Meet U Again! (✔)

33. Han Menghilang

**

Reaksi publik atas kasus yang menimpa Lia benar-benar panas. Gedung pusat bisnis Lia yang ada di Gangnam tutup. Lebih tepatnya diboikot dengan beberapa poster protes yang menempel di dinding dan kaca gedung. Entah kemana gadis itu bersembunyi sekarang.

Setelah mendapat informasi lebih detail dari Sastra, Hana langsung menghubungi Kevin dan meminta dikenalkan kepada pengacara handal. Dalam kurun waktu sepuluh jam, nama Sastra dihapus dari dokumen rahasia surat perjanjian kepemilikan bisnis pakaian Lia. Tentunya dengan jalur hukum yang benar.

Cowok itu sudah bebas saat ini dan tidak terlibat lagi. Berita tentang rumor kencan Sastra dan Lia juga sudah luput dari publik pasca Hana meminta (membayar) salah satu wartawan media untuk memotret dari jauh kemesraan Hana dan Sastra serta membuat artikel rumor kencan yang lebih intents daripada rumor kencan sebelumnya.

Kini masalah berpusar di Han. Cowok itu sudah menghilang. Tidak memberi kabar keberadaannya. Ponselnya juga mati.

"Lo gak punya cara lain buat ngehubungin dia Sar? Lewat keluarganya mungkin?" Sarah diujung sambungan telepon menghela napas gusar. Suaranya terdengar panik.

"Oke ... gue coba telpon adiknya."

Pagi yang terasa lambat di kota Seoul. Sastra dan Joshua pamit pulang setelah tahu Han menghilang dan breaking news soal boikot bisnis pakaian Lia muncul dengan headline besar di layar televisi.

Hana merasakan adrenalinnya ikut terpacu. Dia segera menghubungi informannya dan memberi perintah tugas untuk mencari Han. Selama memakai jasa sang informan, Hana tidak pernah kecewa dengan hasilnya, semoga saja kali ini pun akan tetap sama.

Selagi menunggu kabar, Hana masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Dia juga sempat sarapan dengan sup hangat pereda pengar sisa alkohol semalam. Setelah itu dia duduk di sofa ruang tamu dengan televisi yang masih menyala.

Tiba-tiba password pintu apartemennya ditekan tergesa dari luar. Pintu menjeblak terbuka dengan Sastra yang bergegas masuk. Wajahnya terlihat cemas, panik dan berpeluh.

Hana dengan sigap mengambil beberapa helai tisu dan mengusap peluh di dahi serta leher cowok itu. Tanpa bicara, dia menarik Sastra ke ruang makan. Lalu mendudukkan cowok itu di kursi dan menyodorkan segelas air.

"Kak Han udah ketemu?"

"Belum, makanya gue ke sini mau minta bantuan lo buat cari dia," jawab Sastra setelah meneguk habis isi gelasnya.

Hana mengangguk mengerti. Dalam kondisi seperti ini, mencari Han dengan upaya biasa tak akan membuahkan hasil. Pasti cowok itu bersembunyi jauh dari keramaian, mungkin saja dia bersama Lia. Hanya berdua. Tanpa diketahui siapapun. Seketika hati Hana berdenyut, merasa sedih dengan nasib Sarah.

"Gue udah nyuruh seseorang buat nyari Kak Han. Kita cuma bisa nunggu kabar dari dia. Lebih baik sekarang lo makan dulu."

Hana menyiapkan semangkuk sup hangat serta piring-piring kecil berisi lauk dan semangkuk nasi putih yang mengepulkan asap.

"Mana bisa gue makan sekarang, sementara Han entah ada di mana dan bisa aja dia ...."

Kalimat Sastra tidak dilanjutkan. Sepertinya dia sudah hilang arah hingga memikirkan hal yang tidak-tidak.

Hana mengamit tangannya dan menggenggam erat-erat. "Jangan berpikiran buruk. Itu cuma spekulasi yang muncul di otak lo aja. Percaya sama gue, informan gue bisa nemuin Kak Han secepatnya. Percaya juga sama Kak Han kalau dia bakal baik-baik aja. Oke."

Sastra mendongak, menatap Hana tepat di kedua matanya. Saat itu juga segala perasaan sedih menjalar lewat tatapan mata Sastra. Dia tampak rapuh, amat rapuh. Dan Hana menjadi merasa amat bersalah karena terbayang masa-masa buruk yang telah dilalui Sastra saat dirinya memutuskan pergi empat tahun lalu.

**

Date : 30 Mei 2024