43. Jadi Model Dadakan

30 8 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Hasan datang tergopoh-gopoh. Dia mendekat dengan dua cup minuman yang isinya sudah pasti kopi pesanan Hana. Disusul Joshua di belakangnya dengan membawa bungkusan donat. Hana refleks tersenyum melihat Joshua yang menatap lurus-lurus ke arahnya dengan bibir sedikit terbuka.

Saat ini Hana sedang dirias oleh salah satu MUA untuk persiapan pemotretan pakaian musim panas dari brand lokal Korea. Riasannya bernuansa fiksi dan kental nuansa musim panas dengan bagian mata yang dirias seperti lukisan. Joshua dan Hasan sama-sama terpana. Keduanya duduk diam menunggu riasan Hana selesai.

Ajakan Hasan dua hari yang lalu, langsung disetujui Hana. Lagi pula Hana tak punya kerjaan, jadi dari pada dia menggabut tidak jelas, lebih baik menjadi model dadakan saja.

Awalnya Hana kira dia akan mengacau, karena dia bukanlah seseorang yang berprofesi menjadi model. Namun, kesan pertama yang dia dapatkan ketika sampai di studio foto adalah keramahan, nuansa hangat yang memicu letupan semangat untuk mencoba hal baru.

Sesi pemotretan pakaian tidak sama dengan sesi pemotretan untuk pamflet lokakarya. Hana perlu berganti beberapa pakaian, tapi itulah sensasi keseruannya. 

Meski di luar sedang turun salju, tapi di dalam studio rasanya benar-benar hangat. Studio benar-benar diubah menjadi musim panas sesuai konsep yang dibutuhkan. Beberapa pakaian yang Hana kenakan banyak yang terbuka, dari jenis crop top, tank top, hotpans, rok mini hingga gaun pendek. Benar-benar mode pakaian untuk jalan-jalan selama musim panas, seperti ke pantai, ke taman, atau menikmati sunset di sungai Han.

Semua orang di studio memuji Hana. Mereka bahkan mengatakan kalau Hana sudah seperti model papan atas Korea karena sangat luwes saat sesi pemotretan berlangsung, tidak tampak gugup sama sekali.

Meski begitu, Hana hanya tersenyum. Celetukan beberapa orang yang ingin mengenalkan Hana kepada suatu agensi model hanya dibalas dengan senyuman. Hana sama sekali tidak tertarik.

"Lo cantik banget Hana," kata Joshua saat sesi istirahat Hana berlangsung, Hasan sudah pergi, katanya dia harus mengisi jadwal kelas tari.

Hana tertawa. "Makasih Kak. Makasih juga udah mau nemenin."

"No problem. Gue suka kok nemenin lo," balasnya dengan seulas senyum yang membuat Hana merona.

Pemotretan kembali dilanjutkan. Hana berganti pakaian dengan crop top bertali spageti yang saling bersilang di bagian punggung yang terbuka. Bagian depannya memperlihatkan tulang selangka Hana dengan bebas.

Saat menunggu background foto diganti, Hana melihat Sastra datang. Cowok itu bicara dengan Joshua yang menunjuk ke arah tempat Hana berdiri. Sastra tampak melambaikan tangannya. Hana hanya balas dengan senyuman. Pasti Joshua atau Hasan yang memberitahu cowok itu. Sebab, sejak pernyataan Sastra tempo hari soal dia yang sedang dekat dengan wanita lain, Hana tidak pernah berkomunikasi lagi dengannya. Lebih tepatnya, Hana mengabaikan semua chat dan telepon Sastra.

Salah satu juru potret dari tiga juru potret yang memfoto Hana berlari kecil ke arah Sastra. Wanita itu memeluk Sastra yang dibalas pelukan oleh cowok itu. Hana mengerjap pelan dan mengamati keduanya.

Seketika hati Hana mencelos, pantas saja dia merasa familiar dengan wajah wanita itu. Meski tak terlalu dia pikirkan karena euforia studio yang menyenangkan. Nyatanya salah satu juru potret itu adalah gebetan baru Sastra. Leona.

"Jadi itu pacar baru Kakak?" tanya Hana tanpa basa basi. Dia melirik ke arah Leona yang sedang sibuk di depan layar komputer.

"Eh?" Sastra kontan gugup. "Bukan pacar gue. Cuma temen."

"Tapi bener dia kan yang aku liat sama Kakak di Eurwangni?"

Sastra mengangguk.

Obrolan singkat itu diputus oleh panggilan salah satu juru potret yang meminta Hana untuk melihat beberapa hasil foto yang sudah diambil. Hana menurut dengan patuh seraya memberi beberapa komentar.

"Maksud Hana tadi Leona?" Joshua bertanya dengan mata fokus ke arah Hana.

Sastra menoleh ke arah Joshua dan mengikuti arah pandang temannya itu. "Iya. Leona."

"Jadi lo mutusin buat lupain Hana dan mulai hubungan baru sama Leona."

"Gak tau." Sastra menekuk bibir muram.

"Jangan ragu, lo bisa aja kehilangan dua-duanya kalau lo tetep ragu."

**

Date : 14 Juni 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 14 Juni 2024

Meet U Again! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang