Tok tok tok
Jaemin yang hendak melangkah ke balkon kamar terhenti mendengar ketukan pintu,ia segera berjalan menuju pintu kamarnya
Cklekk
"Hai,sibuk?"Itu Haechan,tersenyum canggung pada Jaemin
Jaemin mengerjap namun tak urung menggeleng."Kenapa?"
"Suruh masuk dulu dong,pegel nih kaki gue"
Jeno menghela nafas lelah mendengar ucapan blak blakan Haechan,ia sontak menatap tak percaya kala Jaemin membuka pintu kamarnya kian lebar,mereka--di izinkan masuk?
"Oke,kita masuk ya.Cepet ah,malah bengong"
Jeno mendengus saat Haechan menariknya masuk,melirik kembali Jaemin yang sedang menutup pintu kamar,keduanya memilih melangkah ke balkon kamar Jaemin
"Gini nih,pas balik nanti tinggal lompat gak usah lewat pintu"Ucap Haechan menatap balkon kamarmya
"Untung lo kembaran gue"Gumam Jeno malas
"Ada perlu apa?"Tanya Jaemin dengan wajah datar,duduk di sofa,tepat di hadapan keduanya yang dengan anteng duduk di besi pembatas balkon
"Kita--mau minta maaf"Ucap Haechan,menatap tepat pada manik hazel Jaemin
"Maaf karena udah nuduh lo waktu itu"Sambung Jeno
"Iya,kita juga gak dengerin penjelasan lo.Kita salah karena asal nuduh aja,maaf"
Jeno mengangguk."Untuk ke depannya kita janji gak bakal gitu lagi"
Keduanya menatap Jaemin yang masih diam dan memasang wajah datar tanpa riak emosi sedikitpun,membuat mereka was was jika Jaemin tak akan memaafkan mereka
Satu sudut bibir Jaemin terangkat sebelum kekehan singkat terdengar."Hm,apa yang bisa di harapin dari kalian emang?"
"Maksud lo--"
"Dari awal--kalian emang gak pernah denger penjelasan gue kan?"Sela Jaemin,menatap keduanya dengan sorot dingin
"Kita disini--"
"Udah gue maafin.Balik aja lewat balkon"Jaemin dengan cepat beranjak bangun dan masuk,menutup pintu balkon tak lupa mengunci dan menarik tirai pintu kaca tersebut,meninggalkan Jeno dan Haechan yang masih terdiam tak percaya
"Asem banget emang"Gumam Haechan kesal
Lain dengan Jeno yang kini terdiam,dari--awal?apa..itu kejadian Chenle dulu?apa mereka juga salah paham?
___________________________
Jaemin meremat dadanya kala merasa detak jantungnya berdetak cepat,ingatannya terlempar pada dimana mereka juga tak memberinya kesempatan untuk menjelaskan
Awal--dari dua tahun yang menjadi mimpi buruk dan membelenggunya.
Semudah itu?apa meminta maaf memang semudah itu?apa memaafkan juga mudah?tapi kenapa Jaemin tidak?
Jaemin marah,ia marah,ia kecewa,ia--juga menyalahkan mereka atas dua tahun yang begitu buruk itu..
Apa ia terlalu emosi?atau ia terlalu egois hingga menyalahkan mereka?
Apa Jaemin yang salah?
"ARGHHH--"
PRANGG
Jaemin menepis apa saja di hadapannya,perasaannya kacau tanpa sebab,ia ingin berteriak,ia ingin menangis kencang
"Semudah itu?"Lirihnya
Apa..semudah itu?
Kenapa rasanya Jaemin sangat marah?padahal mereka bukan meminta maaf untuk kejadian dulu,apa perasaannya akan lebih kacau jika mereka meminta maaf untuk dulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cromulent ; Na Jaemin
JugendliteraturSetelah pengkhianatan itu, Jaemin kembali. Namun..ia terlihat begitu berbeda seolah waktu dua tahun mengubahnya habis habisan. Setelah dua tahun lalu dia menghilang tanpa kabar tepat setelah semua masalah mereka kira terbongkar, kini Jaemin kembali...