Milda dan Ratih saling menatap satu sama lain bingung, senia tertidur dengan keadaan senyum-senyum sendiri dan berteriak histeris seperti orang yang baru saja dapat giveaway.
apakah Gadis ini sudah gila?
"SENIA VALERIE AGATHA INI UDAH HAMPIR JAM TUJUH!" pekik Ratih mengeluarkan suara emas nya karena sudah kesal melihat teman nya yang sangat kebo ini.
Sania tersentak, sedikit meloncat kaget dan langsung menyeimbangkan tubuhnya duduk.
"hosh...huh...kalian siapa?" tanya nya dengan napas naik turun. belum sadar dari ngantuk nya.
takk!!
ratih menyentil kening Senia sangat kencang membuat sang empu kesakitan.
"bangun Lo, pagi-pagi udah ngigo aja mana sambil teriak-teriak." ujar Ratih kesal
"Hah? gue ngigo? jadi cuma mimpi dong?" senia melotot tak percaya dengan wajah kecewa.
milda mendelik bingung menatap wajah senia.
"Lo kenapa sih?" tanya milda dengan memegang kening bekas sentilan ratih yang memerah. apakah sentilan yang di berikan ratih berakibat menjadi gila?.
senia tak menjawab tapi gadis itu langsung meraih benda pipih di naskahnya. langsung meluncur ke aplikasi berwarna pink tersebut, apalagi kalau bukan Instagram.
senia berdecak kesal dengan wajah malas dan bertekuk, saat melihat tidak ada notifikasi masuk jika Randy memfollback akunnya.
berarti tadi cuma mimpi?
lagi-lagi senia berdecak kesal, tidak elit sekali. mimpi macam apa tadi masa gara-gara tadi malam yang Senia tidak jadi menelpon Randy karena salah sambung ke tukang sedot wc dan dirinya berharap akun nya di follback dan akhirnya kebawa Mimpi?
"sana Lo cepetan mandi, gue sama Ratih berangkat duluan bay." pamit milda mendorong senia ke dalam kamar mandi dan meninggalkan sendirian.
"eh kok di tinggalin sih!" gerutu senia "kalo gue mandi pasti kelamaan nantinya... bodo amat mana sempet keburu telat." gumamnya sendiri lalu mengambil sikat gigi dan melanjutkan dengan mencuci muka.
"gak papa lah gak usah mandi sekali-kali, gue tetap cantik kok." gumamnya sambil terkekeh.
__😾__
senia berangkat sekolah menggunakan ojek seperti biasanya. ia sudah melesat jauh membelah jalan raya dengan kecepatan cukup tinggi, cukup tenang untung ia tidak mandi, dan waktunya tidak terbuang sia-sia.
tiba-tiba saja motor yang di tumpangi nya berhenti mendadak di tengah perjalanan.
"kenapa pak?" tanya senia pada bapak ojek.
"mogok kayanya neng." Jawab si bapak sambil menepikan motornya ke pinggir jalan.
'sial banget gue mimpi apa semalem?' senia menggerutu dalam hati wajah nya nampak merah menahan kesal.
bapak ojek menyuruhnya untuk menunggu karena akan ke bengkel dahulu. tapi yang dipikirkan senia saat ini jam sudah menunjukan pukul 06.50, dan artinya 10 menit lagi bel serta gerbang sekolah akan segera di tutup.
ayolah ingin rasanya senia mempunyai sayap saat ini untuk terbang langsung menuju ke sekolah tanpa harus menunggu seperti ini seperti cabe-cabean di pinggir jalan.
namun suara motor besar terhenti tepat di depannya, senia mendongak menatap kedatangan manusia di depannya ini.
senia memundurkan langkah nya kebelakang sambil meneguk pelan salivanya akibat takut melihat lelaki bermotor besar dengan helm fullface hitam dan berjaket hitam di depannya.
"Naik." satu kata itu terdengar. kini senia langsung melotot kaget dan mengulum senyum tipis.
"Randy?" pekik senia menunjuk lelaki tersebut dengan semangat dan tentunya senyum riang yang tak terlewatkan.
"Ck. buruan naik! Lo mau sampe kapan senyum disitu?" ujar Randy dengan tatap tajam jengah.
senia mengerjapkan matanya lalu ia memberikan uang ongkos ojeknya pada si bapak. dan naik ke motor Randy yang langsung melesat jauh meninggalkan tempat.
Hening, tidak ada percakapan apa pun di jalan, memang hari ini Randy bangun kesiangan karena tadi malam ia tidak bisa tertidur.
Randy melirik sekilas lewat spion melihat gadis itu yang tengah senyum-senyum sendiri menikmati semilir angin pagi.
'gak sia-sia gue mimpi semalem' batin senia dengan terkekeh geli.
Randy yang melirik hal itu dari spionnya hanya menatapnya aneh.
'Ni cewek beneran gila' batin Randy
Senyum senia kini langsung pudar, dia mengingat ada sesuatu yang penting .
"Randy!" pekik senia dengan sedikit keras.
"hmm."
"gue minta no telepon Lo dong." ujar senia pelan.
Randy mendelik tak suka. "gak."
"ish, ayo dong masa kemarin gue minta sama Tama malah di kasih no tukang sedot Wc, mana gue berharap banget lagi teleponan sama Lo pake acara kebawa mimpi lagi. jadi nya kan gue kesiangan Lo harus tanggung jawab kasih no hp Lo sini."
Randy menggeleng cepat. "Lo gila?"
senia menarik napas dan mulai kumat mengoceh. "plis, itu penting banget buat kesehatan gue Ran. buat hati dan jiwa raga gue kalo Lo gak ngasih nanti gue jadi setres trus meninggal trus arwah gue penasaran trus gue gentayangan..."
"CK. iya bawel banget Lo."potong Randy lalu menghentikan motornya.
MAKASIH UDAH MAMPIR
LOVEYOUU
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue." Senia mengedipkan sebelah matanya. "Lo tembak gue?" tanya lelaki berwajah datarnya dengan sorot mata tajam.