CHAPTER 3

370 17 1
                                    

Senia sampai di sekolah pukul setengah tujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senia sampai di sekolah pukul setengah tujuh. setengah jam lagi bel masuk. gadis itu duduk bosan di depan kelas nya.

senia terbayangkan Dulu ketika masih SMP ia selalu berkumpul dahulu sebelum bel masuk di depan kelas bersama dengan Ratih dan milda tapi sekarang mereka berbeda kelas.

mereka bertiga memang tidak sekelas. Senia di kls A, milda di kelas F dan Ratih yang berada kelas H. kelas mereka cukup berjauhan

Saat Senia sedang asik dengan pikirannya mata ia tidak sengaja melirik ke lorong di samping nya dan terlihat Randy yang sedang berjalan menuju ke kelas.

Senia tersenyum senang hari ini adalah hari pertama untuk mengambil hati Rendy.

"RANDY!" teriak Senia

Randy tidak berhenti malah melewatinya, namun ketika Senia menarik jaket nya, lelaki itu berhenti dan menoleh.

"lepas." kata Randy jutek dengan wajah datar sedingin es.

senia tetap tersenyum kepadanya. "gimana?."

"apa?"

"yang kemarin." ujar Senia. kedua matanya berbinar senang.

"gak!."

"yang gue bilang kemarin itu gue serius! gue suka sama Lo." ujar Senia tanpa da rasa malu sedikitpun.

Randy menatap Sania dengan tajam. melepaskan tangan Senia dari jaket nya, lalu berjalan masuk ke dalam kelas.

"EH, RANDY!!!! TUNGGUIN." teriak Senia namun Randy tidak menghiraukan nya.

__😾__

Sedari tadi di dalam kelas Senia tidak berhenti mencolek-colek punggung Randy dari tempat duduknya, "Randy yakin gak mau? entar nyesel loh."

"Randy! kapan, sih, gue bisa jadi pacar Lo?"

Randy sama sekali tidak ada niat menjawab. ia tetap diam duduk di kursinya.

"Randy ngomong dong kok diem aja sih? berasa ngomong sama tembok tau" keluh Senia karena sejak tadi bermonolog terus.

Senia bangkit pindah duduk di depan Randy.

"gue gak suka sama Lo." bibir Randy menipis marah. "Lo gak punya urat malu?" Randy bertanya dengan alis bertekuk, heran bercampur kesal karena perempuan ini.

"kenapa, sih? emangnya gue gak boleh, ya, suka sama Lo?"

"bukan gitu."

"terus?"

"gue udah punya pacar." Randy menjawab singkat, jelas, dan padat. di bumbui dengan nada pedas

"gue gak percaya."

"pokonya jangan suka sama gue."

"Lo bukan tuhan. Lo gak berhak tentuin perasaan seseorang." ujar Senia

"terserah Lo." ujar Randy acuh.

Senia melotot sebal. ia menunduk meremas sisi rok nya kuat kuat geregetan pada Randy. 'awas aja, besok-besok, Lo yang bakalan bilang suka sama gue!' Senia membatin sambil terkekeh.

MAKASIH UDAH MAMPIR
LOVEYOUU

MAKASIH UDAH MAMPIRLOVEYOUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang