CHAPTER 19

257 11 0
                                    

Senia sedang berjalan di koridor pagi harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senia sedang berjalan di koridor pagi harinya. sepanjang perjalanan menuju kelas, Senia selalu mendengar bisik-bisik siswa. ya, kali ini siswa cewek dan cowok yang penasaran.

'katanya ada murid baru?'

'cewek ya?'

'semoga murid barunya cewek, biar nambah kapasitas cecan!'

'semoga cowok, aamiin!'

'katanya ada yang bilang 2 murid barunya, tapi gak tahu juga!'

'BISMILLAH CECAN!!'

'BISMILLAH COGAN!!'

itulah gosip Hari ini, sampai Senia baru menyadari sudah sampai depan kelas nya.

kelasnya juga ramai, siswa siswi sudah banyak yang berangkat pagi ini. lalu, ia menghampiri tempat duduknya. dan dilihat juga tempat Randy kosong dikarena kan dirinya izin tidak masuk.

"Sen, Lo tau gak katanya ada murid baru loh." beritahu sindy teman sekelas Senia.

"gue gak tahu, tapi denger-denger dari anak kelas lain katanya sih gitu."

"murid barunya kembar gak identik."  ujar sindy

Senia membeo. "kembar gak identik? maksud Lo cewe sama cowo?"

"iya."

tak lama masuk lah seorang guru beserta membawa seseorang di belakang nya.

"anak-anak minta perhatian nya sebentar. ibu membawa teman baru untuk kalian!" ujar Bu Iis

'Alhamdulillah cogan.'

'ganteng banget.'

'anjir kalah ganteng gue.'

'boleh minta hati nya gak?'

itulah bisikan bisikan siswa, terutama cewek yang paling berisik, dan heboh.

"silahkan perkenalkan nama kamu." ujar Bu guru pada murid baru.

"putra." singkat, padat, dan jelas.

"kayanya kegantengan Randy bakal ada saingannya nih." ujar sindy.

Senia menatap tajam putra yang juga menatapnya tak kalah tajam.

"silahkan kamu duduk di bangku yang kosong." titah Bu Iis diangguki oleh putra.

"Randy tetap yang paling ganteng." ujar Senia kesal mendengar ucapan Sindy yang terdengar juga oleh putra.

__🙀__

istirahat adalah waktu yang sangat di nantikan oleh semua siswa. dan kantin adalah tepat yang paling pas untuk mengisi perut kita yang lapar.

Senia sekarang sedang di kantin, bersama ratih sambil menunggu milda yang katanya akan kesini. Senia sesekali mengusili ratih membuat meja mereka terlihat ada kehidupan.

"halo guys!" teriak milda yang tiba-tiba sudah berada di depan mereka, tapi bentar dulu dengan siapa milda saat ini?.

"siapa mil?" tanya Ratih penasaran

"kenalin putri murid baru dikelas gue." ujar milda memperkenalkan pada mereka.

"gue boleh kan duduk bareng kalian? soalnya belum ada teman." ujar gadis itu -putri

"e-em silahkan." canggung ratih pada orang asing.

Senia melamun lalu mendongak terkejut. "lo kembarannya putra?" 

putri langsung duduk di sebelah Senia, ia terkekeh melihat wajah senia yang terkejut. "iya. dia adik gue, kita cuma beda 5 menit."

"wah!! kaya Upin Dan Ipin aja cuma beda 5 menit, tapi kalo Lo berdua namanya putra dan putri." jelas ratih terkekeh.

"Lo kenal kembaran putri Nia?" tanya milda kepo.

"dia sekelas sama gue." jawab Senia

milda mengangguk."oualah gitu."

"kalian kenapa pindah kesini?" tanya Senia penasaran.

"karena..."

Brak

"HALO EPRIBADEUHHH." teriak Tama memotong ucapan putri dan membuat mereka terkejut karena gebrakan meja olehnya.

"berisik curut ijo!!!" maki ratih kesal.

"wih selow atuh neng." ujar Tama

"gak malu lo ada murid baru disini?" tanya milda.

Arip menatap putri lalu bersiul. "kiw, kiw kenalan dong." ujar arip pada putri keluar sudah hidung belang lelaki ini.

"jangan di dengerin mulut nya bau tai!" ujar Tama membuat putri mengacuhkan arip dan  menggagalkan acara perkenalan arip.

"Lo kenapa sih tam, gagalin gue dapetin cewe mulu." gerutu Arip dengan wajah manyun nya karena gagal mendapatkan hati perempuan yang menjadi target nya hari ini.

ini semua karena tama yang memprovokasi gadis itu, padahal sebentar lagi para gadis akan takluk dengan pesona nya yang tiada Tara. 

arip mendengus ingin rasanya melemparkan Tama ke langit ke delapan. selama bersama Tama, Arip tidak akan pernah bisa mendapatkan hati wanita.

"Dih ngapain nyalahin gue, Lo nya aja yang jelek makanya tuh cewek pada kabur." balas Tama pedas tidak terima di salahkan sambil melirik Arip dengan tatapan sinis.

"udahlah rip, Lo tuh memang gak cocok punya pacar." ledek Senia tertawa.

"makanya jangan punya buntut kaya Tama." sambung milda ikut-ikutan.

Arip mendengus melirik sinis kearah Senia dan milda yang sangat kompak meledek dirinya.

"kaya putri mau aja di godain Lo, rip." ujar Ratih.

Arip menyengir. "mau kan put?" tanya arip pada putri.

"maaf sebenarnya gue udah mau tunangan." ujar putri membuat mereka berlima terkejut.

Senia menyerngit. "beneran?" tanya Senia

"iya, alasan gue pindah kesini juga gara-gara itu." ujar putri.

Tama tertawa sangat kencang saking kencang nya membuat mereka menutup telinga nya masing-masing.

"HAHAHA ANJIR KAYANYA ADA YANG SAKIT HATI NIH!!"

"bapak Lo sakit hati." ujar mereka kompak.

MAKASIH UDAH TETAP MAU BACA.
LOVEYOUU.

LOVEYOUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang