"Gue suka nolak Lo, tapi gue gak suka di tolak!" tungkas Randy.
"dan mulai sekarang jangan pernah Lo senyum sama cowok lain selain gue apalagi Lo Deket-deket sama cowo lain selain gue, Lo nggak akan bisa lepas dari gue karena itu salah Lo yang udah bikin gue kaya gini." jelas Randy membuat Senia bukan terkejut lagi melainkan akan setengah pingsan.
Deg
jantung Senia terpacu dengan cepat ketika tatapan mata Randy dengan dirinya bertemu cukup lama dan tanpa Senia sadari sedari tadi juga jantung Randy terpacu sangat cepat seperti yang ia rasakan.
"nggak-nggak!" Senia menatap Randy datar,
membuat Randy menahan napasnya takut Senia sudah tidak mau lagi berpacaran dengan dirinya.Senia yang melihat wajah Randy yang setengah pucat itu tersenyum geli. "maksud gue, nggak mungkinkan cinta gue terbalaskan?"
Randy tertawa senang,"mungkin aja." Randy menarik Senia lembut, "kita pulang."
"kok cepat banget sih! gue kan masih mau liat cogan" ujar Senia dengan nada dibuat-buat kesal.
"gak ada cogan-cogan an gue lebih ganteng!" ujar Randy langsung pergi dari bengkel itu.
"idih pede banget bapaknya!" ujar Senia dengan wajah kesalnya.
Randy yang melihat wajah kesal Sania yang menurut nya itu sangat lucu membuat dirinya tertawa ngakak tanpa henti.
'astaga manisnya ngalahin gula!' batin Senia memuji Randy yang ada di sampingnya ini.
Senia seperti terhipnotis melihat ketawa Randy yang sangat indah menurut nya.
"terpesona hm?" tanya Randy ketika melihat tatapan memuja yang Senia tunjukan untuknya.
Senia mendengus kesal ketika mendengarkan penuturan Randy pada dirinya.
"ganteng sih tapi nembak cewek di bengkel cuakkkkk!!" Sindir Senia kepada Randy, yang di sindir hanya terkekeh lalu mengacak-ngacak rambut Senia.
"Lo cantik kalo lagi kesal kaya gini."
__🙀__
Senia sedang berada di kamar Ratih, dengan mata yang fokus pada layar ponsel yang menampilkan game yang ia mainkan, sedang kan sang empunya kamar dari tadi hanya diam memperhatikan keseriusan Senia dalam gamenya.
"Nia!" Ratih memanggilnya, namun Senia hanya berdehem sebagai jawabannya.
"gimana hubungan Lo sama Randy?" tanya Ratih dengan nada serius.
Senia tersenyum tipis.
"idih apaan Lo senyum-senyum gitu?" tanya Ratih yang membuat Senia memutar bola matanya nya malas.
"gue udah pacaran." ujar Senia dengan mata yang masih fokus bermain game.
"wih anjay!" seru Ratih
"kece kan gue." Senia menatap Ratih menarik turunkan alisnya bergantian. "usaha gue gak sia-sia." Senia tersenyum bangga.
"manjur juga pelet Lo ternyata."
"heh sembarangan! pesona cewek cantik mah ya gini." Senia mengibaskan rambut nya ke udara lalu bangkit dari duduknya.
"mau kemana Lo." Ratih bertanya
"kamar mandi, kenapa? mau ikut?" Senia menjawab dengan wajah menggoda dan membuat Ratih membulatkan matanya.
"NAJIS!" teriak Ratih keras membuat Senia tertawa terbahak-bahak.
MAKASIH UDAH MAMPIR.
JANGAN LUPA MINTA PJ.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue." Senia mengedipkan sebelah matanya. "Lo tembak gue?" tanya lelaki berwajah datarnya dengan sorot mata tajam.