HARI KESEMBILAN

2.8K 46 0
                                    

10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.30 Liyane baru saja bangun dari tidurnya yang panjang, setelah semua yang ia lakukan dengan Vero semalam membuatnya sangat lelah, badannya terasa sakit akibat gempuran brutal yang di lakukan Vero padanya, dan daerah kewanitaan nya juga terasa nyeri bukan main.

Dengan langkah tertatih-tatih ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan kulitnya yang terasa lengket.

Sekitar 30 menit Liyane mandi, memang terbilang cukup lama, tapi itu wajar karena ia juga harus mengobati kelaminnya yang lecet.

Setelah keluar dari kamar mandi dengan baju yang sudah melekat pada nya Liyane melangkah menuju ruang makan untuk mengisi perutnya. Sesampainya di bawah ternyata ada Vero dan dua temannya. Merasa tidak penting akhirnya Liyane berlalu menuju meja makan.

Saat sedang menikmati makanannya, sayup-sayup Liyane mendengar percakapan Vero dan teman-temannya.

"Jadi gimana bro tadi malem?" Tanya Arghan, ya pemuda itu datang jauh-jauh ke Canada untuk menghadiri pernikahan sahabatnya itu.

"Ya jelas udah lah, nggak mungkin belum! Ya nggak Ver?" Balas teman Vero yang lain.

"Yoi Gab, gak mungkin gue nggak ngelakuin yang begituan di malam pertama ga nggak? Dan lagi gue juga udah nyicil beberapa kali sama lili" Timpal Vero sambil tertawa bahagia.

"Hahahah, jadi gimana? Lo mau lanjut sekolah di sini atau mau nerusin perusahaan bokap?" Tanya Gabriel teman Vero.

"Rencana sih gitu, cuman waktu gue izin ke tantenya Lili katanya nunggu gue 21 tahun dulu baru gue bisa ambil perusahaan bokap" Jawab Vero.

Kedua temanya mengangguk mengerti.

"Oh iya! Katanya lo udah nyicil sama Liyane, terus kalau dia hamil gimana?!" Tanya Gabriel lagi.

"Ya bagus dong itu tandanya gue berhasil nanam benih di rahim Lili!" Kata Vero sambil berbangga diri.

Tidak mau terlalu kalut dengan percakapan sang suami dengan teman-temannya Liyane beralih untuk mengambil air putih dingin untuk di minum sebelum makan.

~~~~~

Setelah selesai memakan makanan nya, Liyane berjalan menuju taman belakang untuk sekedar menghirup udara segar, halaman belakang yang di gunakan untuk menjadi tempat pernikahan Liyane ternyata sudah di bongkar hanya menyisakan halaman berumput yang luas dengan pagar hitam dan pemandangan danau serta bukit yang indah.

Terlalu menikmati pemandangan sampai Liyane tak sadar bahwa sekarang tengah ada sepasang tangan yang melingkari pinggang nya dari belakang, ia tidak melawan tapi hanya diam sambil terus memandang ke depan.

"Sayang" Panggil Vero dengan suara lembutnya.

"Hm, kenapa? Kakak butuh sesuatu?" Tanya Liyane lembut.

"Nggak aku nggak butuh apapun, aku cuman butuh kamu, cuman kamu"

"Aku udah denger semuanya tadi, aku takut kalau aku beneran hamil, aku belum siap" Kata Liyane sambil berbalik untuk menghadap sang suami.

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang