CHAPTER 18

235 11 0
                                    

flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

flashback on.

"dek gak enak?"

Senia mengangkat wajah dan menatap Sarah dengan bingung. ia tidak terlalu mendengar apa yang kakaknya tanyakan. tapi ia jelas tahu kalau wanita itu bertanya padanya.

"makanannya gak enak? kamu gak suka?" tanya Sarah dengan kening berkerut.

"enak."

Senia tersenyum tipis. ia melanjutkan makannya, sejujur nya Senia sangat kenyang sebelum kesini sania berhenti dulu ke tempat makan mie ayam kesukaan nya dan hampir habisi 3 mangkok yang ia pesan. Senia kalap mata saat itu.

"mas bima. ada yang nyariin di depan katanya keluarga mas bima"

"siapa mas?"

bima melihat ke arah Sarah."bunda mung..."

"selamat malam," sapa sebuah suara yang membuat kalimat bima tertahan.

"Arip!" suara Senia terdengar lalu semua yang sedang berada di meja makan melihat kearahnya.

"kamu kenal Arip Senia?" Sarah bertanya pada Senia

"teman sekolah aku kak."

"oh alah bagus dong. arip adiknya mas bima." Sarah menjelaskan pada Senia, Senia cukup terkejut ia baru tahu bahwa Arip adalah adik kakak iparnya.

"duduk. makan dulu Arip." Sarah menyuruh Arip duduk dan makan bersama.

"iya kak." tidak seperti Senia Arip memang mengetahui bahwa senia adalah adik ipar kakaknya tapi baru beberapa Minggu ini Arip mengetahuinya.

"kamu nginep disini ya Arip." ujar bima

"iya bang aku udah izin nggak masuk sekolah."

Senia bingung ia harus bertanya kepada Arip. bagaimana bisa ia diam saja di sekolah kalo tau Arip adalah keluarga kakak iparnya. kalo Senia tahu ia akan meminta tolong untuk membantunya dekat dengan Randy yang notabennya sahabat Arip.

__🙀__

"jelasin!" Senia tiba-tiba duduk di selah Arip yang sedang meminum kopi.

"ganggu ketenangan aja Lo."

"Lo udah tau dari dulu kan?" Senia menatap Arip penuh menyelidik.

"mau tau aja atau mau tau banget?" ujar Arip seperti meledek.

"kok Lo ngeselin sih!" Senia menatap Arip kesal.

"nggak baru kemarin-kemarin."

"kenapa gak ngasih tau gue kalo gitu."

Arip menyeruput kopinya. "buat apa?"

"ya buat bantuin gue deketin Randy lah biar dia suka sama gue."

"dia udah suka sama Lo." ujar Arip membuat Senia terkejut.

"hah, yang bener Lo?"

"kalo dia gak suka sama Lo, mana mungkin dia mau beberapa kali gebukin anak orang sampe sekarat cuma gara-gara Lo."

Sania termenung. benar juga kata Arip tapi ia tidak percaya. soalnya selama ini Randy seperti tidak mau berdekatan dengan nya, apa lagi suka sama dia. kalau beneran ia sangat senang.

Tapi bagaimana Arip bisa tahu, waktu itu Randy memukuli Dika mantan pacar Sania, masih ingat bukan. dan kakak kelas yang menggodanya di sekolah.

"kok Lo tau, sih,  Randy gebukin orang?" tanya Sania penasaran.

"gue liat bareng sama Tama, pas Randy gebukin orang di pinggir jalan trus gue ikutin aja Randy sampe rumahnya."

"terus-terus." Senia sangat serius mendengarkan cerita Arip.

"katanya dia habis liat Lo di pegang-pegang sama cowo lain, ya dia nggak terima secara Lo milik dia." 

Senia dibuat terkejut lagi. sampai detak jantung nya pun ikut berhenti, Senia sesak napas ia memukul-mukul dadanya sampai bisa bernapas normal lagi.

"eh, Lo, kenapa?" Arip panik melihat Senia yang sudah seperti orang sekarat.

"dia bilang gue milik dia?" Senia bengong sambil bertanya pada Arip

"iya, sampe rumah juga dia masih emosi, gue sama Tama aja sampe kewalahan."

saat ini Senia sangat senang juga terkejut, ia
terpikirkan satu ide.

"Lo harus bantuin gue!!" Senia tersenyum mengerikan di hadapan Arip.

Flashback off.

"begitulah ceritanya." ujar Senia dengan nada ala animasi kancil yang bijak.

"oh alah gue tertipu tidackkk." ujar Tama

Arip memutar bola matanya malas."lebay." cibir cowok itu lempeng.

"kalian gak marah kan? randy?" tanya Senia di akhir kalimat melihat ke arah Randy. ia takut karena sudah membohongi mereka.

Randy hanya mengedikan bahunya tak acuh, membuat Senia yang di sebelahnya sudah melotot.

"marah." jawab Randy

"kok gitu sih. gue kan udah ceritain semua nya."  protes Senia menatap garam ke arah Randy. sedangkan tama sudah menjulurkan lidah nya meledek.

"jadi istri gue dulu." lanjut Randy pelan tapi berhasil membuat semua orang di meja itu tersedak secara masal tiba tiba.

Senia bahkan sampai bergerak salting tidak tau harus menjawab apa. "apaan si." ujar nya memalingkan wajahnya yang tiba-tiba terasa panas.

Randy hanya tersenyum kecil, sial!! mengapa Randy mudah sekali berbicara seperti itu?!.

MAKASIH UDAH BACA SEJAUH INI.
LOVEYOUU!!

LOVEYOUU!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



SENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang