10. Sastra Memohon Agar Hana Jangan Pergi

67 11 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Jangan-jangan Kak Jo suka sama lo Hana."

Kata-kata Sarah terngiang ketika Hana baru membuka mata. Kemungkinan yang Sarah sebut terasa benar, dilihat dari beberapa tindakan Joshua kepadanya. Akan tetapi, itu bukanlah hal yang harus Hana pikirkan sekarang. Sebab, tujuan utama dia kembali ke Seoul adalah meminta maaf kepada Sastra. Sosok yang memiliki dampak paling besar di hidupnya.

Pintu kamar mandi terbuka, Sarah keluar dari sana dan mulai bergegas ke kantor agensi. Katanya hari ini ada rapat penting.

"Abis rapat nanti gue kabarin lo lagi ya, gue bantuin gimana caranya ngomong ke Sastra. Tapi, kalau nanti lo gak sengaja ketemu Sastra lagi di jalan atau di mana kek, lo harus langsung minta maaf. Jangan ditunda-tunda. Lo tau sendiri kan apa yang ditunda-tunda itu gak baik." Setelah mengatakan hal itu, Sarah pamit pergi dengan sepotong roti tawar yang dicomotnya dari lemari dapur.

Hana tidak punya rencana apa-apa hari ini. Dia sudah berbelanja bahan makanan kemarin. Lemari dapur dan kulkasnya penuh dengan makanan. Jadilah, Hana memutuskan menunggu kabar dari Sarah sambil bersantai di rumah.

Akan tetapi hal itu musnah begitu saja ketika siangnya Hana tak sengaja – yang lagi-lagi tidak terduga-- bertemu dengan Sastra.

Tadi, setelah membedakan sampah organik dan sampah daur ulang di rumahnya, Hana hendak membuang sampah-sampah itu di belakang gedung apartemen. Semuanya berjalan lancar sampai pintu lift terbuka di lantai satu gedung. Hana lantas keluar dan menuju pintu samping gedung yang lebih dekat dengan bagian belakang gedung apartemen.

Tanpa diduga, Sastra dan Han datang, awalnya mereka hanya berselisih jalan, Hana belok ke kanan sementara Sastra dan Han berjalan lurus menuju lift. Baik Hana atau Sastra sama sekali tidak menyadari kehadiran masing-masing.

Namun, secara kebetulan, Sastra menoleh ke samping tepat saat punggung Hana sudah menghilang di pintu samping gedung, tapi Sastra bisa melihat dengan jelas rambut lilac Hana yang tentu amat mencolok.

Oleh karena itu, untuk memastikannya Sastra menyuruh Han duluan ke rumah Joshua, sementara dia mengikuti langkah Hana.

"I got you," ucap Sastra.

Hana berjengkit kaget hingga satu kantong sampah daur ulang lepas dari genggamannya.

Sastra tergelak. Mengambil kantong sampah itu lalu memasukkannya ke dalam bak penampungan sampah.

"Maaf kalau gue bikin kaget."

"Kakak kenapa ada di sini?"

"Gue mau ke apartnya Joshua. Lo ngapain di sini?"

Hana tergagap. Ingin berbohong kalau dia cuma mampir, tapi lawan bicaranya adalah Sastra. Lagipula Sastra sudah melihat kalau Hana baru saja membuang sampah di belakang gedung apartemen ini. Opsi jawabannya yang paling tepat adalah berkata jujur. Yah, mau bagaimana lagi. Toh, sudah terlanjur.

"Gue tinggal di sini Kak."

"Wah iya? Di lantai berapa?"

Hana tahu kalau Sastra hanya berpura-pura. Nada bicaranya berbeda dan terkesan sarkas. Tak ingin meladeni kepura-puraan Sastra, Hana lantas mengajak cowok itu ke apartemennya yang mana amat sangat salah. Sebab, setelah pintu apartemen di tutup, Sastra langsung memeluknya begitu erat. Cowok itu tergugu. Menggumamkan maaf berulangkali yang terdengar tidak masuk akal.

"Kak, kenapa minta maaf, gue yang salah di sini karena udah pergi gitu aja empat tahun lalu."

"Enggak, gue yang salah. Lo terpaksa pergi gara-gara gue. Gue yang terlalu egois. Jadi, please Hana jangan pergi lagi. Gue mohon."

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 20 April 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang