HARI KESEMBILANBELAS

648 11 0
                                    

Silih hari berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silih hari berganti. Kini keadaan keduanya semakin membaik Liyane juga sudah lebih segar dari sebelum-sebelumnya.

Saat ini mereka berdua tengah berada di dalam jet pribadi milik Vero, mereka memutuskan untuk berkunjung ke Indonesia setelah lama menetap di Canada.

Beberapa jam berlalu dengan cepatnya, tidak terasa kini Liyane dan Vero telah sampai ke tanah kelahiran mereka, tempat pertama yang mereka berdua kunjungi adalah pemakaman kedua orangtua mereka.

"Hallo mama papa" sapa Liyane pertama saat sampai di tengah-tengah gundukan tanah yang di penuhi rumput segar juga bunga yang berbentuk salib di masing-masing gundukan tanah itu.

"Maaf Liyane baru kesini sekarang, oh iya Liyane mau ngasih tahu kalian kalau Liyane udah bersatu sama kakak tiri Liyane, Vero" sambung Liyane.

Vero mendekat dan berdiri di belakang Liyane sambil mengulas senyum tipis, ia menyapa kedua orangtuanya di dalam hati.

"Liyane sama Vero kesini buat ngurusin urusan di sini ma pa, jadi kami di sini mungkin agak lama hehe" kata Liyane lagi.

"Kamu nggak lupa bawa bunga nya kan sayang?" Tanya Vero memulai pembicaraan.

"Mm, ini aku bawa" jawab Liyane sambil memperlihatkan dua kantung kresek penuh bunga pada Vero.

Vero mengangguk dan mengambil satu lalu berjalan menuju makna sang ayah, ia taburkan bunga-bunga itu membentuk salib juga tidak lupa ia berdoa untuk ayah nya.

Begitupun Liyane, ia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Vero.

Setelah selesai berkunjung ke makan kedua orangtuanya, mereka memutuskan untuk langsung pulang dan beristirahat di rumah lama Liyane.

"Kakak udah ngasih tahu mereka kalau kita udah sampai?" Tanya Liyane di dalam mobil.

"Udah sayang, aku udah ngasih tahu mereka semua kok" jawab Vero.

Liyane mengangguk dan kembali menatap kesamping jendela melihat ke arah gedung-gedung tinggi di kota jakarta.

Sekitar 35 menit perjalanan mereka, akhirnya keduanya sampai di rumah dengan selamat.

Saat mobil hitam milik Vero telah memasuki pekarangan rumah banyak bodyguard dan juga pelayan yang menyambut mereka, mulai dari gerbang depan sampai pintu utama mereka di sambut dengan hormat oleh para penghuni rumah.

"Selamat datang kembali tuan dan nona" sapa salah satu kepala pelayan sekaligus yang di tuakan oleh para pelayan dan bodyguard.

"Bibi flora aku merindukan mu!" Kata Liyane lalu memeluk erat pembantu yang selalu ia anggap sebagai bibinya sendiri.

"Saya juga sangat merindukan anda nona Liyane" kata bibi flora dengan senyum harunya.

Liyane tersenyum manis lalu membawa flora ke belakang untuk membantu apapun yang dapat ia kerjakan, sedangkan Vero, pria itu hanya terkekeh gemas lalu berjalan menuju kamar nya untuk berganti pakaian.

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang