HARI KETUJUH

2.1K 34 0
                                    

Setelah melakukan perjalanan Indonesia - Canada kurang lebih satu hari satu malam akhirnya Vero dan Liyane sampai di tempat tujuan, mereka menggunakan pesawat pribadi dari keluarga Liyane jadi mereka bisa bebas bergerak ke sana kemari selama berad...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melakukan perjalanan Indonesia - Canada kurang lebih satu hari satu malam akhirnya Vero dan Liyane sampai di tempat tujuan, mereka menggunakan pesawat pribadi dari keluarga Liyane jadi mereka bisa bebas bergerak ke sana kemari selama berada dalam pesawat.

Di perjalanan menuju mansion yang sudah di siapkan  oleh Vero, Liyane terus diam dan diam tidak mau membuka suara bahkan hanya untuk sekedar menatap sang kakak pun ia tidak lakukan. Liyane merasa hidupnya hancur berkeping-keping dari mulai menjadi adik tiri Vero, lalu kehilangan kedua orang tuanya, dan sekarang ia harus menikah dengan kakak tirinya.

"Sayang kamu mau makan dulu atau langsung pulang aja?" Tanya Vero memecah keheningan antara mereka berdua.

Hening, tak ada jawaban dari Liyane membuat Vero sedikit emosi tapi masih bisa ia tahan.

"Hei.. Sayang jawab dong cantik!" Kata Vero memaksa.

"Pulang...." Kata Liyane final dan di balas anggukan kepala oleh Vero.

Tangan Vero yang memang menganggur ia gunakan untuk memeluk pinggang kecil Liyane.

"Sekarang kita di Canada kak... Sekolah aku gimana?" Tanya Liyane tiba-tiba.

Vero merekahkan senyuman di bibir tebalnya.

"Kamu sama aku keluar dari sekolah itu, dan buat perusahaan papa biar aku yang urus semua" Balas vero sambil terus memeluk pinggang sang adik.

Mendengar itu Liyane lantas mendorong dada Vero menjauh sambil memasang raut wajah terkejutnya.

"Lo emang gila anj*ng! Gimana bisa lo keluarin gue dari sekolah?! Terus ujian semester gue gimana bangs*t?!" Tanya Liyane bertubi-tubi.

Bukannya marah justru Vero semakin mendekatkan tubuh nya dan tubuh Liyane ia menghidupkan tombol auto pilotnya pada mobil yang mereka tumpangi jadi itu aman.

Semakin dekat dan semakin dekat, kini tubuh mereka sudah benar benar tidak memiliki jarak sama sekali.

"Tenang sayang, kamu masih bisa sekolah tapi bukan di luar kamu sekolah di rumah" Jawab Vero sambil berbisik di telinga Liyane lalu berlalu melumat bibir kecil adik nya.

Liyane membulatkan matanya tanda ia terkejut bukan main pasal nya ia tidak mau homeschooling ia ingin seperti remaja pada umumnya, bersekolah di luar, bebas melakukan apapun yang ia mau tanpa ada aturan atau kekangan dari orang lain.

Tapi bukan Vero nama nya jika membiarkan Liyane bebas begitu saja, ia akan tetap memantau dan mengatur Liyane sebagaimana mestinya.

Setelah puas dengan lumatan di bibir Liyane, Vero mengakhiri semua dan beralih menatap mata adiknya yang cantik.

"Pernikahan bakal diadain besok sayang jadi otomatis kamu nggak akan bisa berbuat apapun, kalau kamu nolak kamu tetep harus mau karena apapun yang aku bilang kamu harus turutin itu ngerti sayang?" Jelas Vero panjang lebar.

"Lo emang cowok terbrengsek yang pernah gue temuin Vero! I hate you!!" Teriak Liyane dengan tetesan air mata yang keluar dari mata cantik miliknya.

"Yeah, i love you more sayang" Balas Vero sebelum menyuntikkan obat bius pada pergelangan tangan Liyane.

Perlahan mata Liyane tertutup karena merasa berat dan pusing secara bersamaan di kepala nya, dan akhirnya ia terlelap tidur di dada bidang Vero.

Tangan Vero mengelus rambut coklat sedikit ikal milik Liyane yang selalu menjadi candunya.

"Goodnight sweetie i love you.." Bisik Vero lalu mengecup dahi Liyane lama guna menyalurkan rasa sayang dan cintanya untuk adik kesayangan nya itu.

Setelah meletakkan tubuh Liyane di kursi sampingnya dan memasangkan seatbelt untuk keamanan adik cantiknya itu.

Tangan Vero bergerak mengutak-atik handphone nya untuk menelfon seseorang.

"Halo"

"......"

"Persiapkan pesta pernikahan di belakang mansion ku nanti, hias sebagus mungkin jika aku melihat sedikit saja ada yang kurang maka bersiap lah untuk berpisah dengan nyawamu"

"......"

"Baik bagus"

"....."

"Hm malam"

Vero meletakkan handphone nya di laci dekat setir, setelah meletakkan handphone nya ia menatap adik yang tengah terlelap tidur dengan tenang. Puas dengan sesi menatapnya Vero lalu mematikan tombol auto pilot dan kembali menyetir mobil untuk segera sampai di mansion nya.

~~~~~~~~

HALO HALO AKU KEMBALI PARA READERS TERSAYANGKUUUUU😋😋🙌

DI CHAPTER SELANJUTNYA AKU BAKAL BUAT SURPRISE BUAT KALIAN SEMUA🙏🙏 JADI BUAT YANG PENASARAN JANGAN LUPA KOMEN YAAA HAHAHA 😘😘

SEPERTI BIASA
JANGAN LUPA VOTE YGY LOPYUUUU🌹🌹🌹🌹🌹

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang