[21]. Restu

5.7K 78 1
                                    

Jangan lupa follow instagram @seladahitam.wp yee, gue sering upload foto-foto yang berkaitan sama series ini—kayak waktu Kenzo lagi nenen maminya, Chelsea lagi pamer pentil, sampai Jeff yang hobi mentil (mainin pentil) dll.

Selama sarapan, Chelsea hanya menyimak interaksi antara Jeff, Mami, Yohana, Yasmin, dan Jessi. Ia sama sekali tidak tertarik menimpali atau menanggapi obrolan di meja makan. Moodnya hancur karena satu nama yang ia dengar semalam. Dan diamnya Chelsea ini mulai terendus oleh kepekaan Jeff. Pria itu menghampiri Chelsea yang berada di dapur—usai sarapan. Ia peluk gadisnya dari belakang sementara dagunya ditopangkan ke sisi pundak Chelsea. "Sayangku," panggilnya lembut. "Kenapa sih, hm? Kok diem mulu dari tadi?"

"Lagi gak mood ngomong," jawab Chelsea dengan nada jutek.

"Mas ada salah ya?" tanya Jeff, hati-hati. "Bilang dong, yang. Mas kan—"

"Minggir! Aku lagi cuci piring," usir Chelsea.

"Mas bantuin ya?" tawar Jeff lalu menegakkan tubuh.

Segera Chelsea menggeleng, menolak bantuan. "Gak usah. Aku bisa sendiri."

"Astaga, yang, kenapa sih? Mas ada salah? Bilang dong," bujuk Jeff sabar.

"Gak. Mas gak salah. Pikiranku aja yang jelek," dalih Chelsea. Nyatanya dia sadar kalau Jeff tidak salah. Tapi isi kepalanya saja yang gampang negatif thinking. Entah kenapa, setelah mendengar satu nama yang keluar dari bibir Jessi, ditambah keputusan Mami yang ingin mengundang mantan pacar Jeff di hari pernikahannya nanti, buat Chelsea waswas setengah mati.

"Jelek gimana sih, yang? Jelasin dong, jangan bikin Mas tambah bingung."

Selesai dengan aktivitasnya, Chelsea berbalik menghadap Jeff. Mendongak untuk bisa bersitatap dengan mata Jeff. "Aku gak tahu, apa yang bikin aku sekesal ini. Tapi kayaknya ini yang dibilang cobaan jelang hari pernikahan," gumam Chelsea. "Semalem Jessi ada bilang, kalau siangnya dia, Mami, Mbak Hana, dan Yasmin habis ketemu mantan pacar Mas. Clara," ungkapnya kemudian. Dan bisa Chelsea lihat ekspresi kaget di wajah Jeff. "Terus kata Jessi, Mami mau undang dia di acara pernikahan kita nanti."

"Dan kamu keberatan?" tebak Jeff.

"Mas, bisa gak sih pernikahan kita sederhana aja? Gak usah ngundang banyak tamu," pinta Chelsea. "Kan waktu itu aku pernah bilang sama Mas, aku gak suka ramai-ramaian. Lagi pula, keluargaku juga belum tentu bisa dateng."

"Sayang," panggil Jeff, meraih pinggang Chelsea untuk dipeluk. "Di pernikahan Mas waktu itu, Mami gak mau dateng karena Mami gak setuju Mas nikah sama tantemu. Bahkan acara pernikahan Mas waktu itu juga sangat sederhana, gak ngundang orang lain, cuma keluarga tantemu dan keluarga dari pihak papinya Mas, karena maksud dari pernikahan Mas bukan atas dasar cinta, melainkan harta yang dikira bakal jadi patokan bahagia." Menghela jarak, Jeff sedikit menundukkan kepala demi mencuri kecupan singkat di bibir Chelsea. "Jadi sekarang, Mami pengen ngasih tahu ke semua orang kalau anak sulungnya ini udah nemuin perempuan tepat. Toh, nanti dirayainnya di Bali dan Singapore, sayang."

"Ngundang Clara?" ketus Chelsea.

"Soal itu ... nanti kita bicarakan sama Mami ya?" rayu Jeff.

"Jangan," sergah Chelsea, mendadak panik.

"Why?"

"Mas nih gak ngerti-ngerti!" decak Chelsea, sebal. "Aku gak enak sama Mami. Ntar dikiranya aku egois."

"Egois gimana?" balik Jeff.

"Gak tahu ah, males," tukas Chelsea, beranjak meninggalkan Jeff di dapur.

Moodnya makin hancur. Gadis cantik yang hari ini berpenampilan cukup tertutup—kaus berwarna biru muda yang dipadu dengan midi skirt—itu melangkahkan kedua kakinya menuju halaman belakang, menghampiri Millo dan Allin yang tengah bermain di sana.

Chelsea; My Sexy Girl [21+] | END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang