"aduh! aduh-eh-aduh," Latah Bu Iis.
"maaf , Bu," kata Senia.
"kamu itu hati-hati dong!"
"iya, Bu, saya permisi dulu," Senia langsung kabur pergi.
"eh, tunggu dulu. tu anak ngapain di luar kelas saat jam pelajaran? berarti dia bolos dong?" Bu Iis tersadar.
"Senia! tunggu kamu!" teriak Bu Iis.
"ampun, Bu!" Senia terus berlari, tetapi ia di cegat oleh Bu tati.
"mau kemana kamu?" tanya bu tati guru Bk. yang berada di depan Senia.
"mau- mau kesana, Bu," jawab Senia.
"mau bolos ya kamu?" Bu tati menjewer Senia.
"enggak kok, Bu, jangan ditarik dong, Bu, nanti telinga saya bisa copot!"
"Nah, ketangkap kamu!" Bu Iis datang sambil ngos-ngosan.
"kenapa, Bu Iis?" tanya Bu tati
"Ni anak mau bolos Bu ," lapor Bu iis
"sudah saya duga." Bu tati menjewer Senia kencang.
"ampun, Bu! saya nggak bolos kok, cuma jalan-jalan aja."
"kamu itu masih kelas sepuluh Senia, ingat kata kepala sekolah. dulu, kalian harus belajar dengan sungguh-sungguh!" ujar Bu tati menasehati.
"iya Bu maafin saya, saya ngaku salah. tapi, telinga saya yang bagus ini tolong di lepas dulu Bu. sakit nih." keluh Senia
"Biarin! sekarang ikut saya keruang Bk," Bu tati menarik Senia.
Senia mengikuti Bu tati masuk ke ruang BK, dan duduk berhadapan yang terhalang oleh meja.
"kenapa kamu bolos, Senia? jelaskan."
"hm- anu. Bu, saya cuma bosen." Senia menunduk kan kepalanya.
sebenar nya Niat awal nya bukan ini. Senia, mendapatkan info dari seseorang bahwa Randy sedang berada di warung yang berada di luar sekolah, tentu dirinya akan selalu mengikuti sang pujaan hati tapi dirinya malah berakhir di ruang BK.
"kamu ini! yasudah lain kali jangan di ulang."
"iya, Bu. sekali lagi saya minta maaf." Senia lalu pamit meninggalkan ruang BK. sedangkan Bu tati hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
__🙀__
Randy memutar matanya jengah. sekarang dirinya sedang berada di perpustakaan. ia lanjut mengerjakan tugas, tapi lagi-lagi terusik karena perempuan di depannya terus menggumamkan nama lengkapnya.
hal ini mengundang perhatian orang-orang karena merasa terganggu. tidak ingatkah Senia bahwa dirinya sedang berada di perpustakaan?.
"Lo mending keluar!" Randy berdesis
"jangan ganggu! gue lagi ngapalin nama calon mantu ayah gue."
"gila!"
"karena Lo." Senia mengambil buku di depan Randy. ikut membantu mengerjakan tugas.
gila-gila gini juga Senia cukup pintar kalau soal pelajaran.
Senia sesekali mencuri pandang menatap Rendy yang berada di depannya.
"kerjain tugasnya, bukan liatin gue!" kedamaian Randy seketika hilang karena adanya Senia.
"Lo, sih, lebih menarik."
Randy berdehem, kembali fokus pada kegiatannya.
"kenapa nama Lo randy bukan agus?, kenapa Lo harus ganteng? kenapa Lo gak jadi pacar gue aja? kenapa harus jutek banget sih jadi cowok? Ran, Ran, Randy...."
"berisik!" sembur Randy kesal karena terus direcoki.
"gemes banget mending jadi pacar gue aja."
"udah lama?"
"apanya?"
"gilanya!"
Randy memutar mata jengah, mengahadapi gila nya perempuan di depannya ini.
__🙀__
"Randy... kapan, dong, terima cinta gue?" Senia sedang berada di kantin duduk di sebelah Randy.
"Randy! jadi kapan?" tanya Senia tidak mau menyerah.
"apa jangan-jangan selama ini Lo juga suka sama gue, tapi pura-pura gak suka?" tebak Senia.
"Lo bisa diam, gak?" Randy berkata tajam membuat Senia tercekat.
Sania menggeleng,"nggak!"
"gue gak suka sama Lo, berapa kali harus gue kasih tau?" ujar Randy, masam. lalu bangkit dari duduk nya.
"kenapa sih, nggak suka sama gue?"
Randy menatap Senia tajam."Lo cewe. bukan tugas Lo kejar-kejar cowok."
"makanya, Lo kejar gue, dong, pasti langsung gue terima dengan senang hati." ujar Senia tersenyum bangga, membuat Randy mendengus.
"nggak, akan." Randy dengan wajah datar nan dingin.
"sadar! dengan cara Lo gini bikin gue malah ilfil. Lo murahan!" lanjut Randy membuat Senia terdiam.
"memang nya gue salah suka sama Lo?" Senia mengatakan nya dengan nada sedikit bergetar menahan tangis.
"cara Lo yang salah. terlalu kebanyakan nonton drama."
Senia berusaha berdiri tegak. ia berusaha mengatakan yang ia ingin katakan. tapi, kenapa ia dianggap mendramatisir keadaan?.
Senia baru menyadari bahwa selama ini ia hanya menyiram tanaman yang sudah lama mati. Senia baru menyadari, bahwa selama ini dirinya peduli dengan orang yang tidak pernah peduli kepada nya.
"kali ini Lo benar-benar keterlaluan Ran!" lolos sudah air mata yang Senia tahan sedari tadi, mengapa dirinya menjadi cengeng seperti ini.
Senia meninggalkan kantin dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan, kali ini dirinya di buat sakit oleh perkataan Randy.
Senia sadar karenya cinta harusnya menyembuhkan. bukan membuatnya menjadi terluka dan menangis.
cinta macam apa yang sedang kamu perjuangkan Senia?.
MAKASIH UDAH MAMPIR
FUCKYOUU BUAT RANDY!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue." Senia mengedipkan sebelah matanya. "Lo tembak gue?" tanya lelaki berwajah datarnya dengan sorot mata tajam.