[13]. Yang Menghamili Tante Nola

12.2K 120 2
                                    

"Pak, mulai sekarang jangan berharap apapun sama saya." Tegas Chelsea mengatakan itu, jelas buat Ben kebingungan. Pria itu mengernyit. Seakan mengerti, Chelsea pun melanjutkan, "tetap lanjutkan peran kita sebagai boss dan personal assistant saja, Pak."

"Chel, ada apa?" tanya Ben.

Chelsea menggeleng. "Sekarang sudah ada hati yang harus saya jaga."

"Siapa?" kejar Ben.

"Ini urusan pribadi saya, Pak," tukas Chelsea, mundur selangkah dan menutup pintu apartemen, tapi dengan cepat Ben menahannya. Pria itu menjatuhkan tatapan penuh selidiknya ke mata Chelsea. "Pak—"

"Baru tadi kita ketemu mamamu. Dan sumpah, saya sama sekali gak ada masalah soal keadaan beliau—kalau kamu mikir ke sana," ungkap Ben. Tangannya masih menahan pintu yang hendak ditutup. "Saya serius sama kamu, Chel. Karena buat saya, cuma kamu satu-satunya obat yang saya butuhkan."

"Saya mungkin bisa memulihkan hati Bapak, tapi ... dengan saya nekat sama Bapak, yang ada justru saya yang kesakitan," balas Chelsea, matanya terasa panas akibat genangan air yang memaksa keluar. "Pak, masih banyak perempuan di luar sana yang jauuuh lebih baik dari saya," sambungnya mengingatkan, walau dia sadar, dia mengatakan itu hanya untuk membuat Ben menyerah. Padahal sebenarnya dia sendiri juga masih—sedikit—mengharapkan keseriusan Ben. Namun mengingat sosok Jeff yang kini lebih pasti dari pria di depannya, Chelsea memilih melepaskan Ben.

"Selamat malam, Pak," Chelsea mengakhiri pertemuan dengan menutup pintu.

Sementara Ben masih terpaku tak percaya di depan sana. Tangannya belum juga menyingkir dari pintu—bahkan saat sudah tertutup. Dan Chelsea yang diselimuti rasa bersalah, kemudian balik badan. Bersandar di pintu apartemen, perlahan tubuhnya merosot jatuh seiring dengan air matanya yang mengalir deras. "Maafin saya, Pak. Tapi kata orang, ketika kamu jatuh cinta pada dua orang di waktu yang bersamaan, maka pilihlah yang kedua. Dan sekarang saya pilih Mas Jeff. Karena kalau saya betulan cinta sama Bapak, saya gak mungkin jatuh cinta lagi sama Mas Jeff."

###

Sayangku
Sudah bangun?

Sudah maskuuu

Ke basement bentar ya
Mas di basement yang

Iyaaaa

Masih mengenakan setelan baju tidur—yang dia double dengan jaket rajut, gadis yang mengikat rambutnya dengan gaya jedai itu menemui ... ah, tidak bisa dibilang pacar juga—Jeff di basement. Senyumnya terulas lebar begitu mendapati Jeff berdiri di dekat mobil sambil melambaikan tangan. "Sayangku!"

"Masku!" Chelsea berlari kecil menghampiri Jeff lalu menubruk tubuh jangkung pria itu. Kepalanya mendongak menatap Jeff yang tersenyum hangat sambil menurunkan pandangan. Muka Chelsea berubah bete. "Jadi, siapa yang ngehamilin Tante Nola?" damprat Chelsea.

Jeff menghela nafas. "Sayangku, kamu jangan marah ya?" Jeff membingkai wajah Chelsea dan menatap mata gadis itu. Chelsea kelihatan waswas. Apa ini?

"Mas ya?" tuduh Chelsea.

"Kok, kamu nuduh Mas terus sih?" protes Jeff.

"Habisnya yang selama ini tinggal seatap sama Tante kan Mas," timpal Chelsea.

"Tantemu pulang kalau lagi butuh duit aja, sayangku. Minta orangtuanya. Alesannya ya buat kebutuhan sehari-hari, padahal dia jarang masak, gak pernah ngurusin rumah." Chelsea tidak tahu, mengapa tantenya bisa sebegini jahatnya. Sekalipun gak cinta, tapi ... ah, sudahlah. Kalau dipikir-pikir lagi, justru dia yang lebih jahat di sini. "Nenekmu udah dari jauh-jauh bulan minta Mas untuk ngelepasin tantemu karena beliau pikir Mas gak becus ngurus istri. Mas dibilang gak bisa nafkahin. Padahal di kontrak, memang Mas gak berkewajiban nafkahin tantemu, jadi buat apa?"

Chelsea; My Sexy Girl [21+] | END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang