HARI KEENAM

2.7K 47 0
                                    

Setelah selesai memberi kabar bahwa sang adik pindah dari sekolah itu, Vero lantas langsung menuju rooftop sekolah untuk melakukan kebiasaan bolos nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai memberi kabar bahwa sang adik pindah dari sekolah itu, Vero lantas langsung menuju rooftop sekolah untuk melakukan kebiasaan bolos nya.

Di perjalanan Vero berpapasan dengan teman Liyane yaitu Lauren.

"Lau! Lauren!" Panggil Vero saat Lauren terus berjalan ke depan.

"Eh kak Vero, kenapa?" Tanya Lauren.

"Nggak ada btw lo nanti ke rumah ya temuin Lili bentar nanti gue kasih tumpangan gimana?" Tawar Vero dan di balas anggukan oleh Lauren.

"Ok kak kalau gitu sampai ketemu nanti pulang sekolah!" Pamit Lauren dan berlalu meninggalkan Vero.

Sekarang Vero sudah berada di rooftop sekolahnya menghisap rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengah nya. Sudah menjadi rahasia umum jika Vero selalu membawa dan menyalakan rokok di sekolah.

Hisapan demi hisapan ia lampiaskan pada rokok yang ia apit, sampai di batang yang ke 3 dan yang terakhir telah ia habiskan, sekarang adalah jam istirahat saat nya ia ke kantin untuk mengisi perut kosong nya.

Setelah selesai mengisi perut kosong nya Vero pergi menuju kelas untuk sekedar tidur dan bercanda dengan teman teman nya sampai bel masuk berbunyi kembali.

Di kelas Vero hanya tidur dan tidur tak peduli dengan pelajaran yang sudah di mulai sejak tadi.

"Buset ver bangun bego itu pak Ilham jalan ke lo tolol!" Bisik Arghan teman sebangku Vero.

'BRAK!!'

"VERO BANGUN KAMU!" Teriak Pak Ilham pada Vero yang tertidur di kelas.

"Woe Ver bangun bego!! Elah kebo banget si lo!" Kata Arghan sambil mengguncang tubuh Vero.

"Ck! Apaan sih anjing ganggu lo ah!!" Balas Vero masih sambil memejamkan matanya.

"Serah lo deh bangs*t!" Kata Arghan.

"VERO BANGUN KAMU!!" Teriak pak Ilham lagi tepat di depan kuping Vero.

Dengan malas Vero membuka matanya dan menatap guru itu jengah.

"Paan si pak?! Ganggu aja orang tidur!" Kata Vero melawan.

"Ngelawan kamu hah?! Keluar sekarang dari kelas bapak bersihin semua toilet di sekolah kecuali toilet perempuan cepat!!" Final pak Ilham sambil menunjuk pintu keluar memerintahkan Vero untuk keluar.

Vero lalu bangun dan melangkah menuju pintu keluar, bukan untuk melaksanakan hukuman dari gurunya itu melainkan pergi menuju belakang aula untuk sekedar mencari angin.

Sesampainya di belakang aula Vero merogoh sakunya mencari benda pipih yang selalu ia bawa. Setelah mendapatkan apa yang ia cari Vero lalu membuka ponselnya dan menggulir layar mencari aplikasi.

Setelah aplikasi yang ia cari sudah terbuka dengan cekatan ia mengklik layar dan terpampanglah layar bergambarkan game online yang selalu ia mainkan di waktu senggang.

Sementara di sisi lain.....

"Nyonya ayo buka pintunya nanti nyonya masuk angin kalau terus mandi!" Teriak pembantu pada nyonya nya yang masih betah di kamar mandi mengguyur dirinya sendiri di bawah shower.

"Nyonya buka pintunya waktunya makan udah dulu mandinya nya!!!" Teriak nya lagi.

"Bibi makan sendiri aja Liyane nggak laper!" Balas Liyane dari dalam.

"Nggak bisa nya! Kalau tuan tahu saya bisa kena omel nanti!"

"Udah bibi nggak usah takut nanti bair saya yang bela bibi!!"

Hembusan nafas berat terdengar dari bibir pembantu itu, ia melangkah menuju pintu keluar untuk melanjutkan pekerjaannya. Namun sebelum pergi ia mengingatkan nyonya nya yang masih berada di dalam kamar mandi untuk segera makan.

Di dalam Liyane terlihat sangat pucat karena sejak kepergian Vero tadi ia pergi menuju kamar mandi, mengunci dirinya dan menghujami tubuh nya dengan air dingin dari shower.

"Mama papa hidup Liyane hancur! Liyane pengen ikut kalian tapi gimana caranya?! Liyane nggak tahan!!" Teriak Liyane dalam batinnya.

Tetesan demi tetesan airmata turun bercampur dengan air shower yang membasahi tumbuhnya.

Setelah kurang lebih 3,5 jam ia di mengguyur dirinya di bawah shower akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari sana. Di luar Liyane bergegas memakan makanan yang sudah di siapkan walau dingin ia tetap akan memakan nya.

~~

'TOK TOK'

Suara ketukan pintu yang di ketuk oleh Vero terdengar nyaring, ia geram karena mendapat kabar dari rumah bahwa Liyane berusaha membunuh dirinya sendiri.

Karena tidak sabar dan emosi yang meluap Vero mendobrak pintu kamar Liyane dengan keras sampai penghuni yang ada di dalam nya tersentak kaget.

"Aku bisa aja bunuh kamu sekarang lili tapi karena cinta aku ke kamu aku nggak akan pernah berusaha buat membunuh kamu!" Kata Vero sambil berjalan ke arah Liyane yang meringkuk di sudut ruangan.

"Kamu nyoba buat mati kan sayang? Nggak akan pernah aku biarin itu terjadi!"

"J jangan kak udah a a aku nggak tahan!"

"Ssstt sayang aku nggak akan apa apain kamu tapi perbuatan kamu butuh sedikit hukuman kan?" Tanya Vero.

Liyane menggeleng cepat, seringai Vero keluar dari bibir tebal milik nya dengan cepat Vero mengangkat tubuh Liyane yang masih dalam posisi yang sama. Jam menunjukkan pukul 23.00 dan dua orang itu sudah berada dalam pesawat sejak 1 jam lalu.

Liyane terpaksa ikut dengan kakaknya untuk pergi ke Canada, awalnya Liyane sempat memberontak menolak untuk ikut namun bukan Vero namanya jika membiarkan Liyane unti tetap tinggal di negara kelahirannya.

"Sampai di sana kita bakal langsung nikah! Nggak ada penolakan dan nggak ada bantahan lagi!" Ucap Vero pada Liyane yang duduk di samping nya.

"I love you honey.." Bisik Vero tepat di telinga Liyane.

"And i hate you Vero!"

~~~~~~~

HAI HAI AKU KEMBALI👋👋

GIMANA INI CERITA KU YANG INI?? KOMEN YGY DAN YUP AKU TELAT UP LAGI MWEHEHEH SORRY YAWW AKU LAGI BANYAK TUGAS HEHEH.

SEPERTI BIASA.
JANGAN LUPA VOTE YGY LOPYUUU🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang