CHAPTER 11

243 16 0
                                    

"kamu yakin gak mau di jemput, dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu yakin gak mau di jemput, dek?"

"iya aku bisa naik ojek, gak jauh juga buat ke rumah"

"di rumah ayah gak ada orang. ayah nginep disini dari Minggu lalu".

Senia sedang panggilan video dengan sang kakak -sarah.

senia menghela napas. ia hampir saja lupa kakak nya -Sarah Valerie agatha akan merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 6 tahun bersama suaminya -Bima gemilang. jelas saja semua orang sibuk menyiapkan perayaan besar itu.

"gak papa aku di rumah dulu sehari atau dua hari. acara kakak kan masih tiga hari lagi."

"iya. tapi kakak mau ada acara kumpul keluarga dulu. kita makan disini sama keluarga bima juga."

"kapan?"

"besok, kamu pulang sore kan? langsung kesini ya biar istirahat nya disini. kakak udah beresin kamar kamu."

"Hmm, oke."

wajah sarah dilayar ponsel Senia seketika berbinar cerah. setelah lama membujuk akhirnya sang adik mau juga menerima sarannya.

Sarah sangat merindukan perempuan itu. karena Senia tidak pernah datang saat ada acara seperti ini gadis itu lebih memilih datang saat acara sudah selesai atau tidak sama sekali.

__🙀__

Senia memasuki kelasnya ia baru saja bersekolah setelah tiga hari izin ada kepentingan keluarga. ia tidak menyapa Randy seperti biasanya. Senia hanya berjalan melewati Randy yang sedang mengobrol dengan Tama dan Arip di tempatnya.

Tama sadar kedatangan Senia. "wooow, hai, Senia cantik." sapa Tama

"ehh, neng Senia." Arip ikut menyapa. "cantik gini disia-siain  Randy? auto nyesel ini mah."

"ngapain kesini sen? nyariin Randy, ya? Lo, sama Randy, udah jadian apa gimana nih?" tanya Tama menggoda.

"CK. kelas gue." Senia kesal pertanyaan Tama menyebalkan sekali menurutnya.

Tama cengengesan."maaf, ay, gue lupa."

Arip melirik Randy yang sedang memperhatikan Tama. "eeehh, ada yang marah nih."

Tama melirik Randy Yang sedang menatap nya. "nggak jadi, deh, godainnya." Tama mengangkat dua jari nya peace, bro!!

Arip menyeru. "tapi, ran, kalo Lo nggak mau sama Senia, mending buat gue aja!"

"ambil aja," ucap Randy gampang membuat dua teman nya dan Senia sama-sama diam.

"kasar banget Lo ran."

"ingat jangan sampe orang yang memperjuangkan Lo memilih pergi dan nggak akan pernah kembali." ujar Arip.

guru pun masuk ke dalam kelas. Tama dan Arip juga sudah kembali ke kelas mereka masing-masing.

Randy terdiam mencerna ucapan temannya itu, saat ini ia tidak fokus untuk belajar sesekali ia menoleh kebelakang aneh pikirnya, biasanya Senia selalu merecoki dirinya namun sekarang sepi.

__🙀__

milda sedari tadi tampak sibuk dengan handphone nya, menegakkan punggung. "Nia, Lo dapat salam nih."

mata milda melotot menatap layar di depannya. "dia pake acara minta nomor Lo. kasih gak nih?"

Senia mengalihkan pandangannya. "salam dari siapa? kalo dari Randy mau gue samperin sekarang." canda Senia terkekeh

milda menggeleng, "dari Bisma. teman sekelas gue. Ratih dulu pernah pedekate sama nih cowok, tapi gak di respons." milda tertawa ngakak.

Ratih mendengus, melesatkan bantal sofa ke arah milda. "bawa aja terus nama gue."

saat ini mereka sedang berada di kontrakan Senia.

Senia mencoba memastikan lelaki yang di maksud oleh milda. ia menggumam pada milda. "Bisma anak basket?"

siapa yang tak kenal  lelaki tampan berbadan atletis dan tinggi itu? dia adalah salah satu lelaki yang sangat bersinar di sekolah. tak terhitung berapa cewek yang ia tolak mentah-mentah.

milda mengangguk membenarkan.

Ratih lantas memainkan alisnya. "bilangin salam balik dari gue." ucap Ratih cengengesan

"apaan sih Lo." milda mengibaskan tangan.

milda kembali pada Pokok pembicaraan. "ini namanya di tolak satu tumbuh seribu, gue kasih nomor lo ya, Nia?"

milda berdiri dari duduknya menghampiri Senia dan duduk di sebelahnya.

milda menunjukan handphone nya. "baca sendiri nih chat-nya dia."

Ratih masih mencoba untuk mempromosikan dirinya sendiri. "kasih nomor gue aja, mil."

"jones banget Lo,tih," balas milda dengan tawanya.

"tolak dia bisa jomblo seumur hidup Lo," seru milda pada senia.

Senia menghembuskan napas."gue mau tetap memperjuangkan cinta gue ke Randy," ujarnya, sambil menatap langit-langit sendu.

"karena semenjak gue suka sama Randy, gue rasa gak perlu lagi tertarik sama siapa pun."

milda tepuk tangan karena terpana dengan kata -kata Senia, "mantap bener kata-kata Lo, Nia"

'tapi itu dulu sekarang hati gue sudah sakit.' batin Senia.

MAKASIH UDAH MAMPIR
FUCKYOUU BUAT RANDY!

MAKASIH UDAH MAMPIRFUCKYOUU BUAT RANDY!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang