HARI PERTAMA

4.8K 87 0
                                    

Matahari pagi yang terbit dari arah timur menembus jendela kaca kamar gadis cantik yang tengah tidur di ranjang besar milik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi yang terbit dari arah timur menembus jendela kaca kamar gadis cantik yang tengah tidur di ranjang besar milik nya.

Suara dering jam terdengar memekik keras membuat gadis cantik itu terbangun dari tidur cantik nya yang nyenyak, saat mata indah itu mulai membuka dan menyipit karena sinar mentari pagi yang menyilaukan ia merasa bahwa ada tangan yang melingkar di pinggang kecil nan ramping nya.

Perlahan ia bangun dan duduk lalu bersandar di kepala ranjang, betapa terkejutnya ia saat mendapati Vero tengah tertidur pulas sambil terus mengeratkan pelukannya kala merasa bahwa gadis yang dipeluk mulai bergerak.

"Tunggu dulu aku masih mau peluk kamu sayang" Kata Vero dengan suara serak khas bangun tidur nya.

"Kak Lo apa apaan sih?! Lepas gue mau mandi!" Balas Liyane sambil berontak berusaha melepas pelukan erat kakak tiri nya.

"Mandi bareng yuk kakak juga gerah nih hahaha" Ajak Vero sambil tertawa mengejek.

"Ngawur banget sih Lo kak! Udah sana minggir gue  mau mandi! Lagian Lo ngapain sih di kamar gue? Gimana cara nya Lo bisa masuk?!" Tanya Liyane menggebu.

"Kamu nggak perlu tau sayang, udah lah kata nya mau mandi? Mau aku mandiin apa mandi sendir?" Tanya Vero balik.

Dengan sekuat tenaga Liyane mendorong Vero agar mau beranjak dari ranjangnya.

BUGH!

Dentuman keras terdengar kala tubuh Vero berhasil di dorong Liyane hingga jatuh dari ranjang nya.

Vero meringis kesakitan saat merasa punggung nya terbentur lantai granit kamar Liyane.

Di kala Vero kesakitan karena punggung nya, berbeda dengan Liyane ia malah tertawa melihat Vero kesakitan.

"Rasain tuh! Makanya jangan sembrono jadi orang! Udah sana pergi!" Usir liyane.

Tidak ingin merasakan sakit lagi karena ulah adik tirinya Vero memutuskan untuk keluar dari kamar Liyane, namun sebelum keluar ia meletakkan sesuatu di sela sela tumpukan boneka di dekat lemari kaca liyane. Setelah meletakkan benda itu, Vero tersenyum menyeringai lalu melangkah pergi.

"I love you sayang, kamu emang jadi adik tiri aku tapi perasaan cinta aku ke kamu itu nggak akan pernah hilang sampai kapanpun" Gumam Vero.

                                         ~~~~

Pagi ini Vero dan Liyane memutuskan untuk tinggal di rumah dan melakukan aktifitas mereka sendiri sendiri.

Selama liburan sekolah mereka tidak pernah keluar rumah untuk liburan, mereka akan diam di rumah dengan kedua orang tua mereka.

"Pagi ma! Pa!" Sapa Liyane pada Risma dan Anton.

"Pagi juga sayang! Sini duduk kita sarapan bareng, kakak kamu mana nak?" Tanya Risma pada Liyane.

"Nggak tahu ma masih tidur paling" Balas Kesya sambil duduk di kursi yang sudah ada.

"Ya udah kamu sama papa sarapan dulu ya! Mama mau bangunin kakak kamu dulu" Kata Risma.

"Kita bakal nunggu kamu sama Vero nggak enak rasanya kalau cuman makan berdua kan mending kita sarapan rame rame" Tukas Anton dan di balas senyum manis dari istri nya.

Akhirnya Liyane dan papa nya Anton menunggu Risma yang akan membangunkan Vero di kamar nya.

"Vero!! Bangun nak ayo sarapan mama udah masak!" Panggil Risma dari luar kamar Vero.

"Bentar ma! Vero lagi ganti baju!" Balas Vero dari dalam.

"Ya udah kalau gitu mama tunggu di meja makan ya ver!" Kata Risma.

"Iya ma!" Balas Vero.

Risma berjalan ke arah tangga untuk turun ke lantai dasar.

Sesampai nya di bawah ia langsung menemui suami serta anak tiri perempuan nya.

"Vero mana Ris?" Tanya Anton menyadari kehadiran istri nya.

"Lagi ganti baju katanya" Balas Risma.

Kini Risma tengah menyiapkan sarapan untuk suami serta anak anak nya, saat sedang menyiapkan sarapan Vero datang dan duduk di samping Liyane yang tengah mengambil roti tawar di depan nya.

"Mau dong satu" Pinta Vero.

Liyane hanya menoleh lalu kembali duduk dan memberikan roti tawar yang sengaja ia ambil dua dan memberikan satu pada Vero dengan kasar.

Vero yang melihat itu hanya tersenyum manis sembari menatap Liyane yang sedang melipat roti tawar itu me jadi lipatan kecil lalu melahap nya.

"udah makan roti nya, itu nasi nya di makan Liyane" Kata Anton pada putri nya.

"Iya paaa!!" Balas Liyane panjang sambil mengambil piring yang sudah ada nasi dan lauk pauk di sana.

Mereka berempat kini mulai sarapan dan tidak ada yang memecahkan keheningan di antara mereka berempat.

Sarapan mereka sangat tenang dan hanya ada suara piring serta sendok makan yang menemani acara sarapan mereka berempat.

                                          ~~~

HAI HAI AKU KEMBALI DENGAN KELANJUTAN CERITA INI HEHE.

BUAT KALIAN YANG MAU BACA CERITA KU YANG LAIN BISA CEK DI PROFIL YGY👍😁.

SEPERTI BIASA

JANGAN LUPA VOTE YGY LOPYUUUU 🌹🌹

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang