24]Tuan muda

9.5K 899 76
                                    

Jaemin duduk tenang,membiarkan Jeno mengobati goresan kecil itu,ia melirik Mingyu yang kini berlalu ke taman belakang mansion,sementara Dream Death semua berkumpul di ruang keluarga,duduk di sofa bersebelahan dan berhadapan dengannya

Jaemin merogoh handphone nya dan memghubungi Jay,tak sadar lengan sweaternya sedikit menurun

Haechan mengerjap,berusaha memastikan penglihatannya

'Itu..luka?'

"Halo Jay"

"Halo Jaem,kenapa?"

Dream Death mendengarkan dalam hening

"Lo dimana?sibuk gak?"

"Gue ke sana sekarang,tunggu ya?"

Tutt tutt

Jaemin terdiam seraya mengerjap pelan,o-oke Jay memang selalu bergerak cepat

"Selesai"Ucap Jeno,merapikan kembali kotak P3K setelah menempelkan plester di luka Jaemin

Jaemin mengangguk."Thanks"

Jaemin dengan ragu hendak beranjak bangun namun Haechan kembali menariknya untuk duduk

"Hm?"

"D-disini aja,mama bilang--mama bilang lo di suruh main sama kita"Jawab Haechan

Jaemin akhirnya memilih kembali duduk seraya memainkan handphone nya,membiarkan Dream Death berbicara

Jaemin melirik plester di tangannya,ingatannya kembali jatuh pada saat ia tergores pisau

Haah,semoga ia tak bermimpi buruk malam ini..

"Ayo bermain petak umpet Jaemin,aku beri waktu 3 detik,larilah,jika tertangkap..kau harus menerima hukuman karena kalah"

"1.."

"2.."

"3.."

"Jaem,lo gak apa apa!?"

Jaemin tersentak kaget,menoleh menemukan Jay menatapnya khawatir,ia mengangguk kaku

"G-gue ke kamar dulu"Ucapnya pada Dream Death sebelum segera beranjak bangun dan pergi dari sana bersama Jay

"Kenapa?muka lo pucat"Bisik Jay,memegang lengan Jaemin pelan

Jaemin menggeleng."Gue baik baik aja,lo..di mansion sendirian?"

"Iya,mau nginap di mansion gue?"

"..bolehkan?"

Jay mengerjap,ada yang tak beres..

"Ayo,langsung ke sana aja.Ada baju ganti juga kok"Jay menarik Jaemin untuk berbalik dan menuruni tangga

"Kemana?"Tanya Haechan saat keduanya lewat

Jaemin menoleh."Gue nginep di mansion Jay malam ini"

Haechna mengangguk,melirik Jay sekilas.

"Ayo"Jay kembali menarik Jaemin agar segera pergi dari sana,meninggalkan Dream Death yang terdiam

"Heh,malah jadi patung semua"Mark mengetuk meja pelan,membuat mereka kembali tersadar dan larut dalam pembicaraan

Kecuali Haechan yang masih terpaku,memgingat..sedikit bekas luka yang ia lihat,itu..seperti luka bakar..

_____________________________

"ARGHHH--"Jaemin mengerang kencang saat pisau lipat menancap di pahanya

"Berani teriak?"

Cromulent ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang