58] Extra Chap II, pangkas nyawa

10.9K 813 64
                                    

"Di atas sama Heeseung, kamar yang pintunya hitam ya."

"Kamar siapa itu?" Tanya Haechan sebelum melangkah ke lantai 2 markas ENHY

"Kamar Heeseung lah, yakali kamar lo."

Haechan mendengus, "Yaudah gue ke atas dulu."

"Ke atas buat nemuin Tuhan, chan?" Tanya Sunghoon tengil

"Ke lantai 2!"

Semua yang ada di ruang tengah tergelak pada Haechan yang kini melotot garang.

"Udah ah, gue mau ke lantai 2 dulu." Haechan memilih segera melangkah menaiki tangga dan menuju kamar yang di sebutkan Sunoo.

Tok tok tok

"Masuk, siapa sih yang sok ngetuk dulu?" Suara Heeseung terdengar membuat Haechan langsung membuka pintu kamar

"Sorry, gue boleh masuk?"

Jaemin yang tadi anteng bermain catur dengan Heeseung sontak menoleh dan mendelik kesal.

"Ngapain disini? Minta di keroyok ya?"

Haechan meringis mendengar nada kesal Jaemin, ia dengan perlahan mendekat, "Jaem maaf dong, besok besok gue gak bakal gitu lagi."

Heeseung yang tak paham mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Halah basi. Lo tau gak Hee? Dia sama Jeno enak banget langsung kabur karena katanya tugas kelompok, sampe gue harus ke acara temen bisnis papa sendirian."

"Tapi kan ada mama sama papa--"

"Siapa yang ngizinin lo bicara?"

Oke, Haechan diem aja. Gak sanggup dia di pelototin Jaemin gini

"Jahat banget kan mereka?"

Heeseung mengangguk, menatap Haechan mengejek sebelum berseru heboh, "Waaahh parah lo chan, kalau gue jadi Jaemin gue gak bakal maafin lo."

Anak an--

"Hee, diam sebelum lo gue tendang dari lantai 2 ini," Desis Haechan kesal

"Jangan ancam Heeseung!" Jaemin menatap Haechan kesal, bibirnya mengerucut dengan dahi mengernyit tak suka

"Oke oke, enggak kok. Bercanda, maaf ya? Ayo pulang, mama lagi buat kue lho di rumah," Haechan kembali membujuk Jaemin

Heeseung tertawa puas dalam hati melihat wajah memelas Haechan.

"Pulang dong, gue beliin apapun deh."

Apapun?

Jaemin terdiam, berusaha memikirkan apa yang dia butuhkan

"T-tapi jangan yang mahal mahal juga," Ucap Haecgan cepat saat Jaemin berpikir serius

Haechan kapok di mintain mobil sport sama Jaemin, tabungannya menangis kencang :)

"Cih, gak niat banget minta maaf. Sana balik, gue mau nginap di apart Ni-ki hari ini"

"Eh eh gak boleh, yaudah apapun, mau minta apa?" Tanya Haechan pasrah

Jaemin menyengir, "Gini chan, gue kan kalah taruhan sama Jay, jadi--apart gue jadi bahan taruhan."

Oke, perasaan Haechan tak enak.

"Gue mau apart baru dong."

"Jaem, lo minta apart kayak minta permen, gue belum jadi sugar daddy masih miskin."

____________________________

"Mamaaa," Jaemin berlari memasuki rumah, di belakangnya Haechan melangkah santai dengan raut wajah memelas

Cromulent ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang