HARI KETIGA

3.8K 77 0
                                    

Sepulang dari bermain dengan teman-temannya, Liyane langsung pulang lalu berlari menuju kamar dan tidur di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari bermain dengan teman-temannya, Liyane langsung pulang lalu berlari menuju kamar dan tidur di sana.

Pagi menyingsing, mentari pagi yang segar dan cahaya nya yang menyilaukan mengusik tidur seorang gadis cantik. Karena tidak tahan dengan cahaya mentari pagi ia langsung bangun lalu mengucek mata nya dan berlalu menuju kamar mandi, hari ini adalah hati terakhir Liyane libur sekolah jadi besok ia harus masuk kembali seperti biasa.

(Di sini cerita nya Liyane masih kelas 11 ygy)

"Pagi mama!" Sapa Liyane pada Risma yang tengah memasak sarapan.

"Morning too sayang, gimana tidur nya nyenyak?" Tanya Risma.

"Nyenyak kok ma, maaf ya tadi malem Liyane pulang larut" Ucap Liyane sambil memasak wajah memelas.

"Nggak masalah nak asal kamu pulang dengan selamat mama udah tenang kok" Balas Risma.

Dengan senyum merekah Liyane mencium pipi mama tiri nya itu, sudah sekian lama Liyane tidak merasakan kasih sayang seorang ibu dan sekarang ia sudah bisa merasakan nya kembali, walau dengan orang yang berbeda namun sifat nya sama.

Liyane membantu mama nya memasak sarapan, dan menghidangkan di meja makan, saat sedang asyik menyiapkan sarapan, Liyane mendengar suara yang tak asing untuk nya.

"Selamat morning semuaaa!!" Yup itu suara Vero, ia baru saja selesai membersihkan diri nya.

Risma dan Liyane hanya menatap nya yang tengah turun dari tangga menuju lantai bawah.

Saat sudah di bawah ia langsung berjalan menuju Liyane dan mengecup pipi serta dahi gadis itu.

"Morning sayang" Sapa Vero, dengan helaan nafas yang panjang nan berat ia menjauh dari nya menuju dapur membantu Risma mencuci alat masak yang kotor.

Kini semua inti keluarga sudah berkumpul di satu meja makan, mereka sarapan dengan tenang dan hening, sesekali Vero menatap Liyane diam-diam, ia memperhatikan Liyane dengan seksama.

Selesai sarapan mereka semua pergi menuju ruang TV, kecuali Risma dan Liyane, mereka berdua masih sibuk di dapur mencuci piring kotor.

Setelah selesai mereka berdua ikut berkumpul di ruang TV untuk sekedar menonton film saja.

Di ruang TV mereka semua berbincang hangat ada yang sesekali memberi lelucon dan memberi saran.

"Papa mau ngomong sama kalian berdua, mama sama papa bakal ke luar negri buat ngerjain tugas papa di sana, mungkin sekitar 2 bulan abis itu mama papa bakal balik lagi ke sini" Kata Anton.

"Ohh ya udah pa kalau gitu, vero Vero pasti bakal jagain Liyane kok papa tenang aja" Ucap Vero.

"Ya emang gitu harus nya ver, papa titip Liyane sama kamu ya" Kata Anton sambil menepuk pelan bahu Vero.

Mendengar itu, Liyane hanya menatap dua lelaki yang sedang berbincang itu.

Risma melihat gelagat aneh dari putri tiri nya itu langsung mendekat dan mendekap bahu Liyane dengan erat, rasanya seperti deja vu ke masa di mana sang mama masih hidup dulu.

"Kamu nggak takut nak, Vero pasti jagain kamu, kalau dia macam macam kamu bilang ke mama" Ucap Risma sambil mengelus bahu Liyane dan mengecup dahi putri nya.

Liyane hanya mengangguk dan tersenyum tipis menanggapi mama tiri nya.

                              ~~~~~~~~~~

Hari berganti pagi, suara kicauan burung mengusik pendengaran Liyane yang masih tertidur pulas di kamar nya, hari ini adalah hari minggu, dan besok ia sudah harus sekolah.

Perlahan diri nya bangu dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai dengan ritual mandi nya dan berganti pakaian dengan dress rumahan yang sederhana dan rambut sedikit basah yang du gerai bebas.

Perlahan diri nya bangu dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai dengan ritual mandi nya dan berganti pakaian dengan dress rumahan yang sederhana dan rambut sedikit basah yang du gerai bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liyane tampak sangat cantik ketika memakai nya, saat turun dari lantai dua menuju lantai dasar ia melihat kakak tirinya tengah bermain game di handphone nya diruang tamu.

"Mama papa udah berangkat kak?" Tanya Liyane.

Sontak kepala Vero terangkat menatap Liyane yang berdiri tidak jauh dari nya, mata Vero berbinar kala melihat tubuh Liyane yang dengan bebas memakai dress rumahan itu.

"Iya udah mungkin udah sampai bandara, kenapa emang?" Tanya Vero sambil berdiri dan berjalan menuju Liyane.

"Nggak ada udah lah gue mau ke dapur,  bibi udah masak kan?" Tanya Liyane dan di angguk i oleh Vero.

Liyane lalu berjalan menuju dapur dengan langkah cepat, sampai di dapur segera ia mengambil piring, sendok, dan gelas.

10 menit ia makan sendirian di ruang makan, sekarang dirinya tengah berada di taman belakang dengan di temani sebuah buku novel dan secangkir teh hangat.

Sibuk dengan membaca bukunya, Liyane tidak sadar bahwa ada sepasang mata tengah menatap nya secara intens, mata itu terus melihat setiap gerak gerik Liyane, siapa lagi jika bukan Vero.

"Tunggu nanti sayang kamu pasti bakal jadi milikku seutuhnya tanpa gangguan orang lain" Batin Vero.

                             ~~~~~~~~~~~

HAI HAI AKU KEMBALI LAGI GUYSS, BAGAIMANA DI CHAPTER INI?? MAAF KALAU GARING AKU LAGI NGGAK MOOD MIKIR WKWKWK.

SEPERTI BIASA.

JANGAN LUPA VOTE YGY LOPYUUUU🌹🌹🌹🌹

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang