24. Memangnya Masa Depan Itu Seperti Apa?

40 9 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Portal berita online ramai membicarakan kabar terbaru tentang mantan idol yang berkencan secara terbuka. Katanya, mereka melihat pasangan itu keluar dari salah satu club malam di daerah Gangnam. Keduanya saling merangkul dan tampak mesra memasuki mobil dan pergi bersama.

Dalam artikel itu dimuat dua foto yang tampak diperjelas secara paksa meski tingkat keburamannya masih terlihat. Foto itu memuat Hana dan Sastra keluar bersama dari pintu samping club dan saat keduanya masuk ke dalam mobil.

Hana tidak menyadari jika di sekitarnya ada paparazi yang akan mengambil foto mereka. Namun, Hana merasa tidak puas dengan respon netizen tentang berita tersebut.

"Gitu doang?" Hana bergumam sebal.

Terlebih lagi tidak banyak komentar menanggapi artikel itu. Apa ketenaran Sastra benar-benar sudah pudar?

Pintu kafe terbuka, seseorang masuk dengan masker dan beanie hitam menutupi separuh wajahnya. Pandangannya langsung bertemu dengan Hana yang melambaikan tangan meminta cowok itu segera mendekat.

"Akhirnya gue bisa ketemu sama penyintas empat tahun lalu," ujarnya sembari duduk dan membuka beanie serta masker di wajahnya.

Hana tergelak. Pemilihan kata penyintas terdengar aneh. Meski begitu, Hana tetap senang bisa bertemu kembali dengan Wanza. Sosok solois besar yang punya karya-karya hebat.

"Gue gak nyangka tiba-tiba ada yang ngontak manajer gue, bilang pengen ngomong sama gue lewat telfon. Gue kira sasaeng ternyata elo."

"Gila banget gue disangka sasaeng." Hana tergelak.

"Ya siapa tau kan," balas Wanza tertawa.

"Sejak kapan lo tau gue balik ke Korea?" tanya Hana kemudian.

"Apa itu sapaan setelah empat tahun lo tiba-tiba hilang gitu aja?" balas Wanza sarkas.

"Gue perlu mastiin dulu, Kak Sastra gak akan tiba-tiba dateng ke sini kan?"

Wanza terbahak. "Lo mau gue telfon Bang Sastra biar dia dateng ke sini?"

Hana nyengir. Dia hanya bercanda. "Gak perlu, sejak gue sampai di Korea, yang gue temuin paling sering itu Kak Sastra."

"Wah beneran? Gimana? Pasti gak bisa move on. Bang Sastra makin kaya loh sekarang."

Hana berdecak. "Tapi dia gak setenar dulu ya? Apa orang-orang udah lupain dia?" Hana lalu memperlihatkan artikel dari portal berita online yang dia lihat tadi kepada Wanza. Ingin memastikan apakah benar ketenaran Sastra sudah pudar.

"Bukan udah dilupain. Tapi orang-orang sudah menerima keputusan dia buat berhenti jadi publik figur dan memilih jadi orang biasa."

Hana mengangguk paham. Itu bisa dimengerti. Pendapat orang-orang tentang Sastra yang kedapatan berkencan seperti yang diberitakan dalam artikel cenderung tidak peduli. Meski ada satu dua komentar yang tidak menyangka akan berita kencan itu tapi itu pun disertai komentar berupa harapan untuk kehidupan Sastra yang lebih baik.

"Jadi kalian bakal balikan?"

"Balikan? Kenapa lo mikir kayak gitu?"

"Semua orang yang tau hubungan kalian, bakal mikir hal yang sama Hana. Kita semua tau gimana menderitanya Bang Sastra saat lo pergi. Kembalinya lo ke sini pasti bikin Bang Sastra happy lagi. Seperti yang lo bilang, Bang Sastra adalah orang yang paling sering lo temuin sejak lo balik ke sini. Bukannya itu udah jelas kalian bakal balikan?"

"Harus ya? Lo kan tau hidup gue seproblematik apa."

"Apa lo gak terganggu tiap ketemu Bang Sastra?"

"Banget." Pertemuan pertama hingga adegan panas yang dilakukannya bersama Sastra seketika muncul dalam benak. "Tapi, gue tetap berharap kalau Kak Sastra bisa bahagia sama cewek yang punya hidup normal."

"Lo pikir Bang Sastra bakal mau?"

Hana menyeringai, lalu menggeleng.

"Tapi kan kita gak tau masa depan itu kayak apa."

"Nah itu Hana. Kita gak tau masa depan itu kayak apa. Mana tau hidup lo nanti gak seproblematik ini. Bisa aja kan lo punya hidup normal di masa depan. Masa lo mau ngebiarin Bang Sastra sama cewek lain?"

"Tau deh." Hana agak jengah dengan pembicaraan ini. Wanza selalu punya cara tersendiri untuk membuatnya berubah pikiran. Dia menyentakkan kepala dan menyesap minumannya sebelum kembali bicara. "Gue bakal beli semua album lo yang mungkin aja gak habis dijual dalam cetakan pertama."

Wanza terkekeh. "Lo doain album gue gak laku?"

"Bukan gitu! Gue cuma pengen lo tau kalau lo punya gue yang bisa dijadiin sumber investasi? Yah semacam itu lah. Gue gak sembarang milih orang buat diasuh. Selama gue kenal lo dan melihat perkembangan lo sampai titik ini, lo layak buat mencapai titik lebih tinggi lagi Wanza."

**

Date : 18 Mei 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 18 Mei 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang