Pagi yang cerah pada hari senin, Liyane mengerjapkan mata cantiknya yang langsung silau akibat cahaya mentari pagi, sekarang masih jam 06.08 dan Liyane baru bangun dari tidurnya.
Tidak ingin telat untuk berangkat ke sekolah Liyane langsung bangun dari tidur nya, namun saat akan melakukannya entah mengapa area vagina nya terasa amat sakit dan perih, Liyane meringis merasakan sakit luar biasa yang ia rasakan.
Liyane mengingat kejadian semalam, dimana dirinya di tiduri oleh sang kakak tiri dengan cara paksa, ia masih ingat bagaimana ia diperlakukan selayaknya jalang oleh kakaknya Vero, Liyane mulai menangis ia sangat terpukul atas apa yang ia dapat, kewajiban yang seharusnya ia jaga kini telah di renggut oleh saudara tirinya ia merutuki dirinya sendiri merasa jijik dan kotor atas tubuh nya yang telah digunakan sang kakak.
"Mama Liyane harus apa? Liyane udah ngecewain mama...hiks, harusnya Liyane bisa ngelawan kak Vero...tapi-" Ucap liyane terpotong karena tidak sanggup untuk mengatakan semua isi pilihannya.
Perlahan namun pasti Liyane mulai bangun dari ranjang untuk menuju kamar mandi walau ia harus manahan rasa sakit yang menjalar di daerah intimnya.
10 menit Liyane mandi, selesai membersihkan diri Liyane berlalu menyiapkan seragam dan mengambil salep di kotak obat yang berada di kamarnya, ia mengoleskan salep itu di area vagina nya yang sakit, selesai mengoleskan salep Liyane mengganti handuk nya dengan seragam sekolah tidak lupa dengan rambut hitam yang ia sisir dan ia gerai lalu menggunakan bando hitam kesayangannya.
Ah, jangan lupakan tentang polesan make-up tipis yang ia poleskan di wajah nya, hanya bedak lalu lipcream dengan warna nude saja.
Usai dengan kegiatannya, Liyane langsung turun dari lantai atas menuju lantai dasar untuk sarapan, sekolah Liyane dengan Vero sama, mereka berdua satu sekolah.
Jam masuk kurang dari 30 menit jadi Liyane bergegas mengambil roti isi keju dan susu kotak yang ada di meja makan lalu melangkah menuju depan rumah dengan sesekali meringis karena sakit di organ intimnya.
Sampai di depan pintu utama Liyane langsung mengambil kunci mobil dan sepatu sneakers putih miliknya dan bergegas menuju garasi, sampai di garasi Liyane terus bergumam tidak jelas sampai suara deep dari seseorang mengagetkan nya.
"Kenapa buru buru sayang bel masuk masih lama, terus itu kamu mau mobil sendiri? Nggak bareng aku aja?" Tanya vero.
Liyane tidak menggubris dan langsung masuk ke mobil nya dan mengunci pintu mobil dari dalam, mobil nya ia nyalakan untuk memanaskan mesin dan setelah dirasa cukup liyane memundurkan mobil nya keluar garasi dan langsung tancap gas menuju sekolahnya.
"Aduh anjin* bisa telat gue!" Gumam Liatin sambil sesekali memakan roti isinya.
15 menit berlalu Liyane sampai di sekolahnya tepat waktu mobil yang ia kemudikan sudah masuk di halaman sekolah di ikuti mobil hitam di belakangnya, kedua mobil itu sudah terparkir rapi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession Brother [END]
Fiksi RemajaBagaimana jadi nya jika seorang kakak tiri terobsesi dengan adik tiri nya sendiri? Ini adalah kisah dari seorang gadis yang berusia 17 tahun bernama Frida Liyane Ghreshila ia biasa di panggil Frida atau Liyane. ayah Liyane menikah dengan seorang ja...