CHAPTER 14

252 13 0
                                    

"Lo kalo mandi bisa gak sih cepet?" sembur Senia, tepat setelah Randy membuka pintu kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kalo mandi bisa gak sih cepet?" sembur Senia, tepat setelah Randy membuka pintu kamar mandi.

setelah membantu Senia, Randy menginap di kontrakan Senia. dikarenakan ada nya hujan yang sangat lebat dan tidak adanya kendaraan begitulah alasan Randy semalam. membuat Senia menjadi prihatin dan tidak enak hati jadi ia mengijinkan Randy untuk menginap.

Senia berdiri berkacak pinggang di depan kamar mandi dengan wajah garangnya.

tidak memperdulikan Randy yang hanya memakai handuk sebatas pinggang sampai dengan lutut, Senia tetap mencegat Randy di depan pintu kamar mandi.

"Lo nungguan gue mandi? kenapa gak langsung masuk aja?"

BRAK

Senia menendang pintu kamar mandi dengan kesal.

"ini rumah gue. makanya nikah sama gue. kalo mau make kamar mandi lama-lama." jawab Senia enteng.

bahkan Randy ikut berkacak pinggang, menatap Senia yang sedang mendongak agar bisa memberikan tatapan intimidasi padanya.

"Lo gak laku ya? sekarang sampe ngebet banget pengen nikah sama gue? kasihan..." ejek Randy dengan nada sok kasihan.

"dari pada lo, nolak gue, di jamin nyesel seumur hidup." suara Senia terdengar berbisik di akhir kalimat.

"gue nyesel? nolak Lo? haha..." tawa palsu terdengar dari bibir Randy.

gadis itu langsung menyerobot masuk, dan mendorong Randy untuk segera keluar.

"udah sana pergi!" Senia mengusir Randy dari kamar mandi.

"Lo ngusir gue? gak tau terima kasih banget Lo." Randy menahan pintu kamar mandi, agar tidak di tutup oleh Senia.

"gue kebelet, udah kesiangan juga gara-gara Lo mandi nya lama ngalahin anak perawan, Lo mau lihat gue beol?"

__🙀__

"astaga!" seru Ratih sambil berdiri. ia berkali-kali meraba bagian belakang roknya.

"kenapa?" tanya Tama yang sedang duduk di sebelah Ratih.

"anu-umm-itu-" ratih berdiri menjauh dari Tama.

"kenapa Lo?"

"Bo-bocor."

Tama melihat ke luar kelas,"nggak hujan tuh."

Tama melihat semburat kemerahan di pipi Ratih. "ih! kok Lo ngeselin sih!" ratih kesal

"kok marah?" Tama bingung apa salahnya?

"tau ah."

"kenapa sih?"

"Gue-lagi dapet, sana Lo jangan Deket-deket!"

"bodoh amat dah, apa urusannya kalo gue duduk disini?"

"Lo tuh oon apa bego sih?"

"lah? emosian banget si neng."

"Gue bocor!"  Ratih menghentakkan kakinya.

sedetik kemudian Tama sadar, "sori, sori, gue bercanda." Tama membuka jaket yang ia kenakan lalu ia mengikat nya di pinggang Ratih.

"Eh-lo mau ngapain?" pekik Ratih gugup.

"lagi berak, ya, lagi nutupin rok Lo lah." ujar Tama.

"oh- makasih," kata Ratih pipinya merona.

MAKASIH UDAH MAMPIR.
KIW TAMA SAMA RATIH.

KIW TAMA SAMA RATIH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang