Ini sudah terhitung satu Minggu sejak kejadian Randy yang menginap di kontrakan Senia. sekarang Senia baru selesai mengerjakan tugas yang di berikan Bu Iis.
gadis yang tengah menggunakan kaos putih kebesaran serta hot pants hitam. sedang duduk di meja belajar sambil melihat kembali jawaban yang ia kerjakan.
selama satu Minggu ini juga, hubungan Senia dan Randy mulai membaik, bahkan Senia kadang kesal dengan sikap posesif yang secara langsung ditunjukan oleh lelaki itu.
Senia memegang perut nya sambil menghela napasnya ketika mendengarkan suara yang berasal dari perutnya.
"laper banget gue." Senia bangkit dari duduk nya kemudian berjalan menuju keluar kamarnya.
Senia melangkah menuju dapur untuk mencari sesuatu yang dapat mengisi perut kosong nya saat ini.
"ada apa ya disini" Senia membuka kulkas yang ada di dapur.
Senia tersenyum ketika melihat ada satu bungkus mie instan di dalam. kebiasaan Senia adalah ia selalu menaruh mie instan di dalam kulkas.
Senia mengambil mie itu lalu mulai memasaknya step by step.
dan disinilah Senia. duduk lesehan di depan tv dengan mie instan yang baru saja masak ia letakan di depannya.
"nikmat dunia." ucap nya setelah suapan mie masuk kedalam mulut nya.
Senia sangat lahap memakan mie instan itu dan sangat fokus menonton tv hingga tidak sadar kalau Sedari tadi ponselnya berbunyi.
sekitar 10 menit akhirnya Senia telah selesai. lalu dirinya bersandar pada sofa di belakangnya. dengan ponsel yang ada di genggamannya.
"Buset!" kaget senia melihat beberapa panggilan dari Randy.
Senia mulai membuka pesan yang masuk di ponselnya.
Randy😾
gw di depannn!Senia bangkit dan mulai melangkah menuju pintu rumah nya, memasukan kunci dan pintu pun terbuka.
Senia membulat kan matanya. ketika melihat sosok Randy yang sedang tersenyum hangat kearahnya.
"ngapain Lo kesini?" tanya Senia dengan raut wajah bingung.
"jemput Lo." ujar Randy dan hangat itu membuat Senia menatapnya penasaran.
"kemana?"
"jalan-jalan." ujar Randy membuat Senia tersenyum senang.
"yaudah! ayo!" ajak Senia membuat Randy mengangkat satu alisnya.
"ayo!" ajak Senia sekali lagi bahkan ia sudah menarik tangan Randy.
"masuk!" Randy melepaskan pegangan Senia.
Senia menatap Randy sinis yang di balas tatapan datar oleh lelaki itu.
"CK! PHP Lo!." Senia kesal ingin membanting pintu di depannya nya sekarang.
"ganti celana lo."
Senia menatap Randy bingung.
"buat apa?" Senia menatap Randy dan hot pants yang hampir tidak terlihat karena kaos kebesaran nya.
"gue gak mau dikira bawa orang gila, nanti jadi bahan tontonan gratis lelaki di luar sana, mana pake ada berita seorang lelaki tampan membawa seorang gadis yang tidak memakai celana." ujar Randy yang membuat Senia menunduk dengan pipi yang sudah merah.
"CK! gue pake celana, nih lihat." Senia mengangkat sedikit bajunya terlihat hot pants hitam yang ia gunakan. "nyebelin banget sih, yaudah tunggu sebentar."
Randy tersenyum geli melihat Senia yang masuk kedalam dengan terburu-buru. ia menyandarkan tubuhnya di samping pintu dengan tangan yang dilipat di depan dadanya.
"ayo!" Sania baru saja keluar.
"udah?" tanya Randy yang membuat Senia mengangguk.
"kita mau kemana?" tanya Senia penasaran.
"Lo udah makan?"
"udah."
"makan apa?"
"mie." jawaban Senia membuat Randy nampak tengah mendengus kesal.
"kemarin mie sekarang mie usus lo kriting baru tau rasa." ucap Randy kesal
"gampang tinggal catok lagi biar lurus." canda Senia.
Randy memutar mata malas mendengar jawaban Senia.
"masuk." Randy membukakan pintu mobil untuk Senia.
"makasih babu ku." ujar Senia tersenyum mengejek sambil masuk ke dalam mobil Randy.
Randy menutup pintunya kencang.
BRAK
"bangke!" umpat Senia kaget.
__🙀__
Randy mengajak Senia ke sebuah bengkel, sebenarnya Senia sangat kesal tapi karena melihat mas-mas bengkel yang sangat tampan membuat Senia menjadi senang.
"ganteng banget tuh orang!" ujar Senia tanpa sadar di sela-sela berjalannya menuju tempat tunggu.
mendengar hal itu membuat Randy seketika menghentikan langkahnya dan itu membuat Senia bingung.
"kenapa berhenti?"
Randy menatap Senia tajam."Lo tadi bilang apa?"
"nggak ada tuh, gue nggak bilang apa-apa." Senia menatap sekelilingnya karena ia tidak mau menatap wajah datar intimidasi Randy.
"jangan bohong." tegas Randy membuat Senia menatap dirinya kesal.
"siapa juga yang bohong." Senia melanjutkan jalannya lalu duduk diikuti Randy belakangnya.
"wih!" ucap senia pelan ketika melihat mas-mas bengkel tengah melewati dirinya.
"cuci mata nih gue!" lanjutnya sambil terus memandang sekitar ingin memanas-manasi Randy.
"Eh!" pekik senia kaget ketika kedua matanya terhalang oleh tangan Randy.
"jangan dilihat!" ujar Randy dengan kesal itu membuat Senia memutar matanya malas.
"Lo kenapa sih?" tanya Senia sinis.
"mulai sekarang Lo milik gue. dan sampai kapan pun Lo akan tetap jadi milik gue." ujar Randy dengan nada paksaan.
MAKASIH UDAH MAMPIR.
LOVEYOUU.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIA
Fiksi Remaja"Lo harus jadi pacar gue." Senia mengedipkan sebelah matanya. "Lo tembak gue?" tanya lelaki berwajah datarnya dengan sorot mata tajam.