CHAPTER 5

309 17 0
                                    

Hari ini Senia pulang nebeng dengan Ratih, lebih tepatnya sih di jadikan tukang ojek dadakan oleh Ratih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Senia pulang nebeng dengan Ratih, lebih tepatnya sih di jadikan tukang ojek dadakan oleh Ratih. walaupun memiliki motor sebenarnya Ratih tidak bisa mengendarainya, jadi siapapun boleh naik motornya asal mereka yang bawa.

pagi tadi Ratih berangkat dengan Milda dikarenakan milda dijemput oleh pacarnya jadi Ratih minta tolong senia untuk pulang bersama kalo tidak begitu bagaimana nasib motornya nanti. 

"gimana Nia? jadinya kemana nih malem?" tanya Ratih di sela perjalanan pulang.

"Ntar gue kerumah Lo aja deh, gue sambil mau telponan sama ayang." jawab senia

"gaya Lo."

"gue punya firasat. kalo kali ini gue gak akan di tolak lagi."ujar senia tersenyum simpul.

__😾__

di malam hari. senia, gadis bermata coklat dengan rambut di ikat satu itu sedang berada di depan rumah Ratih.

"Ratih..."

tok tok tok

"Ratih tih tih tih tih tih." panggil senia sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah Ratih.

tak lama pintu terbuka menampilkan seseorang yang sangat mirip dengan Ratih tapi ini versi cowoknya.

"eh cari siapa dek?"

"Ratih nya ada bang?" tanya senia. ya lelaki itu adalah kakak Ratih -latif. kakak Ratih tentunya sudah berkeluarga dan memiliki satu anak laki-laki.

"BILANG AJA GAK ADA BANG!!" teriak Ratih dari dalam tanpa dosanya.

"eh biji nangka! gue denger suara lo ya" ujar senia menjawab teriakan Ratih.

"kok gitu sama temen dek." Ujar Latif pada adiknya.

"memang otak dia mah seperempat bang." ujar senia kesal.

"hahaha ada-ada aja ayo masuk." Latif mempersilahkan senia masuk tentu saja dengan senang hati Senia masuk kedalam.

dikamar Ratih, senia duduk santay sambil maka kacang yang ia ambil di laci Ratih, tanpa memperdulikan yang empunya kacang sudah menatap nya dengan horor.

"jadi Lo nelpon si itu?" ratih mulai bertanya. "siapa sih namanya gue lupa." lanjut Ratih.

"Randy tih R.A.N.D.Y." jawab senia mengeja nama Randy.

"iya itu, memang udah ada nomor nya?"

"ada dong Nia gitu loh." ujar senia bangga sambil menekan ikon panggil di handphone nya.

panggilan itu langsung terhubung.

"assalamualaikum sayang." Senia mengucapkan salam pembukaannya dengan suara yang sangat lembut.

"waalaikumsalam, selamat malam, selamat datang di jasa sedot wc, sesat limbah. dengan saya janggar bordir, silahkan kirimkan alamat lengkap anda, kami akan datang, kami siap mengatasi masalah wc yang sudah penuh..." jawab nya.

senia bingung perasaan ia tidak melepon tukang sedot wc, kenapa yang menjawab panggilannya tukang sedot wc.

"ini Randy bukan ya?" tanya senia.

"saya jasa sedot wc mba." jawabnya.

senia syok berat."maaf salah sambung mas." ia mematikan panggilannya begitu saja.

"kenapa Nia? kok muka lo kesel sih?." tanya Ratih bingung.

"ANJINGGGGG!!!" teriak senia.

"heh Lo kenapa sih?"

"gue di tipu masa yang angkat telpon gue tukang sedot wc sih." senia kesal setengah mati.

"lah kok bisa? memang nya Lo dapet dari mana nomornya?"

"Tama temen sekelas Lo itu dia kan sahabat Randy tadi gue minta sama dia." jelas senia

"bwahahah anjir percaya aja lagian Lo." Ratih tertawa ngakak.

"kok Lo ketawa sih?" senia mengubah raut wajah nya menjadi sedih dengan bibir yang dimajukan kedepan.

"Lo minta nya sama orang setres pantesan aja haha."

"ih ngeselin! mana gue tau kalo dia setres ah elah."

"udah-udah mau aja Lo di kibulin si Tama, yang sabar." Ratih menenangkan Sania yang hampir saja akan menangis.

"Tama sialan lihat aja besok di sekolah" ujar senia kesal.

__😾__

sepasang mata senia kali ini hampir terlepas saat menatap layar ponselnya.

apakah ia tidak salah melihat?

ingin teriak atau meloncat entahlah intinya senia sangat bahagia.

"DEMI APA INI? GUE GAK GILA KAN? MATA GUE MASIH NORMAL KAN?"

"demi apapun ini, Randy ngefollback gue? YES, AYAH..." monolognya sendiri dengan histeris.

"AYAH... SENIA SENENG YAH..." suara senia berteriak histeris di dalam kamar.

milda dan Ratih yang baru saja sampai di depan kontrakan Sania panik mendengar teriakan senia dari dalam. kemudian mereka langsung masuk karena mereka memiliki kunci serep yang dititip kan senia pada milda.

senia memang tidak tinggal bersama orang tuanya , ia lebih memilih tinggal di kontrakan, katanya karena lebih dekat dengan sekolah.
tapi bukan itu alasan sebenarnya.

alasannya adalah kebahagiaan keluarganya, senia sedari kecil diurus oleh ayah nya dan kemana ibu senia? ia meninggal waktu senia akan memasuki sekolah dasar.

senia memiliki satu kakak perempuan, sebenarnya hubungan keluarga mereka baik walaupun ayah senia menikah lagi, namun saat kakak senia menikah dan meninggalkan rumah senia ikut dengan kakak nya meninggalkan ayahnya.

bukan karena tega, tapi ia ingin ayah nya bahagia hidup dengan seseorang yang mendampingi ayahnya tanpa adanya beban dirinya.

sekarang senia sudah mandiri saat menginjak kls 2 smp senia lebih memilih untuk mengontrak sendiri walaupun harus meminta izin beberapa Minggu pada kakaknya. ia juga tidak mau selalu merepotkan kakak nya karena kakak nya juga punya keluarga.

MAKASIH UDAH MAMPIR
LOVEYOUU

MAKASIH UDAH MAMPIRLOVEYOUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang