18. Apartemen Sastra

78 8 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Lo bawa mobil?" tanya Sastra saat mereka sudah berada di luar club.

"Enggak, gue nebeng sama Sarah tadi."

"Kalau gitu kita pulang pake mobil gue, supir penggantinya udah dateng."

Hana mengangguk setuju, keduanya lalu duduk di jok belakang. Sastra mengubah tujuan jadi ke apartemennya. Hana tidak protes sama sekali. Dia pasrah saja untuk apa yang akan Sastra lakukan nanti kepadanya.

Mobil melaju perlahan meninggalkan hiruk pikuk Gangnam yang terlihat semakin hidup seiring malam menuju puncak. Hana tetap diam hingga Sastra tiba-tiba merebahkan kepala di bahunya.

"Kenapa lo balik ke sini?"

"Gue kangen lo."

"Kalau kangen kenapa lo pergi?"

"Karena gue harus pergi."

Sastra berdecak pelan. Memutuskan menutup mata, enggan bertanya lagi.

"Maaf Kak." Kali ini, Hana yang memulai bicara. "Maaf karena tiba-tiba pergi empat tahun lalu. Maaf karena gue bukan pacar yang baik buat lo. Gue gak sempurna buat terus ada di samping lo Kak."

"Atas dasar apa lo ngomong kayak gitu, kenapa---"

Kalimat Sastra terhenti saat mendapati Hana menangis. Bibirnya menyunggingkan senyum, kontras sekali dengan matanya yang basah.

"Makasih Kak masih mau ketemu gue padahal gue udah bikin kakak sakit hati."

Apartemen Sastra masih berada di daerah Gangnam. Perjalanan dengan mobil jadi berlangsung singkat karena jarak yang cukup dekat. Hana turun duluan, Sastra memintanya untuk menunggu di depan lift basement, sementara dia mengurus pembayaran supir pengganti.

"Yuk masuk," ucap Sastra seraya mengamit tangan Hana.

Cowok itu menekan sejumlah password dan pintu lift pun terbuka langsung terhubung dengan lantai unit apartemen Sastra.

"Waktu mau cari apartemen, gue sempat dapat rekomendasi dari pihak real estate buat ambil satu unit di sini. Tapi gak jadi." Hana mencomot asal topik pembicaraan saat teringat teknologi keren lift basement apartemen Sastra yang pernah dia baca pada laman website jual beli apartemen dua bulan lalu.

"Kenapa gak jadi?"

"Karena lokasinya di Gangnam dan kemungkinan besar selebriti kayak Kakak bakal tinggal di sana."

"Tapi gue bukan selebriti lagi." Sastra sudah melepas statusnya sebagai idol dan selebriti terkenal dua tahun lalu pasca keluar dari agensi dan grup idol tujuhbelas bubar.

"Firasat aku bilang kakak bakal tinggal di daerah Gangnam dan bener kan?"

Sastra nyengir lalu mengangguk pelan.

Lift berhenti di lantai dua puluh, mereka berdua melangkah bersisian hingga ujung lorong dan masuk ke dalam unit apartemen Sastra.

Sisa-sisa manisnya wiski masih terasa dalam mulut Hana saat Sastra dengan beringas mulai memagut. Ciuman itu tetap berlanjut sembari Sastra menggendong Hana di depan tubuhnya dan membawa gadis itu ke dalam kamar.

Tadi, kepalanya sempat terasa sakit karena efek meminum wiski terlalu cepat hingga habis satu botol. Namun kini, sakit kepalanya berganti pening. Makin menjadi ketika Sastra mulai melucuti semua yang Hana kenakan di tubuhnya.

"Kak bukanya pelan-pelan aja ya, jangan dirobek kayak dulu." Hana sempat protes di sela desahannya. Dia tidak ingin sedih melihat pakaiannya yang robek keesokan pagi, mengingat kebiasaan Sastra dulu yang suka merobek crop top miliknya.

Sastra tertawa tapi tak urung menurut. Dia melepas pakaian Hana dengan hati-hati dan menaruhnya juga tak kalah hati-hati di atas sofa. Hana tertawa geli melihatnya.

"Kenapa ketawa?"

"Kakak lucu, penurut banget. Anak baik," ujar Hana lantas mengusap lembut puncak kepala Sastra.

"Kalau aku penurut. Kamu bakal tetap di sini gak?"

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 6 Mei 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang