CHAPTER 4

337 19 0
                                    

Waktunya istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktunya istirahat. Senia berjalan ke kantin sendirian, ia tidak mengejar Randy. lelaki itu tidak tau sejak kapan sudah pergi, ia juga tidak tau Randy kemana. lelaki itu menyebalkan, namun Senia tetap menyukainya.

"Nia! Lo lama banget, sih." milda memperhatikan Senia yang sedang duduk di sebelah Ratih.

"sumpah ya gue harus dapetin tu cowo sombong." ujar Senia tiba - tiba "bantuin gue minta no teleponnya dong."

"Lo kan udah tau Instagram nya. Lo chat aja lewat situ."

"masalah nya setiap gue chat nggak pernah di balas."

milda dan Ratih terbahak. "itu si nasib Lo, Nia!" ujar mereka bersamaan.

"Lo tanya sama temen dia aja."

Senia termenung.

"eh, iya, gue tadi lihat Randy di kelas gue, berdua sama Tama. temen sekelas gue." ujar Ratih.

"beneran?" tanya Senia

Ratih mengangguk.

Senia tersenyum lalu bangkit dari duduknya.

"mau kemana Lo?"

"kejar masa depan dulu bay." Senia pergi meninggalkan mereka.

__😾__

"eh! ngapain Lo berdua di sini? pacaran?" tanya arip kepada Tama dan Randy.

"eh jelas dong. iya gak mas Randy." ujar Tama mencolek dagu Randy centil.

"Najis." Randy menatap Tama jijik.

"tega kau mas!" Tama berpura- pura menangis.

"gak waras! sama kaya cewe itu."  Randy menatap datar Tama.

"wih, cewe yang mana nih?"

Arip tersenyum menggoda. "kalo cantik gue pacari aja. iya, gak ,tam." ujar Arip.

Tama mendekat ke arah arip. "memang nya bakal di terima?"

"Enggak, sih," jawab arip. membuat tama tertawa.

mereka berdua adalah sahabat Randy, Tama stereo dan Arip gemilang walaupun mempunyai sifat berisik mereka berdua adalah sahabat dari orok Randy kalo kata Tama "sepiring bersama segelas bersama mandi pun bersama kita tidak boleh terpisahkan."

Namun kali ini mereka di pisahkan oleh kelas, membuat Tama uring-uringan gimana kalo mereka di pisahkan oleh ajal?

saat ini Randy dan Arip sedang berada di kelas Tama karena apa? tentu saja karena Tama yang menyuruh mereka.

"RANDY! YUHUUU!!!" teriak Senia di depan pintu kelas H.

Sedari dari kantin, Senia langsung meluncur menuju kelas Ratih yaitu kelas H.

sebelum gadis itu masuk ia mengintip dulu di kaca jendela. terlihat Randy yang sedang bersandar di bangku paling pojok dengan dua lelaki lain mungkin teman nya pikir Senia.

Senia langsung masuk dan berjalan menuju Tempat Randy berada.

Arip yang melihat itu pun langsung bangkit dari duduk nya. "eh ceweek! piwiitt!" Arip bersiul. "ngedate , yuk?" ajak Arip. sudah biasa ia adalah salah satu spesies buaya di dunia ini.

Senia yang di goda pun tersenyum geli sungguh dirinya seperti cewek cantik kalo sedang di goda seperti ini apalagi ada Randy yang sedang menatap nya datar.

"boleh mumpung habis di tolak nih." ujar Senia melirik Randy sinis.

"sombong banget yang nolak Lo. cewe cantik mah di pacari bukan di tolak." ujar Arip.

"diam Lo." Randy menatap Arip kesal.

Tama menarik tangan Arip menjauh dari Senia."kayak gak pernah liat cewe aja Lo, rip."

"Entar kalo Randy ngambek mampus lu rip gak di pinjemin duit lagi." lanjut Tama.

"Ampun, Bos! Ampun! gue mah bercanda doang" ujar Arip takut-takut. "lagian dia siapa sih?" tanya arip.

"ibu tirinya kali." ujar Tama di selingi kekehan membuat Arip tertawa, Randy yang mendengar itu jadi kesal.

"pergi." usir Randy pada Senia dengan kasar.

"suruh duduk dulu kali ran. baru juga sampe. iya gak?" goda Arip pada senia "eh kita belum kenalan nama Lo siapa?". tanya arip.

"harusnya, sih, gitu." Senia mencibirkan bibirnya. "gue senia nama panjang nya senia valerie Agatha." jawab senia.

"cantik banget nama Lo kaya orangnya. kenalin gue kembarannya songkang" ujar Arip.

"cih mana mau songkang jadi kembaran singkong loji." ujar Tama menusuk.

"iri bilang babi." ledek Arip

"BABI!" ujar Tama sambil menatap Arip.

"Tai Lo!!" kesal Arip.

Senia melihat ke arah mereka berdua bingung perkara kenalan saja sampe membuat mereka adu mulut.

"ngapain? Lo aja sana. gue ogah," jawab Randy pendek. wajahnya kesal setengah mati.

Tama masih dengan tawanya."duduk aja Senia, santai."

namun saat Senia duduk Randy berdiri. tidak suka kalo teman-temannya sudah mulai mendesak.

Senia memandang lelaki itu bingung.

"yaudah. gue yang pergi." ujar Randy

Senia terkejut karena ucapan Randy. lelaki itu malah meninggalkannya. "IH, TAPI, KAN-KOK GITU. SIHHH?" teriak Senia melihat Randy yang pergi  begitu saja.

MAKASIH UDAH MAMPIR
LOVEYOUU

MAKASIH UDAH MAMPIRLOVEYOUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang