[17]. Keputusan Chelsea

5.2K 106 1
                                    










Chelsea benar-benar memberi jeda untuk hubungannya dengan Jeff. Mereka hanya berkomunikasi lewat WhatsApp—itupun chat. Chelsea tidak ingin terkecoh. Dia ingin memastikan hatinya; apakah Jeff pilihan yang tepat atau hanya tempat ternyaman saja.

Sayang

Iya Masku

Gimana hari ini kerjanya?
Happy kan? Gak telat makan kan?

Bibir Chelsea menukikkan senyum. Jeff selalu menanyakan hal-hal sekecil itu, tak hanya pertanyaan basa-basi ala cowok-cowok Facebook yang sering nanyain udah makan atau belum tapi gak pernah beliin beras. Minimal gofood-in makanan lah.

Happy Mas
Mas gimana?

Capek
Mau ketemu kamu

Senyum di wajah Chelsea langsung hilang.

Mas kangen banget
Kamu gak kangen Mas?

Chelsea memejamkan mata, merasakan desir hebat yang tak ia kenali apa maksudnya. Jeff dengan segala kelembutannya berhasil mematahkan sudut pandang Chelsea tentang laki-laki. Chelsea yang tak mendapatkan figur ayah, lalu Chelsea yang pernah dicintai laki-laki tapi kemudian dipatahkan hatinya dan menganggap semua pria sama saja, kini mulai terbuka. Bahwa tidak semua laki-laki seperti ayahnya. Tidak semua laki-laki seburuk mantan kekasihnya.

Gadis itu menghela nafas, lalu dia buka lagi kelopak matanya.

Membalas pesan dari Jeffrey.

Kangen
Ke apartemen Killa sekarang
Aku tunggu
Tapi gak boleh nginep

Ok sayangku

Jantung Chelsea mendadak tak karuan. Dengan segera dia ganti dasternya dengan sweater oversize yang dipadu celana jogger pants. Mematut diri di depan cermin, ia ikat rambut hitam sepunggungnya dengan gaya jedai. Lalu sambil menatap cermin, ia perhatikan penampilannya dari atas hingga bawah, juga tiap sisinya. Dan begitu dirasa penampilannya aman, kakinya diayun menuju pintu depan karena bel baru saja berbunyi.

Chelsea bukakan pintu, Jeff berdiri di depan sana sambil menyembunyikan kedua tangan dibalik punggung. Tapi fokus Chelsea tertuju pada sosok Jeff. "Kok cepet banget?"

"Iya, kebetulan Mas lagi di cafe seberang," kata Jeff.

Keduanya melenggang masuk.

Chelsea menggamit lengan Jeff, namun seketika bola matanya melebar takjub saat mendapati sebuket bunga dibalik punggung Jeff. "Apa ini?" tanyanya, meski dia tahu, itu pasti untuk dia.

"Buat Nola, tantemu," ujar Jeff.

Sontak gamitan di lengan Jeff terlepas. Chelsea merengut.

Buat Jeff berdecak. "Sayangku, jangan salah paham."

"Aku tahu aku juga salah karena hadir di tengah-tengah rumah tangga Mas dan Tante Nola," gumam Chelsea. Meski bukan aku yang minta. "Tapi sekarang aku terlanjur nyaman sama Mas. Aku ... gak suka Mas kayak gini. Kalau emang Mas gak serius sama aku, ya udah, lepasin aja aku. Gak usah temui aku lagi." Chelsea menghentikan langkah. Begitu pula Jeff. Keduanya saling berhadapan. Menatap satu sama lain. "Tinggalin aja aku. Sana!" usirnya, judes. "Dan—"

Chelsea; My Sexy Girl [21+] | END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang