut, kelas menyelam gue diundur dua minggu, jadi gue terima aja tawaran gebetan lo lewat Hasan."

Hana menjawab cepat dengan penekanan di kata gebetan.

"Sensi banget, kalau cemburu bilang aja."

"Lo mau gue cemburu?"

"..."

"Gue berharap supaya gak cemburu karena ini emang yang gue harepin buat lo. Semoga lo bahagia kak."

Sastra terdiam. Sumpitnya yang sudah terangkat kembali diturunkan. "Apa perasaan lo udah benar-benar gak ada buat gue?"

"Gue gak tau. Yang pasti sekarang gue pengen lo bahagia."

"Gimana gue bisa bahagia di saat lo gak sama gue lagi Hana?"

"Kenapa harus gue?"

"Kenapa enggak?"

Hana menghela napas pelan. Dia melirik Joshua yang balas menatapnya diam.

"Bulshit."

"Ha?"

"Waktu itu gue liat lo sama gebetan lo, kalian enjoy enjoy aja. Kalian ketawa-ketawa bareng. Keliatan bahagia tuh."

Sastra menghela napas panjang. Kali ini cowok itu melepas sumpitnya. Ekspresi wajahnya mengeras. Sedetik kemudian dia bangkit berdiri. "Anter Hana pulang, gue balik duluan," ujarnya sambil melirik Joshua. Setelah itu dia benar-benar pergi tanpa menoleh kebelakang sama sekali.

"Dia pasti marah." Hana mengeluh.

"Besok udah gak marah lagi kok. Lo tau kan Sastra gimana orangnya." Joshua berkata menenangkan.

Hana hanya mangut-mangut dan kembali melanjutkan makannya.

"Kalau boleh tau, kenapa lo ngotot banget mau putus dari Sastra?"

"Tujuan gue balik ke sini buat putus dari dia secara resmi dan juga minta maaf. Tapi ...,"

Hana menatap Joshua lamat, ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

Di sisi lain, Joshua dengan sabar menunggu lanjutan kalimat Hana. Tapi, Hana malah menggeleng dan tersenyum simpul.

"Gak jadi deh, hehe."

**

Date : 15 Juni 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 15 Juni 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang