Seperti biasa Senia sedang menunggu ojek pesanannya. gadis itu tidak menunggu di depan sekolah melainkan di depan cafe yang ada dekat sekolahnya.
saat sedang menunggu ada seorang lelaki yang memeluk Senia dari belakang. gadis itu langsung kaget dan reflek berusaha melepaskan diri dari pelukan. tanpa berbalik pun Senia tau siapa orang nya.
cup
"kamu lagi ngapain sayang." lelaki itu mencium pipi kanan sania
"Dika lepas! harus berapa kali gue bilang gue bukan cewe Lo lagi! kita udah putus!"
"masih sih? kapan? nggak ingat." dika malah mengeratkan pelukannya.
kenapa lelaki ini muncul kembali di hadapannya, Senia sangat takut.
lelaki itu mengusap- usap pinggang senia dan membalikan badan Senia membuat mereka berdua berhadap- hadapan.
lelaki itu-dika agnibrata mantan kekasih senia, menatap wajah senia dengan tatapan seperti di mabuk SETAN.
"cantik banget sih, nanti jalan ya."
Senia tidak bisa menahan dirinya ia menghembuskan napas lemah ia gemetaran ia menatap Dika dengan tatapan benci.
"dika. kita udah P.U.T.U.S perlu gue ulang lagi?" Senia menghempaskan tangan Dika yang berada di pinggang nya namun nihil pinggang nya malah di cengkram semakin kencang.
"kita nggak pernah putus kecuali gue yang mutusin Lo duluan."
"setelah kejadian itu gue udah nggak mau berhubungan sama Lo lagi." Senia menatap Dika datar.
"gue menyesal."
"sumpah kenapa si dulu gue pernah suka sama..." ucapan Senia terhenti karena ada seseorang yang menarik Senia hingga menjauh dari Dika.
kejadian nya secepat angin. kini sebuah Bogem mentah mendarat di wajah Dika.
Senia terpaku dengan tubuh gemetar karena melihat Randy yang sedang memukuli Dika.
"RANDY!!!" teriak Senia saat dika jatuh terperosok di jalan. sekarang detak jantung Senia berdetak sangat kencang, membuat dadanya sakit karena apa yang dilihat nya.
"kurang ajar Lo sama cewe!" Randy melihat Randy yang tak berdaya, semua orang yang berada di sana hanya diam tidak berani memisahkan mereka. keadaan langsung mencekam secepat kilat.
Tama yang sedang lewat pun menghentikan motornya melihat siapa yang sedang berkelahi di sana.
"WOI, RANDY, WOOOOIIII!!!!!!" Tama berseru karena baru sadar. Tama lalu berlari diikuti Arip di belakangnya. mereka berdua langsung masuk ke dalam kerumunan.
"pergi Lo dari sini sebelum gue berubah pikiran." Randy menarik kerah baju kemeja sekolah Dika agar dekat dengan wajahnya.
Randy menatap matanya dengan tajam agar tidak berani macam-macam.
"pergi!" Randy mengeratkan pegangannya, lalu menghempaskan kemeja cowo itu dan berdiri.
Dika berdiri .tidak lagi dengan posisi tersungkur lalu pergi dengan muka merah kesal ditambah malu karena sudah habis dipukuli.
Senia terpaku. kedua kaki nya semakin lemas dan gemetar takut. perempuan itu masih tetap kaku menyaksikan sendiri apa yang dilakukan Randy di depan matanya.
Randy lalu mundur dan malah menjauhi Senia. bahkan tidak menoleh apalagi mengobrol padanya.
astaga Senia semakin menyukai nya.
Senia yang kebingungan mengejarnya."RANDY!"
Randy tidak berhenti, malah menaiki motornya pergi meninggalkan Senia.
"WOI, RAAAN!!!! LO MAU KEMANA?" teriak Tama, namun Randy tidak menghiraukannya.
MAKASIH UDAH MAMPIR
LOVEYOU
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue." Senia mengedipkan sebelah matanya. "Lo tembak gue?" tanya lelaki berwajah datarnya dengan sorot mata tajam.